Minggu, 29 September 2013

Bung Karno: Revolusi Indonesia Menuju Sosialisme!


Bung Karno
Bung Karno
Revolusi kita bukan sekadar mengusir Pemerintahan Belanda dari Indonesia. Revolusi kita menuju lebih jauh lagi daripada itu. Revolusi Indonesia menuju tiga kerangka yang sudah terkenal. Revolusi Indonesia menuju kepada Sosialisme! Revolusi Indonesia menuju kepada Dunia Baru tanpa ‘exploitation de l‘homme par l‘homme’ dan ‘exploitation de nation par nation’. 
Soekarno
Warta Nusantara : Kata-kata di atas merupakan isi pidato Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1964. Pidato itu, yang kemudian dinamai “Tahun Vivere Pericoloso-TAVIP”, merupakan jawaban gamblang Bung Karno terhadap mereka yang mengira pergerakan Kemerdekaan Indonesia berakhir dengan terusirnya Belanda dari Indonesia.

Saat itu, sebagian elit Indonesia berpikiran, bahwa tujuan pergerakan kemerdekaan hanyalah merebut kemerdekaan, menyusun pemerintahan nasional, mengganti pegawai asing dengan pegawai bangsa sendiri, dan lain-lain. Nah, Pidato TAVIP itu adalah penegasan, bahwa Revolusi Agustus 1945 bermuara pada sosialisme.

Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, diskursus sosialisme sangat dominan. Hampir semua spektrum politik pergerakan nasional, yakni nasionalis, agamais, dan marxis, mengakui cita-cita sosialisme dengan berbagai variannya.

Bung Karno, yang sering ditempatkan di spektrum kaum nasionalis, sangat lantang menyatakan bahwa sosialisme merupakan tujuan akhir dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Itu sangat nampak dalam tulisan-tulisan dan pidato Bung Karno.

Dalam artikel berjudul “Mencapai Indonesia Merdeka”, yang ditulis tahun 1933, Bung Karno tegas mengatakan, “maksud pergerakan kita haruslah: suatu masyarakat yang adil dan makmur, yang tidak ada tindasan dan hisapan, yang tidak ada kapitalisme dan imperialisme.”

Dalam tulisannya itu, Bung Karno juga mempertegas bahwa Indonesia merdeka hanyalah “jembatan emas”. Artinya, kemerdekaan hanyalah “penghubung” antara perjuangan rakyat Indonesia dengan cita-citanya yang lebih tinggi, yakni masyarakat adil dan makmur.

Namun, penjelasan lebih rinci dari cita-cita sosialistik Bung Karno terangkum dalam buku “Sarinah”, yang merupakan kumpulan kuliah Bung Karno dalam kursus Wanita di Jogjakarta tahun 1946. Di situ Bung Karno menguraikan pengertiannya mengenai sosialisme dan syarat-syarat untuk mewujudkannya.

Yang menarik, Bung Karno mengajukan pertanyaan, bisakah masyarakat yang terbelakang (belum mengenal listrik, surat kabar, radio, rumah sakit, baca-tulis, dan lain-lain), bisa mencapai sosialisme? Menurut dia, masyarakat terbelakang semacam itu, sekalipun di dalamnya tidak ada kapitalisme, tidak ada imperialisme, tidak ada feodalisme, tidak bisa mewujudkan sosialisme.

Alasannya sederhana: masyarakat semacam itu tidak bisa mendatangkan kesejahteraan sosial. Sebab, bagi Bung Karno, esensi dari sosialisme adalah kesejahteraan sosial atau kemakmuran bagi semua orang. Dan sebagai syaratnya: harus ada kepemilikan pabrik yang kolektif; ada industrialisme yang kolektif; ada produksi yang kolektif; dan ada distribusi yang kolektif.

Bung Karno meyakini, supaya kesejahteraan kolektif bisa tercapai, harus ada kemajuan teknik dan kemajuan pengetahuan. Ini sejalan dengan proposisi marxisme, bahwa perkembangan kekuatan-kekuatan produktif, yang di dalamnya mencakup kemajuan teknik dan kecakapan manusia, yang tidak dirintangi hubungan-hubungan produksi—kalau dirintangi, akan dijebol melalui “Revolusi”—melahirkan perubahan corak produksi.

Bung Karno sendiri mengatakan, “alat-alat teknik, dan terutama sekali semangat gotong-royong yang telah masak, itulah soko-gurunya pergaulan hidup yang sosialistik.” Artinya, kemajuan kekuatan-kekuatan produktif, terutama kemajuan teknik dan kecakapan manusia, harus disertai dengan relasi produksi yang bersifat gotong-royong.

Masalahnya, kata Bung Karno, dalam konteks Indonesia yang masih terjajah, syarat-syarat menuju sosialisme itu dirintangi oleh kolonialisme (penindasan nasional) dan feodalisme. Karena itu, dalam kerangka perjuangan menuju sosialisme, revolusi Indonesia harus melalui tahapan-tahapan yang berkesinambungan (bukan tahapanisme yang terpisahkan oleh tembok China ala Stalinisme).

