Senin, 08 Desember 2014

Dituduh Mencuri Roti, Kaki Sari Distrika Majikannya


Novita Sari (16), pembantu rumah tangga (PRT) yang disiksa dengan distrika oleh majikan sekaligus bibinya bernama Fatimah Siregar saat dikunjungi Walikota Medan Dzulmi Eldin, Senin (8/12/2014) 

Medan - WARA - Seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang menjadi korban penyiksaan majikannya bernama Novita Sari (16) sekarang tengah dirawat di rumah seorang Pegawai Negeri Sipil Disnaker Medan di Jalan Gajah Medan.
 
Novi menceritakan, penyiksaan terakhir yang dilakukan majikannya yang merupakan bibinya (adek ipar ibunya) bernama Fatimah Siregar berlangsung pada Jumat (5/12/2014) siang. Kala itu, ia diduga mencuri roti tetangga rumah.

"Aku dibilang mencuri roti di rumah tetangga, jadi kesal buklekku (bibi). Karena kesal aku ditumbuk (dipukul-red) pada bagian mata serta tanganku dipukul martil hingga luka berdarah-berdarah. Kemudian kakiku digosok pakai strika," katanya kepada awak media.

Perempuan berkulit sawo matang tersebut menjelaskan, selama setahun kerja tidak mendapatkan gaji sepadan karena hanya diberi Rp 5.000 sebulan. Bahkan tidak pernah mendapatkan makanan cemilan yang disukai.

"Kalau saya salah kerja misalnya saya menyuci piring tidak bersih bakal dimarahi sama buklek dipukulin. Saya tinggal di rumah paklek (panam) bernama Muhammad Yusuf Senjaya pasca bapakku dipenjara karena memperkosa kakak kandungku. Sehingga saya enggak mau tinggal kampung lagi," ujarnya.

Warga Kampung Gunung, Kacamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara tersebut menuturkan, warga sekitar kediaman majikannya tersebut mengetahui dia dipuku lantaran Muhammad Yusuf Senjaya menyuruh ke warung untuk membeli rokok. Alhasil, tidak sedikit warga memfoto kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Kepala Lingkungan setempat.

"Alamat rumah om saya di Jalan Murai, Gg Kadar nomor 9. Setelah warga tahu itu hari Sabtu datang beberapa orang pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk meminta penjelasan. Kemudian hari Minggu pukul 09.00 WIB buklek ditahan polisi dan saya dibawa ke rumah pegawai ibu PNS di Jalan Gajah," katanya.

Putri Pasangan Surianto dan Tumira tersebut menyatakan masih ingin bekerja di Medan dari pada pulang  kampung. Oleh karena itu, dia berharap dalam bekerja kembali ke tempat yang lebih bagus. Meskipun tidak sekolah.

"Saya tidak tamat sekolah dasar, saya kepingin bekerja saja untuk membantu orangtua di kampung. Kami lima bersaudara dan saya kedua jadi adik-adikku masih kecil bang," ujarnya. (Tribun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar