Sabtu, 29 November 2014

96,17% Warga Miskin di Pedesaan, Penikmat Pembangunan di Papua Bukan Orang Asli Papua



Senator Tanah Papua : Selama ini fokus pembangunan Papua berpusat pada aktivitas mempercantik dandanan kota-kota utama di Papua. Pembangunan prasarana infrastruktur banyak menghabiskan anggaran untuk mengembangkan kota-kota administrasi utama di Papua.

Kaum migran mayoritas menempati kawasan kota-kota administrasi di Papua. Sedangkan penduduk asli Papua terdistribusi ke daerah-daerah pedesaan yang menyebar hingga ke wilayah pedalaman, terpencil dan terisolir.

Fasilitas publik yang dibangun oleh Pemerintah selama ini hanya melayani kawasan kota administrasi, tetapi mengabaikan pembangunan di daerah pedesaan. Alokasi anggaran memang diklaim besar oleh Pemerintah Pusat, tetapi realitas dilapangan menunjukkan distribusi pembangunan ke kawasan miskin di daerah-daerah Papua tidak terjadi.

Masyarakat miskin di Papua lebih di dominasi oleh masyarakat asli Papua yang tinggal di daerah pedesaan. Pembangunan bagi mereka adalah barang yang sangat mahal, sekalipun pemerintah pusat mengklaim telah menggelontorkan anggaran yang cukup besar melalui dana otsus.

Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan yang ditempati oleh banyak kaum migran hanya mencapai 3,38% dari total penduduk miskin di Provinsi Papua. Jumlah penduduk miskin di kawasan perkotaan di Provinsi Papua tidak begitu besar hanya mencapai 35.370 jiwa.

Jumlah penduduk miskin di kawasan pedesaan yang ditempati oleh penduduk asli Papua justru jauh lebih besar dibandingkan jumlah penduduk miskin yang tinggal di daerah perkotaan (kawasan perkotaan di dominasi oleh kaum migran). Jumlah penduduk miskin di kawasan pedesaan mencapai 96,17% dari total penduduk miskin di Provinsi Papua.

Jika kawasan perkotaan hanya memiliki penduduk miskin sebesar 35.370 jiwa, maka penduduk miskin di kawasan pedesaan mencapai angka 889.040 jiwa. Sehingga total penduduk miskin yang tinggal di kawasan pedesaan dan perkotaan di Provinsi Papua mencapai angka 924.410 jiwa (jumlah penduduk miskin di Provinsi Papua mencapai 30,05% dari total penduduknya).

Tidak begitu berbeda dengan saudara tertuanya, Provinsi Papua Barat juga mengalami nasib yang sama dimana jumlah penduduk miskin di provinsi ini mencapai 229.430 jiwa. Jumlah penduduk miskin di kawasan perkotaan mencapai 14.780 jiwa dengan persentase kemiskinan sebesar 6,44% dari total penduduk miskin di Provinsi Papua Barat.

Sedangkan jumlah penduduk miskin di kawasan pedesaan di Provinsi Papua Barat mencapai angka 214.650 jiwa. Jumlah penduduk miskin di kawasan pedesaan di Provinsi Papua Barat juga memiliki persentase terbesar dari total penduduk miskin di provinsi ini yaitu sebesar 93,56%.

Sejumlah pembangunan infrastruktur yang terekam dalam realisasi pembangunan infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di tahun 2012 justru menampilkan pembangunan yang berpusat di kawasan-kawasan kota administrasi yang banyak di huni oleh kaum migran dibandingkan penduduk asli Papua.

Sejumlah mega proyek di Provinsi Papua yang banyak menyedot anggaran besar, justru peruntukannya untuk pembangunan kawasan yang ditempati kaum migran. Sejumlah pembangunan kawasan agropolitan di Provinsi Papua justru tidak dinikmati oleh masyarakat asli Papua, seperti pembangunan kawasan agropolitan Merauke, kawasan Nimboran, kawasan Wanggar-Kab. Nabire, dan kawasan Distrik Waropen bawah-Kab. Waropen.

Pembangunan prasarana jalan sepanjang 1.400,63 kilometer (kategori jalan provinsi) hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan, sedangkan warga pedesaan yang lebih di dominasi oleh masyarakat asli Papua tidak menikmati fasilitas jalan. Banyak daerah yang dihuni oleh masyarakat asli Papua yang belum terjangkau fasilitas jalan dan tergolong daerah yang terisolir karena tidak dapat diakses oleh fasilitas jalan.

Sejumlah kawasan yang menjadi sentra ekonomi di Papua, lebih di dominasi oleh penduduk migran, dan pemanfaatan prasarana jalan hanya dinikmati oleh pemilik usaha dari kalangan migran. Sejumlah kendaraan mobil yang memanfaatkan lalu lintas jalan yang dibangun lebih di dominasi oleh pengguna transportasi pebisnis dan pelaku Industri di Papua (perkebunan, pertambangan, dll).

Jalan yang sedianya dibangun untuk kebutuhan tonasi bagi pengguna transportasi publik untuk kepentingan mobilitas penduduk dan pelaku ekonomi dari masyarakat kecil (ciri masyarakat asli Papua), justru cepat mengalami kerusakan disebabkan pengguna jalan di dominasi oleh kendaraan berat (pelaku industri dan bisnis). Dalam catatan kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Papua, sebesar 970,73 kilometer jalan nasional di Provinsi Papua mengalami kerusakan sedang dan 678 kilometer jalan nasional lainnya mengalami kerusakan yang tergolong berat.

Penggunaan fasilitas bandara untuk kepentingan ekonomi masih pula di dominasi penduduk migran. Masyarakat penduduk asli, selain penyelenggara pemerintah daerah, sangat jarang menggunakan fasilitas bandara untuk keperluan bisnis.

Pembangunan fasilitas bandara yang menghabiskan anggaran negara yang tidak sedikit jumlahnya hanya dinikmati oleh penduduk migran.

Di Papua setidaknya terdapat beberapa bandara yang sudah bisa mengoperasikan pesawat jenis Boeing-737 diantaranya Bandara Sentani (runway: 2.180 m x 45 m), Bandara Mozes Kilangan (runway: 2.390 m x 45 m), Bandara Mopah (runway: 1.850 m x 30 m), Bandara Frans Kaisiepo (runway: 3.570 m x 45 m). Letaknya yang berada di pusat kota administrasi menjadikan pengguna fasilitas bandara lebih di dominasi oleh masyarakat migran dibandingkan masyarakat asli Papua sendiri.

Bara JP: Siapa Yang Coba Lengserkan Jokowi Akan Berhadapan Dengan Rakyat


Para inisiator pengajuan hak interpelasi di DPR, Rabu (26/11/2014), menunjukkan tanda tangan anggota DPR untuk mengusulkan hak tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Jakarta – WARA - Ketua Barisan Relawan Jokowi for President (Bara JP) Sihol Manulang mengingatkan kelompok politik yang ditengarai hendak melengserkan Joko Widodo.
 
"Siapa yang coba-coba lengserkan Jokowi akan berhadapan dengan rakyat," ujar Sihol melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/11/2014).

Pernyataan itu terkait rencana pengajuan hak interpelasi dari DPR RI kepada pemerintah terkait kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sihol menengarai, pengajuan hak interpelasi itu sarat dengan nuansa usaha untuk melengserkan Jokowi sebagai presiden. Menurut Sihol, manuver politik tersebut masih bernuansa dendam pasca-Pemilu Presiden 2014.

"Pihak-pihak yang berpikiran melengserkan Jokowi hendaknya berkaca. Jangan mereka ini berpikir seakan-akan bisa mengatur pola pikir rakyat untuk melawan Jokowi," ujar Sihol.

Sihol menegaskan, pemerintahan Jokowi tidak seperti pemerintahan sebelumnya. Menurut dia, elite pemerintahan pada masa lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan rakyat. Hal ini berbeda dari pemerintahan sekarang ketika rakyat dan elite pemerintahannya terus berkomunikasi.

"Mendingan mereka-mereka yang berniat melengserkan Jokowi itu bertobat demi meraih simpati masyarakat lagi supaya pada 2019 bisa dipilih masuk Senayan lagi," ujar dia.

Rencana pengajuan hak interpelasi semakin nyata setelah ratusan anggota DPR memberikan tanda tangan persetujuan pengajuan hak tersebut. Anggota Fraksi Partai Golkar yang menjadi salah satu inisiator hak interpelasi, Misbakhun, mengatakan bahwa penggalangan dukungan itu telah dimulai sejak Senin (24/11/2014). Ia mengklaim, dukungan yang mengalir sangat deras dan sudah lebih dari 200 anggota DPR dari lima fraksi yang menandatangani dukungan untuk menggunakan hak interpelasi tersebut.

Misbakhun menuturkan, lima fraksi yang anggotanya mendukung interpelasi itu adalah Fraksi Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Fraksi PPP. Salinan dukungan penggunaan hak interpelasi akan diserahkan kepada pimpinan DPR sebelum masa reses pada 5 Desember 2014. (KOMPAS.com)

10 Tempat Wisata di Indonesia yang Serasa di Luar Negeri

Untuk apa traveling jauh-jauh ke luar negeri jika pemandangan serupa dapat dijumpai di negeri sendiri, malah traveler bisa menghemat biaya akomodasi. Indonesia memang kaya akan sumber daya alam yaang begitu indah, beberapa diantaranya memiliki karakteristik yang mirip dengan tempat-tempat di luar negeri.

Jika mengunjungi tempat-tempat wisata berikut ini traveler dijamin akan merasa sedang berada di negara lain. Pasalnya tempat-tempat ini memiliki penampakan yang hampir serupa dengan tempat wisata di luar negeri bisa dibilang ini adalah kembarannya yang ada di Indonesia. Berikut 10 tempat wisata di Indonesia yang serasa di luar negeri.

1. Cukang Taneuh Saudara Kembar Grand Canyon Colorado

Jika ingin menikmati kemegahan Grand Canyon Colorado tidak perlu terbang ke Amerika, buang-buang ongkos. Datang saja ke Cukang Taneuh di Ciamis, Jawa Barat yang memiliki pemandangan serupa dan sangat mirip sekali dengan Grand Canyon aslinya, sampai-sampai lokasi ini dijuluki dengan nama yang hampir mirip, yaitu Green Canyon.

Cukang Taneuh Saudara Kembar Grand Canyon Colorado (c) aztama & wallpaperdetail
Lokasi Cukang Taneuh berada di desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, kurang lebih 30 kilometer dari Pangandaran. Lanskap tempat wisata ini memang mirip sekali dengan Grand Canyon dimana terdapat aliran sungai Cijulang yang yang mengalir melalui ngarai-ngarai ekotis dan juga menembus gua dengan stalaktit dan stalakmit yang mempesona. Meskipun sangat mirip namun Green Canyon Indonesia ini memiliki kelebihan, yaitu alam sekitarnya yang lebih asri dan hijau dibanding Grand Canyon Colorado.

2. Sungai Maron Tak Kalah Cantik Dari Sungai Amazon

Jalan-jalan menyusuri sungai Maron yang ada di Pacitan menggunakan perahu , Jawa Timur seolah-olah membawa kita masuk kepedalaman hutan Amazon. Ibaratnya sungai ini adalah sungai Amazonnya. Lokasi sungai ini berada di Desa Maron, Kecamatan Donorojo, Pacitan dan menjadi salah satu tempat wisata yang sedang naik daun di Jawa Timur.

Sungai Maron Tak Kalah Cantik Dari Sungai Amazon (c) boombastis & detourdestinations
Saking terkenalnya belum lama ini Sungai Maron dijadikan salah satu tempat syuting acara traveling di salah satu stasiun televisi swasta terkemuka di Indonesia. Pemandangan alam di sekitar sungai Maron yang begitu asri membuat suasana menjadi semakin mirip dengan Sungai Amazon. Uniknya para traveler dapat menyusuri sungai ini hingga ke muara yang berada di Pantai Ngiroboyo.