Bung Karno selalu berpesan, “sosialisme Indonesia sebagai hari depan Revolusi Indonesia bukanlah semata-mata ide ciptaan seseorang “in een slapeloze nacht” (dalam satu malam yang tidak tidur), juga bukan suatu barang yang diimpor dari luar negeri, atau sesuatu yang dipaksakan dari luar masyarakat Indonesia, melainkan suatu “reaktief verzet van verdrukte elementen” (perlawanan penentangan daripada anasir/kaum yang tertekan), suatu kesadaran sosial yang ditimbulkan oleh keadaan sosial Indonesia sendiri, suatu “historische Notwendigkeit”, suatu keharusan sejarah.”

Dengan demikian, dalam konteks sosialisme Indonesia, sosialisme harus merupakan hasil “penciptaan yang heroik”, yang sesuai dengan karakteristik dan kekhususan masing-masing bangsa. Bung Karno menolak sosialisme yang dicopy-paste dari luar atau sosialisme tiruan.

Lebih lanjut, Bung Karno menjelaskan, kendati sosialisme itu adalah keharusan sejarah, tetapi ia tidak seperti “datang seperti embun diwaktu malam dengan sendirinya”. Sosialisme sebagai keharusan sejarah hanya dapat direalisasi melalui kesadaran dan tindakan manusia.

Untuk merealisasi sosialisme sebagai keharusan sejarah itu, Bung Karno membentangkan jalannya: fase nasional-demokratis dan fase sosialisme. Dalam fase nasional demokratis, kita akan mendirikan Negara Indonesia yang merdeka dan demokratis. Sedangkan dalam fase sosialisme, kita akan mendirikan sosialisme.

Dalam fase nasional demokratis, sasaran pokok revolusi adalah mengakhiri penindasan nasional (kolonialisme/imperialisme) dan menghancurkan sisa-sisa feodalisme. Dalam fase ini, perjuangan kita adalah meremukkan kolonialisme di lapangan politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Selain itu, akan dijalankan land-reform sebagai upaya menghapuskan hak-milik tuan feodal dan mendemokratiskan kehidupan rakyat di pedesaan.

Dalam fase nasional-demokratis ini, ungkap Bung Karno, kita juga menyiapkan syarat-syarat untuk dimulainya fase selanjutnya, yakni revolusi sosialis. Syarat-syarat itu, antara lain, memajukan teknik/industrialisasi, mencerdaskan kehidupan rakyat, mendorong demokratisasi seluas-luasnya, dan mendorong produksi di bawah kontrol komunitas atau masyarakat.

Dalam buku “Sarinah”, Bung Karno menyatakan bahwa konstitusi kita, yakni UUD 1945, mencerminkan transisi dari negara nasional borjuis menjadi negara sosialis. “Undang-Undang Dasar kita adalah Undang-Undang Dasar sebuah negara yang sifatnya di tengah-tengah kapitalisme dan sosialisme,” kata Bung Karno.

UUD 1945 itu, kata dia, di satu sisi kakinya masih berpijak dalam bumi burgerlijk (kapitalistik), tetapi di dalam kandungannya telah hamil dengan kandungan masyarakat sosialis. Inilah konsep negara peralihan ala Bung Karno, yakni sebuah negara yang sedang melakukan transisi ke sosialisme.
Kemudian, tahap yang kedua, yakni revolusi sosialis, yang mengarah pada perwujudan sosialisme Indonesia, yang tidak ada lagi kapitalisme dan  l’exploitation de l’homme par I’homme

Salah satu ciri utama dari sosialisme adalah kepemilikan sosial terhadap alat produksi. Dan ini, seperti ditekankan oleh Bung Karno, negara hanya berfungsi sebagai organisasi atau alat, tetapi pemilikan sosial yang sesungguhnya harus di tangan rakyat.

Dengan pemilikan alat produksi di tangan rakyat, kemudian perencanaan produksi oleh rakyat, dan juga tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat, maka cita-cita masyarakat adil dan makmur bisa direalisasikan di bumi Indonesia ini.

Ada Tjakrabirawa, Soekarno Tak Bisa Blusukan



Ada Tjakrabirawa, Soekarno tak bisa blusukan

Warta Nusantara : Presiden Soekarno dikenal gemar keluar istana diam-diam. Dia kerap menyamar sebagai rakyat biasa dan blusukan ke pasar atau tempat lain untuk mengetahui langsung situasi di lapangan.

Awalnya Soekarno leluasa menjalankan aksi blusukan itu. Maklum pengawalnya cuma anggota Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang jumlahnya cuma belasan polisi istimewa. Tapi sejak 21 Juni 1962, dibentuk Resimen Tjakrabirawa yang beranggotakan 3.000 personel. Soekarno pun tak leluasa blusukan karena terus dikawal pasukan pengaman presiden tersebut.

"Dulu aku biasa keluar istana diam-diam seorang diri. Namun sejak ada Tjakrabirawa, hal itu tak mungkin lagi dilakukan," kata Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.

Namun tetap saja Soekarno membandel, dan mencoba menyelinap keluar istana. Keesokan harinya, ada nota yang dikirimkan para pengawal setia itu. Isinya penuh hormat tapi tegas.

"Bapak yang tercinta, kami bertanggung jawab atas keselamatan Bapak. Karena itu kami mohon dengan sangat agar Bapak tidak lagi diam-diam menyelinap keluar. (tanda tangan) para pengawal Bapak," ujar Soekarno membacakan nota itu dengan jenaka.

Soekarno mengaku puas dengan pengawalan Tjakrabirawa. Dia melukiskan personel DKP dan Tjakrabirawa tak pernah lepas menjaga keselamatannya.

"Kalau aku melakukan kunjungan kenegaraan, Tjakrabirawa menempatkan orangnya di seberang jendela tempatku menginap. Bahkan ketika aku sedang berada di istana, dua orang senantiasa berada di dekatku. Satu kompi menjaga di sekeliling istana, yang lain berjaga-jaga di luar kota," kata Soekarno.

Kepada merdeka.com, mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel Purn Maulwi Saelan menuturkan mengawal Soekarno memang penuh dengan kejutan. Hubungan Soekarno dan para pengawal memang sangat dekat karena pribadi Soekarno yang egaliter.

Saelan masih mengingat saat mengawal Soekarno ke Italia. Saat itu rombongan sedang melintas di sebuah pantai. Tiba-tiba Soekarno secara mendadak memerintahkan seluruh rombongan berhenti.

"Ternyata Bung Karno ingin makan es krim di sebuah restoran. Maka kita semua berhenti untuk makan es krim. Semua duduk bersama di satu meja. Semua ramai menyambut Bung Karno, ada yang bilang kalau Bung Karno ikut Pemilu di Italia pasti menang," kata Saelan sambil tertawa.

Ini Standar Pengamanan Soekarno Oleh Tjakrabirawa


Ini standar pengamanan Soekarno oleh Tjakrabirawa

Resimen Tjakrabirawa bertugas mengawal Presiden Soekarno. Sesuai standar pengamanan kepala negara, ada beberapa lapis pengamanan.

Di ring satu, menempel pada presiden adalah Detasemen Kawal Pribadi (DKP). Anggota DKP ini adalah polisi istimewa pimpinan AKBP Mangil Martowidjojo. Para anggota DKP ini telah mengawal Soekarno sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Anggota DKP menjaga hingga radius 15 meter.

"Setelah itu di ring dua ada Detasemen Kawal Chusus (DKC) yang menjaga hingga radius 50 meter. Untuk pengamanan di ring luar dan istana seperti Istana Negara, Istana Cipanas, Istana Bogor dan lainnya, ada Detasemen Kawal Kehormatan (DKK)," kata mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel (Purn) Maulwi Saelan saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (27/9).

Untuk iring-iringan mobil kepresidenan pun tak terdiri dari banyak rombongan. Menurut Saelan, rombongan yang ringkas bisa bergerak lebih cepat.

"Biasanya ada motor sebagai vorijder, lalu jip kepresidenan, baru mobil Bung Karno. Di belakangnya ada dua jip, dari DKP dan DKC. Tak lebih dari enam mobil. Kadang jika dibutuhkan ada panser yang siap melakukan evakuasi pada presiden," kata Saelan.

Untuk di sisi jalan, pengamanan dilakukan oleh satuan teritorial setempat dari Kodam. Karena itu tak butuh terlalu banyak pasukan untuk mengawal iring-iringan rombongan Soekarno.

Jika situasi membahayakan, pengamanan tambahan pun sudah disiapkan guna mengevakuasi sang pemimpin besar revolusi. Jika di darat, Soekarno akan dimasukkan dalam panser yang siap melaju kencang. Di pelabuhan Tanjung Priok tersedia sebuah kapal cepat yang siap membawa Bung Karno ke mana saja. Demikian juga untuk evakuasi lewat udara, sebuah pesawat jetstar kepresidenan selalu siaga di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Yang sulit itu menahan rakyat yang ingin bersalaman dengan Bung Karno," kenang Saelan sambil tersenyum. (merdeka.com)

Ahok : Ini Negara Pancasila, Susan Tak Akan Dipindah Karena Agama..!!



Jakarta - Warta Nusantara : Warga Lenteng Agung, menolak kepemimpinan Lurah Susan Jasmine Zulkifli dikampung mereka. Alasannya Susan menganut keyakinan yg berbeda dengan mayoritas warga pemukiman disana. Mereka meminta Gubernur Jokowi dan Wakilnya Ahok, segera memindahkan Susan dari Lenteng Agung. Tapi Jokowi dan Ahok menolak mentah mentah desakan warga Lenteng Agung. Dan Jokowi tidak akan menuruti saran Mendagri Gamawan Fauzi, walaupun sang Lurah di demo warganya. "Pokoknya prinsip kita, tidak mau pindahkan orang karena alasan agama. Enggak ada, ini Negara Pancasila, mana ada gara2 agama" ujar Ahok.

