Sabtu, 14 Februari 2015

Sejumlah Oknum Dosen Fakultas Kedokteran Unhas, Diduga Lakukan Pungli ke Mahasiswa



Acara welcome party dilakukan di hotel berbintang, ada dugaan dibiayai mahasiswa/yunior.
Makassar - WARA - Bangku kuliah adalah, merupakan proses untuk mendapatkan ilmu, agar kelak di kemudian hari dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan dari proses di bangku perkulihan tersebut.

Tetapi sangat miris jika dunia pendidikan ternodai oleh oknum-oknum  pendidik yang sepantasnya memberikan suritauladan kepada para didikannya, agar kelak ilmu yang didapatkan dibarengi sikap moral dalam mengaplikasikan di kemudian hari di tengah masyarakat.

Terkait hal itu, berdasarkan narasumber yang layak dipercaya menuturkan kepada media Spider melalui telepon selulernya serta kronologi yang dialami keluarganya.

“Kami menilai sistem pendidikan dalam menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Spesialis di Universitas Hasanuddin sangat mengecewakan, pasalnya para mahasiswa-wahasiswi dijadikan ATM pihak oknum-oknum seniornya,” keluhnya.

“Sebagai contoh, acara welcome party dilaksanakan di hotel berbintang 5, sekaligus acara pelepasan mahasiswa lama, ditanggung penuh biayanya oleh mahasiswa baru,” tuturnya.

Lanjut sumber, bahwa pihak pengajar kadang meminta biaya tiket pesawat saat melakukan tugas keluar daerah, kepada para didikannya.

Sistem antara senior dan yunior masih sangat kental.

Yang sangat miris para yunior membelikan makanan untuk para dosen yang nota bene merupakan seniornya setiap hari, juga biaya perawatan gedung. Jadi total per bulan kalau kami hitung mencapai Rp 10 juta setiap mahasiwa yang disetor ke para senior atau dosennya, ungkapnya. Belum lagi para oknum dosen serta seniornya memberi kewajiban kepada yuniornya untuk menanggung biaya parkir serta uang pulsa kepada seniornya, urainya.

Menakar permasalahan tersebut, sebegitu parahkah citra pendidikan di Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin Makassar? Untuk melahirkan suatu profesi yang dinilai sangat mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan?

Maka tak heran, jika kita mendapatkan kejadian-kejadian memilukan saat warga butuh pertolongan, karena rasa empati yang dimiliki para oknum dokter di saat dalam mencapai title di bangku pendidikan, akibat sistem dan pola terbentuk dalam mindset hanya melayani, jika materi yang dijadikan pokok utama.

Bukankah anggaran sudah disiapkan para dosen dalam hal gaji? Prilaku oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut, sangat menodai citra pendidikan ilmu kedokteran sebagai pencetak profesi mulia.

Karena pengalaman saat kuliah seperti itu terus melekat pada diri mereka, dalam usahanya menuntut ilmu guna mendapatkan gelar, mengakibatkan para dokter lebih mengutamakan materi ketimbang rasaketikan melakukan prakteknya.

“Hal tersebut (menjadikan mahasiswa sebagai ATM-red) sudah berlangsung lama,” sumber dengan rasa kesal melalui telepon selulernya. (Spider Hot News)

Memajukan Pendidikan, Melalui Kelas Inspirasi



Dok. Kelas Inspirasi Majene

Majene – WARA - Dalam rangka mendorong kemajuan pendidikan khusunya di Kabupaten Majene, Kelas Inspirasi (KI) Majene kembali mengajak para profesional untuk bergabung dalam memajukan pendidikan. Kelas Inspirasi ini adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, mereka berbagi cerita dan pengalaman kerja, serta memberikan motivasi guna meraih cita-cita anak Indonesia. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. 

Tujuan dari KI ini ada dua, yaitu menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional dapat belajar tentang kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita saat ini. Dari sana kemudian akan semakin banyak orang yang punya kepedulian pendidikan sebagai salah satu agenda utama bangsa Indonesia.

Kelas Inspirasi ini bermula dari gagasan pemikiran Gerakan Indonesia Mengajar (IM) yang diprakarsai oleh Anies Baswedan yang kini jadi Menteri Pendidikan. Mereka adalah para pemuda yang ingin berkontribusi pada bidang pendidikan Indonesia dan kemudian membentuk sebuah komuitas KI. 

Kelas Inspirasi kini telah tersebar di hampir seluruh provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia. Untuk Kelas Inspirasi Majene, telah memasuki periode ke dua setelah sebelumnya di tahun 2014 lalu terbentuk dan sejumlah profesional turun di sekolah-sekolah SD di daerah ini.

Melalui berbagai jejaring sosial dan sosialisasi ke daerah-daerah, para relawan panitia KI Majene terus mengajak pekerja profesional untuk mendaftarkan diri menjadi relawan pengajar dengan bersedia meyisihkan waktu sehari di kelas sekolah SD yang ada di Kabupaten Majene yang diproyeksi sebagai pusat pelayanan pendidikan Sulawesi Barat.

Salah seorang anggota relawan panitia KI Majene, Maryam Farlam saat dihubungi media ini via Black Berry Messangernya menyatakan, bahwa pendaftaran relawan KI Majene akan berlangsung hingga tanggal 26 Februari, dan Hari Inspirasi (mengajar di sekolah) dilaksanakan pada 2 Maret 2015 mendatang di Kecamatan Malunda dan Ulumanda.

Maryam juga mengajak kepada siapa saja dari kalangan profesioanal, untuk turut serta membangkitkan semangat dan mimpi anak-anak Indonesia dengan mendaftarkan diri di website http://kelasinspirasi.org atau menghubungi relawan panitia, (red). 

"Dengan KI ini, kami berharap semakin banyak orang yang peduli akan kemajuan pendidikan, karena pendidikan adalah tanggung jawab semua orang," ungkap Maryam optimis. (hm3)

Ini Bentuk-bentuk Teror terhadap Pegawai KPK...



Jakarta – WARA - Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan calon kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi, sejumlah karyawan komisi antikorupsi tersebut mengaku menerima teror. Teror ini dilakukan oleh orang-orang yang tak dikenal.

Apa saja bentuk-bentuk teror tersebut?

Harian Kompas edisi Kamis (12/2/2015) merinci bentuk-bentuk teror tersebut melalui tulisan yang berjudul "Saat Pegawai Memilih Tak Pulang".

Berikut ini tulisannya:

Sudah lewat tengah malam ketika seorang jaksa perempuan di Komisi Pemberantasan Korupsi bertanya kepada tim krisis di kantornya, siapa yang mengantarnya pulang ke rumah. Sementara itu, sebagian pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi lainnya dini hari itu memilih menginap di kantor. Mereka merasa keselamatannya terancam jika pulang ke rumah.

Sore hari sebelumnya ada kejadian yang menjurus pada ancaman fisik terhadap salah seorang keluarga pegawai KPK oleh orang tak dikenal. Awalnya, dia hendak menjemput istrinya yang bekerja sebagai salah seorang pejabat struktural bidang hukum di KPK. Sebelum menjemput istrinya, dia menelepon dari samping gedung KPK. Saat menelepon itulah datang orang tak dikenal menggunakan sepeda motor menghampirinya. Tiba-tiba pengendara sepeda motor ini dengan nada tinggi bertanya mengapa dia memotret menggunakan kamera telepon genggam.

Merasa aneh dengan pertanyaan orang tak dikenal itu, suami pegawai KPK balas mengatakan apa maksud pertanyaannya. Namun, si pengendara motor ini langsung hendak merampas telepon genggamnya. Beruntung suami pegawai KPK ini bisa menghindar dan segera masuk ke gedung KPK. Ketika itulah dia melihat ada pistol yang terselip di pinggang pengendara sepeda motor tersebut.

Teror dan ancaman terhadap pegawai KPK juga langsung datang ke rumah. Rumah sejumlah pegawai KPK didatangi orang tak dikenal. Orang-orang tak dikenal ini langsung menemui anak-anak dan istri para pegawai KPK serta meminta agar suaminya berhenti menjadi pegawai KPK.

Bahkan, yang lebih terang-terangan, salah seorang pejabat struktural KPK di bidang penyidikan tiba-tiba didatangi seseorang dari instansi asalnya yang memiliki pangkat lebih tinggi. Kepada pejabat KPK ini, dia memaksa agar dalam batas waktu tertentu harus segera mengundurkan diri dari KPK. Permintaan itu disertai ancaman bahwa data keluarganya sudah diketahui oleh pihak yang meminta pejabat KPK tersebut mundur.

Merasa keluarganya ikut terancam, akhirnya dia mengajukan pengunduran diri. Meski sudah mengajukan proses pengunduran diri, dia terus didesak segera mundur. Orang yang memintanya mundur ini tak peduli bahwa ada prosedur yang harus dilalui jika seorang pejabat struktural mundur dari KPK.

Khawatir ancaman terhadap keluarganya menjadi nyata, akhirnya istri, anak, dan menantunya pun ikut diungsikan ke tempat yang aman dan dengan alamat yang tak diketahui oleh si pengancam.

Sejak KPK menetapkan calon kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, sebagai tersangka kasus korupsi, ketegangan terjadi setiap hari. Terlebih setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap polisi dan dijadikan tersangka terkait kasus memerintahkan kesaksian palsu di pengadilan, pimpinan KPK lain pun ikut dilaporkan ke polisi. Dalam proses itulah sejumlah pegawai struktural KPK ikut dipanggil polisi.

Saat ketegangan semakin meningkat dan makin susah dikendalikan, KPK pun membentuk tim krisis. Tim krisis ini pula yang coba memberikan bantuan kepada para pegawai yang mendapatkan teror, antara lain dengan menyiapkan tim pengawalan bagi pegawai KPK yang harus pulang malam atau dini hari.

Pembunuhan
KPK merasa teror dan intimidasi terhadap para pegawai dan keluarga mereka sejak penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka makin mengkhawatirkan. Bentuk teror bahkan sampai berupa ancaman pembunuhan.

”Sebagai pimpinan KPK, kami ingin mengonfirmasi, benar telah terjadi dan ada ancaman yang sangat serius terhadap penyidik kami, terhadap struktural kami, dan staf kami. Ancaman ini sungguh-sungguh sangat serius,” ujar Bambang.

Tim independen yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo untuk memberikan masukan terkait kekisruhan KPK dengan Polri pasca-penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, kemarin, datang ke KPK untuk mendengarkan langsung keluhan para pegawai KPK yang mendapatkan teror dan intimidasi.

Bagi para pegawai KPK, jika teror dan ancaman itu langsung ditujukan kepada mereka, hal tersebut tak terlalu berarti karena bagian dari risiko pekerjaan selama ini. Namun, ketika teror itu juga mulai merembet ke anggota keluarga, istri, dan anak-anak, mereka menjadi tidak nyaman.

”Rupanya ada perasaan dari staf KPK yang tidak nyaman dengan situasi sekarang ini, termasuk ada yang merasa diteror, diancam, diintimidasi sehingga kegalauan staf ini menjadi concern. Nah, sebagian staf tadi curhat juga,” kata Jimly Asshiddiqie dari tim independen.

Kini, semua bergantung kepada Presiden Joko Widodo. Kecepatan, ketegasan, dan keberanian Presiden dalam mengatasi masalah ini dan menyelamatkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia pada umumnya ditunggu tidak hanya oleh para pegawai KPK, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Sejarah akan mencatat langkah Presiden dalam menangani kasus ini. (Kompas.com)

Jokowi: APBN-P 2015 Sudah Selesai, Semua Langsung Kerja



Jakarta - WARA - Presiden Joko Widodo menyambut baik disahkannya APBN-P 2015 dalam rapat paripurna DPR dan pemerintah. Jokowi berharap dengan anggaran baru ini pihaknya bisa tancap gas melakukan pembangunan. Jokowi juga meminta semua instansi pemerintah segera untuk bekerja.

"Masalah masalah yang berkaitan APBN-P 2015 bisa diselesaikan, sekarang tinggal kerja, lelangkan semua, langsung kerja," ucap Jokowi singkat di Jakarta, Sabtu (14/2).

Dalam APBN-P 2015, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja tahun ini sebesar Rp 1.984,1 triliun. Rincian penggunaan anggaran tersebut, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.319,5 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 664,6 triliun.

"Sehingga defisit APBNP 2015 sebesar Rp 222,5 triliun atau sekitar 1,90 persen terhadap PDB, sesuai poin persentase yang diusulkan dalam RAPBNP tahun 2015," ucap Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kemarin.

Bambang menuturkan, besaran defisit anggaran juga mengalami penurunan Rp 23,4 triliun dari yang ditetapkan di APBN 2015 sebesar 2,21 persen.

"Namun bila dibandingkan dengan RAPBN-P 2015, poin persentase defisit tidak mengalami perubahan, namun secara nominal turun Rp 3,4 triliun dengan menggunakan perhitungan PDB nominal baru," tegas Bambang.

Penurunan defisit anggaran dari APBN 2015 ini diharapkan bisa memberikan sinyal positif bagi masyarakat, bagi pemangku kepentingan dan pelaku usaha.

"Pemerintah dan DPR memberikan posisi tegas bahwa APBN 2015 telah disusun secara prudent dan antisipatif terhadap kebijakan fiskal ke depan," tutupnya. (Merdeka.com)

Jokowi 9 Kali Jawab Secepatnya ditanya Nasib Komjen Budi Gunawan



Jokowi buka rakornas penanganan narkoba.
Bogor - WARA - Presiden Joko Widodo tak banyak menjelaskan ketika ditanya nasib Komjen Budi Gunawan pada Jumat (13/2) siang. Jokowi hanya menjawab singkat ketika ditanya soal Komjen Budi Gunawan.

"Secepatnya," kata Jokowi di Istana Bogor.

Jokowi mengulang-ulang jawabannya ketika didesak soal Komjen Budi Gunawan. Lagi-lagi Jokowi hanya menjawab secepatnya. Tercatat Jokowi menjawab secepatnya sebanyak 9 kali.

Mendengar jawaban itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mendagri Tjahjo Kumolo yang berada di sampingnya langsung tersenyum. Jokowi hanya menanggapi santai seputar Komjen Budi Gunawan.

Jokowi membeberkan alasan mengapa belum bisa menyampaikan hari ini. Menurutnya, saat ini tengah melakukan kalkulasi baik dari segi politik dan hukum. Sebelumnya Jokowi berjanji akan memutuskan polemik KPK versus Polri pada pekan ini.

"Sebetulnya sudah ada proses tapi belum bisa disampaikan hari ini. Ini perlu kalkulasi perlu perhitungan yang benar-benar matang," ujarnya.

Pertemuan dengan sejumlah tokoh juga akan menjadi pertimbangan sebelum memutuskan nasib Komjen Budi. Apakah nanti Komjen Budi bakal dilantik jadi Kapolri atau tidak.

"Pertemuan dengan siapapun menjadi pertimbangan, baik dengan parpol, dengan tokoh, dengan masyarakat harus diperhitungkan," katanya. (Meredeka.com)