3. Ada Gurun Sahara di Yogyakarta

Bisa dibilang jika Gumug Pasir Parangkusumo adalah Gurun Saharanya Indonesia. Lihat saja betapa miripnya mereka, padahal kedua tempat ini berbeda jenis. Jika Sahara adalah gurun pasir alami yang sangat luas namun Gumug Pasir adalah gundukan pasir di pinggir pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Tempat ini sangat fenomenal sebab ini hanya ada satu di Asia Tenggara dan kita bisa melihat padang pasir tanpa harus pergi ke Timur Tengah.

4. Raja Ampat yang Serasa di Phi Phi Island

Semua pasti bermimpi bisa liburan ke Phi Phi Island di Thailand. padahal tanpa mereka sadari Indonesia juga punya pantai secantik itu. Berada di ujung timur Indonesia, Raja Ampat adalah kepulauan yang indah di Papua Barat. Lihatlah, pemandangan di sana sangat mirip dengan Phi Phi Island yang ada di Thailand bahkan lebih indah dibandingkan dengan pantai yang menjadi lokasi film The Beach yang dibintangi Leonardo di Caprio itu.

Raja Ampat yang Mirip Phi Phi Island (c) randyandanstkipsurya & cdn.phuket-tour-top-agent.com
Di Kepulauan Raja Ampat kita dapat melihat jajaran pulau-pulau yang berbukit hijau dengan air laun yang begitu jernih. Kelebihan lain dari kepulauan yang memiliki luas lebih dari 4,6 juta hektar ini adalah kekayaan biota lautnya. Bahkan 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan ini. Inilah yang menjadikan Raja Ampat sebagai taman laut terbesar di dunia.

5. Jembatan Soge Pacitan Ala Sydney Harbour Bridge

Australia boleh saja memiliki landmark yang banyak dikunjungi wisatawan dalam bentuk Sydney Harbour Bridge, namun Pacitan juga memiliki jembatan penghubung Jalur Lintas Selatan dengan rangka yang sama yaitu Jembatan Soge. Jalur Lintas Selatan adalah rute baru di sepanjang selatan Jawa yang nantinya berfungsi untuk jalur mudik alternatif karena selama ini Jalur Pantura terkenal sangat macet.

Jembatan Soge Pacitan Ala Sydney Harbour Bridge (c) jualtanah & habourrocks.com
Dari sekian panjangnya jalur lintas selatan di tanah Jawa, JLS yang melewati kabupaten Pacitan ini adalah yang tercantik karena menampilkan lanskap yang eksotis sepanjang perjalanan. Salah satunya ketika sampai di Kecamatan Ngadirojo kita akan melihat penampakan jembatan Soge yang dibangun pada tahun 2010. Jembatan ini memiliki arsitektur unik yang mengingatkan kita dengan Jembatan Harbour yang ada di Kota Sydney, Australia. Sehingga, berada di atas Jembatan Soge, serasa berada di atas Harbour Brigde.

6. Patung Megalitikum Lore Lindu, Sulawesi Tengah yang Mirip Dengan Patung Batu Pulau Paskah

Sudah pernah dengan Patung Batu atau Moai yang berada di Pulau Paskah, Chili? Pulau itu terletak di Samudra Pasifik, sekitar 3.515 kilometer dari pantai Chili. Meskipun demikian secara administratif pulau ini termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Ukurannya pun relatif kecil karena hanya mencakup luas 163,6 kilometer persegi dan termasuk salah satu pulau terisolasi di dunia.

Patung Megalitikum Lore Lindu, Sulawesi Tengah yang Mirip Dengan Patung Batu Pulau Paskah (c) tynypic
Ternyata keberadaan patung megalitikum dari zaman prasejarah juga ada di Indonesia, letaknya berada di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Di sana Anda dapat menemukan 431 situs megalitikum terbaik di Indonesia yang serupa dengan Moai di Pulau Paskah. Berdasarkan studi situs megalitikum ini berasal dari masa 1300 SM. Penasaran ingin melihatnya?

7. Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri Rasa Arc de Triomphe, Paris

Kediri juga memiliki bangunan yang mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Namanya Monumen Simpang Lima Gumul yang juga menjadi ikon kota Kediri. Bangunan ini terinspirasi dari Jongko Joyoboyo, raja Kerajaan Kediri di abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di Kerajaan Kediri. Monumen Simpang Lima Gumul sendiri merupakan bangunan seluas 804 meter persegi dengan tinggi 25 meter dan terdiri dari 6 lantai.

Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri Mirip Arc de Triomphe, Paris (c) bosmobil & shedexpedition
Di dinding monumen tersebut terdapat pahatan relief yang menggambarkan sejarah, kesenian dan juga kebudayaan kota Kediri. Di dalam bangunannya terdapat ruang untuk pertemuan di dalam gedung utama dan ruang auditorium di lantai atas yang beratapkan mirip kubah. Di lantai bawah monumen terdapat minimarket yang menjual aneka souvenir untuk para pengunjung.

8. Piramida Maya Chichen Itza “Pindah” ke Jawa Tengah

Apa jadinya jika Piramida Maya Chichen Itza di Meksiko pindah ke Jawa Tengah? Ini mungkin yang kita pikirkan saat pertama kali melihat Candi Sukuh yang berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Bentuknya sangat mirip karena sama-sama berbentuk trapesium yang dipotong puncaknya.

Candi Sukuh dan Piramida Maya Chichen Itza (c) intisarionline & chinchenitzafacts
Candi Sukuh sendiri merupakan salah satu candi Hindu di Karanganyar. Hingga kini masih menjadi tanda tanya besar bagaimana dua bangsa berbeda benua dapat membuat bangunan yang hampir sama dari segi arsitektur dan desainnya. Ada satu hal unik yang dapat ditemui traveler ketika mengunjungi Candi Sukuh yaitu terdapat ornamen erotis yang menggambarkan seni bercinta. Penasaran ingin lihat?

9. Patung Buddha di Mojokerto Mirip Dengan Patung Buddha Tidur di Wat Pho, Thailand

Di Thailand terdapat patung buddha berwarna emas yang sedang tidur di Wat Pho. Ternyata patung serupa juga ada di Mojokerto, Jawa Timur. Sebenarnya ada empat patung Buddha tidur di Indonesia namun patung jenis ini yang terbesar berada di Mahavihara Majapahit, Trowulan, Mojokerto.

Patung Buddha di Mojokerto Mirip Dengan Patung Buddha Tidur di Wat Pho, Thailand (c) actasurya & richard-seaman
Patung Buddha ini memiliki ukuran panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Kabarnya patung Buddha tidur di Mojokerto ini menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal, dan berdasarkan sejarah patung tersebut dibangun oleh YM Viryanadi Maha Tera pada tahun 1993.

10. Merasakan Sensasi Laguna Maladewa di Pantai Ora, Maluku

Tidak ada tempat lain yang pas untuk merasakan liburan seperti di Maladewa selain Pantai Ora. Lokasinya berada di Maluku, pantai satu ini masuk jajaran pantai paling cantik di Indonesia.Yang spesial dari pantai ini yaitu Anda dapat mendapatkan latar belakang pantai yang airnya jernih sebening kaca.

Pantai Ora dan Maladewa (c) ajak-jalan & telegraph
Dengan kondisi seperti itu maka tidak heran jika banyak orang yang menganggap Pantai Ora sama seperti Maladewa. Mereka sama-sama memiliki laguna dengan pantai yang tenang, air yang jernih dan banyak penginapan yang dibangun di atas air. Pokoknya ibarat kedua wilayah ini adalah manusia mereka adalah saudara kembar identik.
Itu tadi jajaran tempat wisata di Indonesia yang memiliki karakteristik sangat mirip dengan tempat wisata di luar negeri. Jika di negeri sendiri ada tempat secantik itu maka untuk apa kita buang-buang uang untuk berlibur ke luar negeri.

Jokowi Diminta Batalkan Pembebasan Bersyarat Pollycarpus


Ratusan warga yang bergabung dalam Sahabat Munir menggelar aksi damai memperingati 6 tahun meninggalnya aktvis hak asasi manusia, Munir, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/9/2010). Mereka meminta pemerintah untuk mengusut tuntas dalang pembunuh munir.