Ahok tidak khawatir bila polemik mengancam keselamatan Susan. Justru Ahok bakal mengganjar warga yg main hakim sendiri sesuai dengan hukum yg berlaku. "Ya kalau sudah parah kita tindak dong, ini Negara hukum" tegas Ahok.

Ahok: saya tidak bela agama, tapi konstitusi. Ahok pun menyatakan tidak akan membabi buta membela orang kristen, jika memang salah. "Kalau memang salah, enggak akan saya bela. Mentang2 lihat Salib lalu saya bela, tidak bisa. Saya taat konstitusi" ujar Ahok.

Hal ini juga mencerminkan bahwa masih banyak warga masyarakat yang belum memahami akan keberadaan negaranya, hal tersebut juga disebabkan oleh salah satunya dogma yang berlaku di kalangan masyarakat. Fakta telah membuktikan, bahwa masih adanya ormas yang mengatasnamakan agama berlaku semena-mena dengan alasan bertentangan dengan paham agamanya.

Adanya pemahaman seperti ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah untuk meluruskannya, namun juga peranserta para tokoh agama lebih diutamakan dalam memberikan pemahaman tentang NKRI yang memiliki beraneka ragam suku bangsa, budaya dan agama. Hal tersebut sangat perlu dilakukan demi terbina dan terjalinnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang utuh.

Yenny Wahid Siap Bantu Lurah Susan Atasi Pendemo

Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yenny Wahid menyatakan siap membantu Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli mengatasi pendemo yang menuntutnya dicopot dari jabatan lurah. "Kalau Bu Susan takut, saya siap menemani, kapan saja Bu Susan membutuhkan," kata aktivis pluralisme ini, di Jakarta, Kamis, 26 September 2013.

Para pendemo beranggapan Lurah Susan tidak layak memimpin warga Lenteng Agung lantaran beragama Katolik, sedangkan mayoritas penduduknya muslim. Menurut Yenny, hal tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk mencopot jabatan seseorang karena tidak tercantum dalam konstitusi negara ini.

Dalam Islam, kata Yenny, warga non muslim diperbolehkan memimpin warga muslim dan tercantum dalam hadist maupun kitab Al-Qur'an. "Nanti saya kasih tahu warga tentang ayat-ayat yang memperbolehkan non muslim menjadi pemimpin," kata putri mantan Presiden ke empat Indonesia ini.

Untuk itu, Yenny meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang mempunyai kewenangan atas jabatan Lurah Susan untuk tegas terhadap massa-massa intoleran seperti itu. "Harus tegas kita, jangan diberi ruang, nanti akan cari-cari lagi setelah lurah, bisa kepala dinas yang non muslim, camat. Yang penting kita berpegang pada konstitusi. Bener yang diomongkan Mas Jokowi, melihat berdasarkan kinerjanya," kata dia.

Sebelumnya, warga berkali-kali demo meminta Lurah Susan dicopot atau dipindahkan dari Lenteng Agung. Para pendemo mengancam akan terus melakukan aksinya jika Jokowi tidak menuruti kemauan mereka.

Jumat, 20 September 2013

Kabar Penting

Pelaku Penembak Polisi Gunakan Konsep Gerilya Kota

Penembak polisi kemarin menggunakan cara hit and run.

Aipda Kus Hendratna, salah satu anggota polisi yang ditembak orang tak dikenal.
Aipda Kus Hendratna, salah satu anggota polisi yang ditembak orang tak dikenal. (ANTARA/Saptono)
Jakarta Warta Nusantara - Dalam kurun waktu tiga bulan, empat anggota kepolisian tewas ditembak orang tak dikenal. Polisi sendiri hingga kini belum menangkap seorangpun pelaku.

Jika dilihat, metode yang digunakan para pelaku hampir sama. Sasarannya anggota yang menggunakan seragam serta diserang pada waktu malam dan dini hari.

Polisi menduga jika pelaku penembak empat anggota tersebut masih satu kelompok yang sama. Pengamat Intelijen, Nuruddin Lazuardi mengatakan pelaku penembak tersebut bahkan telah menerapkan konsep geriliya kota.

Konsep tersebut memang sering digunakan oleh para kelompok teroris untuk menyerang seseorang yang dianggap musuh bagi mereka. "Jika dilihat secara konsep memang ada salah satu prinsip dalam gerilya kota yang diadopsi oleh para pelaku penembakan polisi yaitu konsep 'hit and run'," ujar Nuruddin saat dihubungi VIVAnews, Kamis 19 September 2013.

Nuruddin menjelaskan, dalam konsep perang geriliya kota ada tiga unsur didalamnya, di antaranya pertama penuh Kejutan dan Tidak Terduga, kedua hit n run dan ketiga penuh tipu daya dan ilusi.

Konsep penuh kejutan dan tidak terduga memiliki arti menyerang dengan strategi dan melihat titik terlemah lawan sehingga lawan menjadi bingung dan kelelahan karena tenaga terforsir untuk mengidentifikasi mereka.

Sedangkan hit and run itu bertempur dan melarikan diri demi mempertahankan hidup agar dapat bertempur lagi di kemudian hari.

"Hit and run yang sebenarnya tidak sekedar menyerang dan kabur, tapi juga menyampaikan pesan, memproklamsikan diri dan juga aksi penggalangan simpati, dana dan sebagainya," kata Nuruddin.

Nuruddin yang juga mahasiswa tingkat akhir Program Pascasarjana Kajian Stratejik Intelijen Unversitas Indonesia ini menambahkan, konsep geriliya kota yang terakhir adalah penuh tipu daya dan ilusi, dimana pelaku melakukan penyerangan dengan mengaburkan modus dan pola sehingga lawan susah mengidentifikasi sehingga tercipta ilusi yg mengaburkan aksi-aksi mereka.

"Dari semua konsep itu ada satu syarat yang harus dipenuhi sebelum itu dijalankan. Syaratnya adalah penguasaan kota atau teritori dalam artian bahwa para gerilyawan tersebut memahami karaketeristik peta kota. Syarat lainnya adalah logistik, dalam hal ini senjata," jelas dia.

Sebelumnya, sebuah panduan pelaksanaan perang gerilya perkotaan muncul di internet via laman scribd.com. Pengantar panduan tersebut mengajak pembacanya untuk berperang melawan rezim penguasa kafir dan menggulingkannya.

Panduan setebal 112 halaman ini dipublikasikan oleh seseorang yang memakai nama Syarif Ramzan Saluev, dan telah diunduh lebih dari 1.000 kali.

Laman yang bisa dibaca secara cuma-cuma di scribd.com hanya pengantarnya, sedangkan untuk panduan teknis gerilya harus diunduh dengan membayar. Sekilas dengan membaca pengantarnya, panduan ini amat berbahaya bagi mereka yang mempunyai bibit ekstrem.

 



Polisi Harus Segera Cari Penyebar Panduan 'Gerilya Kota'


"Karena bisa menginspirasi masyarakat untuk melakukan itu."

Personel polisi memberi penghormatan terakhir kepada Alm. Aipda Koes Hendratno yang tewas di tembak pelaku teror ketika jenazah akan di bawa ke Kulon Progo, Yogayakarta
Personel polisi memberi penghormatan terakhir kepada Alm. Aipda Koes Hendratno yang tewas di tembak pelaku teror ketika jenazah akan di bawa ke Kulon Progo, Yogayakarta (ANTARA/Saptono
Jakarta - Warta Nusantara - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme meminta pihak Kepolisian untuk segera menyelidiki panduan pelaksanaan perang gerilya kota yang muncul di laman scribd.com. Sebab, panduan setebal 112 halaman ini bisa diunduh dengan mudah oleh siapa saja.

"Polisi harus segera menyelidiki siapa yang menyebarluaskan kebencian itu," kata Deputi I Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal Agus SB kepada VIVAnews.

Menurut Agus, gerakan propaganda itu dikhawatirkan bisa melahirkan benih-benih baru ekstrimis di tanah air. Dalam pengantarnya, laman itu bahkan mengajak pembaca berperang melawan apa yang mereka sebut sebagai "rezim penguasa kafir" dan menggulingkannya.

"Sangat mengkhawatirkan, karena bisa menginspirasi masyarakat untuk melakukan itu," katanya.

Agus mengakui, selain panduan perang gerilya kota, ada sejumlah situs yang memuat propaganda untuk melakukan gerakan terorisme. Oleh karena itu, ia mengajak semua kalangan masyarakat untuk bekerjasama dengan melaporkan segala bentuk propaganda yang mengarah ke sebuah gerakan ekstrem kepada pihak berwajib.

"Kami mengimbau masyarakat jika ada yang melihat dan menemukan hal-hal seperti itu tolong segera laporkan kepada pihak kepolisian," tuturnya.

Membaca pengantarnya, panduan ini memang ekstrem:

"Hari ini kita dijajah oleh kekuatan militer kafir. Mereka menguasai kota-kota besar dan gedung-gedung pemerintahan. Mereka mengangkat penguasa boneka atas nama sang penjajah. Umat Islam pun menjadi buruan penguasa, dan sebagian besar dari mereka ditahan," demikian paragraf pertama pengantar panduan itu.

Selanjutnya ditulis bahwa "sang penguasa kafir" telah menyebar aparat intelijen dan dinas keamanan rahasia ke segala penjuru negeri.