Jakarta - WARA - Sekretaris Ekskutif Komite aksi  Solidaritas untuk Munir (Kasum), Choirul Anam menegaskan, pembebasan bersyarat bagi Pollycarpus  tidak hanya mencederai keadilan bagi korban dan sahabat Munir, namun juga merusak rasa keadilan publik dan demokratisasi di indonesia.

"Pembebasan bersayarat ini menjadi kado pertama untuk Jokowi atas komitmennya terhadap HAM, seberapa berani dan berkomitmen Jokowi atas HAM. Bebas bersyarat untuk Polly mencermikan  Jokowi gagal mengkonsolidasi aparaturnya untuk konsisten terhadap HAM," Anam menegaskan, Sabtu (29/11/2014). 

Bebas bersyarat terhadap Polly, lanjut Anam lagi, menjadi pertanda buruk bagi pemerintahan Jokowi dan awal dari kegagalan berkomitmen untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM. Karena itu Jokowi diminta segera membatalkan pembebasan bersyarat untuk Pollycarpus.

"Kasum meminta Jokowi untuk mengevalusi pembebasan bersyarat tersebut, membatalkannya   dan menghentikan semua proses pemberian remisi untuk kedepannya. Langkah Jokowi harusnya membuka kembali kasus Munir bukan malah memberikan pembebasan bersyarat pada Polly," kata Anam.

Anam paham bahwa Pollycarpus memiliki hak untuk mendapatkan pembebasan bersyarat. Namun, menurutnya, hak itu tidak bisa diberlakukan untuk pelaku kejahatan serius atau kejahatan berat HAM. Bahkan Anam menuding ada oknum kekuasaan yang berada di belakang Pollycarpus.

"Karena kejahatan tersebut dilakukan tidak atas kehendak sendiri, namun atas penyalahgunaan kewenangan, kekuasaan dan fasilitas negara," tuding Anam. "Polycarpus terbukti menjadi bagian yang menggunakan kewenangan dan kekuasaan BIN dalam melakukan pembunuhan cak Munir," ucap Anam. (KOMPAS.com)

Demo BBM di Surabaya, Mahasiswa Sebut Jokowi Buta, Tuli dan Bisu



Surabaya - WARA- Demo di Kantor SKK Migas Jalan Panglima Sudirman 62, Surabaya, Jawa Timur, Kamis siang (27/11), ratusan mahasiswa dari berbagai elemen sebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) buta, tuli dan bisu. Makian ini lantaran kebijakan yang diambil Jokowi yang menaikkan harga BBM.

Sebutan Jokowi, presiden buta, tuli dan bisu ini, diaplikasikan dalam gelar teatrikal oleh dua peserta aksi dari elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Satu orang berdiri mengenakan payung hitam dengan mulut, mata dan telinga tertutup rapat. Sementara satu orang berorasi memberi ilustrasi kondisi pasca-harga BBM naik.

"Bapak Jokowi itu buta, tuli juga bisu. Di kantor inilah (SKK Migas), Bapak Jokowi menghancurkan nasib rakyat. Di sinilah Indonesia dihancurkan. Payung ini, menunjukkan Bapak Jokowi dipayungi pemerintahan untuk menghancurkan masa depan rakyat. Mulutnya bisu, matanya buta telinganya tuli," teriaknya.

Usai menggelar teater, para mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Poros Pemuda Energi-Jatim, kembali menggelar orasi secara bergantian. Sebelumnya, para mahasiswa ini menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM pada 18 November lalu di Kantor SKK Migas di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya.

Datang ke Kantor SKK Migas, mereka long march dari Monumen Bambu Runcing. Sampai di lokasi, mereka menggelar orasi, yang dilanjutkan dengan membaca puisi secara bergantian.

Akibat aksi yang digelar ratusan mahasiswa se-Jawa Timur ini, Jalan Panglima Sudirman padat merayap. Sebab, separuh badan jalan diblokir para demonstran. Sementara aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur, sebagian menjaga ketat pintu masuk gedung, sebagian mengatur arus lalu lintas. (Merdeka.com)