"Siapapun yang berani berbicara atau mengutarakan ide-ide untuk menegakkan jihad, syariat, dan anti demokrasi--meskipun ia orang tidak bersalah--maka akan segera dihabisi."

Panduan itu menyatakan perlawanan harus dilakukan dengan mengadopsi sistem gerilya dengan taktik serangan hit and run--menyerang berulang-ulang dan menghilang dengan cepat. Serangan semacam itu dimaksudkan agar otoritas kebingungan dan kehilangan moral tempur. (Baca selengkapnya: Manual Gerilya Kota Beredar Di Internet Panduan Teroris) (VivaNews)

 

Manual Gerilya Kota Beredar di Internet, Panduan Teroris?

Pelepasan jenazah Bripka Sukardi, salah satu polisi yang tewas ditembak teroris.
Pelepasan jenazah Bripka Sukardi, salah satu polisi yang tewas ditembak teroris. (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

Warta Nusantara – Sebuah panduan pelaksanaan perang gerilya perkotaan muncul di internet via laman scribd.com. Pengantar panduan tersebut mengajak pembacanya untuk berperang melawan rezim penguasa kafir dan menggulingkannya. Panduan setebal 112 halaman ini dipublikasikan oleh seseorang yang memakai nama Syarif Ramzan Saluev, dan telah diunduh lebih dari 1.000 kali.

Laman yang bisa dibaca secara cuma-cuma di scribd.com hanya pengantarnya, sedangkan untuk panduan teknis gerilya harus diunduh dengan membayar. Sekilas dengan membaca pengantarnya, panduan ini amat berbahaya bagi mereka yang mempunyai bibit ekstrem.

“Hari ini kita dijajah oleh kekuatan militer kafir. Mereka menguasai kota-kota besar dan gedung-gedung pemerintahan. Mereka mengangkat penguasa boneka atas nama sang penjajah. Umat Islam pun menjadi buruan penguasa, dan sebagian besar dari mereka ditahan,” demikian paragraf pertama pengantar panduan itu.

Selanjutnya ditulis bahwa penguasa kafir menyebarkan kekuatan intelijen, informan, dan dinas keamanan rahasia di segala penjuru. “Siapapun yang berani berbicara atau mengutarakan ide-ide untuk menegakkan jihad, syariat, dan antidemokrasi –meskipun ia orang tidak bersalah– maka akan segera ‘dihabisi’,” tulis panduan itu.

Panduan itu kemudian bertanya kepada pembacanya apakah mereka akan berdiam diri dan mencari selamat saja, atau bertindak dan melakukan perlawanan balik. “Manual ini disediakan untuk Anda yang memutuskan untuk berperang. Manual ini disusun bagi rakyat biasa yang memutuskan bahwa perlawanan bersenjata adalah satu-satunya jalan untuk menjatuhkan rezim berkuasa,” tulisnya.

Pengantar panduan lantas memberitahukan kepada pembacanya bahwa jaringan perlawanan harus mengadopsi sistem perlawanan gerilya dengan taktik serangan hit and run –menyerang berulang-ulang dan menghilang dengan cepat. Panduan itu menekankan, inti semua serangan itu adalah untuk membuat otoritas penguasa kebingungan dan kehilangan moral tempur.

“Para pejuang harus mulai merencanakan strategi gerilya kota dengan membawa peralatan tempur mereka dalam belantara gedung-gedung bertingkat dan bangunan tembok,” tulis panduan itu.

Seperti diketahui, belakangan pola serangan semacam yang tertulis dalam panduan tersebut marak terjadi pada anggota Kepolisian RI. Sejumlah polisi tewas ditembak oleh kelompok teroris dengan metode hit and run. Polisi sampai saat ini terus memburu pelaku penembakan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto yang dikonfirmasi soal panduan gerilya kota ini mengatakan, perkembangan teknologi memungkinkan setiap orang untuk melakukan dan mengembangkan apapun lewat dunia maya.
"Produk-produk seperti itu dibuat atau disusun oleh pihak tertentu yang ingin mengganggu stabilitas dalam masyarakat. Tapi kami berharap tidak ada yang terpengaruh," kata Agus. (VivaNews)

Sabtu, 14 September 2013

Bisnis

Di Balik Batalnya Rencana Hary Tanoe Kuasai antv

Di balik batalnya rencana Hary Tanoe kuasai antv

Jakarta- Warta Nusantara : Akhirnya Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo membeberkan alasannya membatalkan rencana akuisisi saham stasiun televisi antv yang merupakan anak usaha PT Visi Media Asia (VIVA). Awalnya memang sempat beredar kabar Hary Tanoe akan membeli saham VIVA, namun ternyata hanya antv saja.

Biang keroknya di balik batalnya ambisi Hary Tanoe menguasai antv adalah gejolak yang mengguncang ekonomi nasional dua bulan terakhir. Disinggung apakah kubu Bakrie meminta tawaran lebih tinggi atau perusahaannya yang sedang limbung akibat saham rontok sehingga tak punya cukup dana, dia enggan menjelaskan detail.

"Itu kan karena kondisi ekonomi berubah, kurs-nya sudah berubah, jadi asumsinya berubah, sehingga wajar kalau akhirnya perhitungan lain, itu sudah otomatis," kata Hary, usai mengisi seminar Auditorium Magister Bisnis UGM, di Jakarta, Sabtu (14/9).

Sebelumnya, pembatalan ini juga sudah diketahui melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Dalam situasi pasar sekarang yang serba tidak pasti, prioritas kami adalah untuk disiplin dan konservatif dalam mengelola keuangan perseroan," ujar HT dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa waktu lalu.

HT memandang bahwa cara yang lebih baik sekarang ini untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham adalah dengan melakukan pembelian kembali saham (shares buyback).

Sekadar mengingatkan, rencana aksi akuisisi Hary Tanoe mencuat selepas muncul kabar keluarga Bakrie bersedia menjual perusahaan yang terdiri dari stasiun TV berita tvOne, antv dan portal berita VIVA.co.id itu di kisaran USD 1,2 miliar (Rp 11,5 triliun) hingga USD 2 miliar. Namun, rencana ekspansi bos MNC Grup ini terhenti di tengah jalan. Saat itu, HT menyebut bahwa tvone dan antv batal dijual oleh Bakrie.

Kabar terakhir HT hanya akan membeli antv terlebih dahulu, baru kemudian tvOne setelah 2014. Sumber merdeka.com sempat menyebutkan bahwa sudah terjadi kesepakatan antara Hary Tanoe dan Bakrie. Bakrie menggadaikan antv demi mendapat utang sebesar Rp 2 triliun dari bos MNC tersebut.

Sebenarnya, tidak hanya Hary Tanoe yang kepincut menguasai VIVA. CT Corp yang berada di bawah kendali Chairul Tanjung (CT) juga terang-terangan menyatakan keinginannya membeli saham perusahaan media milik Aburizal Bakrie tersebut.

Dana yang disiapkan CT disebut-sebut mencapai USD 1,8 miliar untuk membeli saham VIVA. CT Corp saat ini sudah menjadi pengendali beberapa media, diantaranya adalah stasiun Trans 7, Trans TV, dan media online detik.com.

Kini, rencana HT sudah dipastikan berakhir antiklimaks. Belum diketahui apakah Chairul Tanjung juga masih meneruskan penawaran kepada Kubu Bakrie.

Kriminal

Anggota Komisi III: Gila, Freddy Seperti Orang Sakti!

Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari PDIP Eva Kusuma Sundari heran terhadap perlakuan pihak Kepolisian yang tak kunjung mengembalikan Freddy Budiman ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Gembong narkoba itu sudah nyaris sebulan berada di Direktorat Narkoba Mabes Polri, Jakarta.

"Dia diberi kesempatan membela dirinya sendiri tanpa pendamping, ini kan kayak orang sakti. Gila ini. Polisinya ini yang harus dipersoalkan," ujar politisi PDPI ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Eva heran karena Freddy bisa begitu bebas tampil di depan umum lewat wawancara khusus di televisi tanpa baju tahanan, padahal Freddy sudah jelas-jelas melakukan kejahatan berat yaitu memproduksi narkoba. Dia menuntut Freddy segera dikembalikan ke LP Nusakambangan.

"Iyalah (harus segera dikembalikan ke LP Nusakambangan). Apalagi ditaruh dengan Vanny (Rossyane). Ini kan beda, pemakai (Vanny) sama produsen (Freddy)," pungkas Eva.

"Polisi harusnya sensitif, tidak boleh ada diskriminasi. Freddy kan kontroversial di Lapas. Saya mengharapkan polisi paham bahwa kondisi psikologis masyarakat ke polisi sedang buruk, jangan membuat semakin terpuruk," lanjut Eva.

Kasus Freddy merupakan kasus yang harus diungkap sampai ke akar-akarnya. Namun tentu tidak mudah untuk melakukan itu. Maka diperlukan 'orang dalam' untuk membantu membongkar kejahatan Freddy, orang dalam itu adalah Vanny.

"Karena Freddy ini luar biasa magnitude kasusnya. Diperlukan orang dari dalam untuk membukanya," kata Eva saat ditanya soal pengakuan Vanny selama ini.

 

Cara Kominfo Tangkal Situs Berbau Terorisme

"Jangan-jangan isinya dakwah biasa. Kami bisa digugat."

Polisi memerangi terorisme
Polisi memerangi terorisme (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Jakarta - Warta Nusantara - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku belum menerima laporan mengenai situs yang memuat 'panduan gerilya kota' di mana pembaca laman diajak untuk memerangi dan menggulingkan rezim kafir. Juru bicara Kominfo Gatot S Dewa Broto meminta publik melaporkan jika ada situs-situs yang dianggap berbau terorisme.

Kominfo, imbuhnya, tidak mungkin bisa mengawasi semua situs di jagat maya yang jumlahnya jutaan. Salah satu cara Kominfo mengawasi situs-situs itu adalah dengan melibatkan masyarakat pengguna internet. "Melalui posko pengaduan 24 jam. Kami akan periksa semua situs yang diadukan," jelas Gatot.

Jika ragu apakah sebuah situs mengandung unsur terorisme, Kominfo meminta pendapat dari organisasi masyarakat keagamaan atau instansi terkait. Namun, Gatot menjamin, prosedur ini tidak memakan waktu lama. "Kan kita juga perlu lihat apakah situs ini hanya berisi dakwah saja? Kalau hanya dakwah lalu kami tutup aksesnya, bisa digugat Kominfo," kata dia.

Cara yang sama juga dipakai Kominfo untuk menyisir situs berbau porno dan situs lain yang melanggar undang-undang. Selain itu, Kominfo juga bekerjasama dengan institusi terkait.
"Misalnya, BPOM. Mereka rajin mengirim situs-situs yang menjual kosmetik dan obat ilegal. Dalam hitungan jam, kami langsung tutup aksesnya," jelas Gatot.

Diberitakan sebelumnya, sebuah situs, scribd.com, memuat ''panduan gerilya kota." Laman itu juga memuat cara membuat bom. 
Deputi I BNPT Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Agus Surya Bakti menilai  panduan buku setebal 112 halaman itu bisa diunduh dengan mudah oleh siapa saja dan dikhawatirkan bisa melahirkan benih-benih baru terorisme di tanah air.

"Panduan itu mengkhawatirkan, karena bisa menginspirasi masyarakat. Seharusnya Pemerintah segera menutup akses (laman) tersebut," kata Agus SB.

Agus menambahkan, propaganda melalui internet merupakan strategi kelompok teroris. Menurut Agus, Pemerintah masih lamban dalam menangani permasalahan terorisme, apalagi propaganda yang mereka sebar melalui internet.  "Itulah kelemahan kita (Pemerintah), begitu tahu baru ditangani," katanya.

Sementara itu, laman yang bisa dibaca secara cuma-cuma di scribd.com hanya pengantarnya, sedangkan untuk panduan teknis gerilya harus diunduh dengan membayar. Sekilas dengan membaca pengantarnya, panduan ini amat berbahaya bagi mereka yang mempunyai bibit ekstrem. (VivaNews)

Ditembak Bandar Narkoba, Ginjal Brigadir Syahri Diangkat

Korban menjalani perawatan di ruang ICU RS Coloumbia Asia, Medan.

Penembakan polisi di depan Gedung KPK
Penembakan polisi di depan Gedung KPK (ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A)
Langsa-Warta Nusantara - Anggota Polsek Langsa Kota, Aceh Timur, Brigadir Syahri Rahmad yang ditembak bandar narkoba, sudah selesai menjalani operasi di RS Coloumbia Asia, Medan.

Kakak kandung korban, Hafrizal Rozi mengatakan, Syahri mengalami luka parah di pinggang karena tertembak. Meski sudah sadar, namun yang bersangkutan masih menjalani perawatan di ruang ICU. Dia menjalani tiga kali operasi.

"Lukanya cukup parah. Tapi sudah selesai operasi. Dokter bilang ginjalnya harus diangkat. Syaraf pinggangnya juga kena," kata Hafrizal, Kamis, 19 September 2013.

Hafrizal menambahkan, operasi dilakukan untuk mengangkat ginjal sebelah kanan. Operasi juga dilakukan untuk mengatasi ususnya yang bocor, serta menangani dua syaraf yang terputus akibat tertembak. Keluarga belum diperkenankan untuk melihat korban.

Rabu siang, Brigadir Syahri dan rekannya, Brigadir Faisal, melakukan penyergapan terhadap tersangka bandar narkoba bernama Wahyuddin yang juga merupakan DPO Polda Sumatera utara yang terlibat kasus kepemilikan senjata api yang lari dari tahanan.

Kedua petugas ini berhasil memancing targetnya dengan menyamar sebagai pembeli sabu dan melakukan transaksi langsung di dalam mobil.

Saat transaksi berlangsung, Bripka Faisal langsung menangkap bandar narkoba tersebut di dalam mobil, serta mengamankan barang bukti sabu di tangan target. Dan seketika juga, pelaku melakukan perlawanan dan saling pukul di dalam mobil dengan Bripka Faisal.

Namun, pelaku yang kini diburu oleh Polda Aceh ini berhasil memenangkan duel tersebut dan berhasil keluar dari dalam mobil. Saat itulah Brigadir Syahri (korban) berusaha menyergapnya. Pelaku pun langsung mengeluarkan pistol dan menembaki korban dan melarikan diri. (VivaNews)

 

Polisi Sukabumi Tangkap Pelajar Pelaku Pembacokan


Polisi Sukabumi tangkap pelajar pelaku pembacokan

Sukabumi- Warta Nusantara : Jajaran Polsek Cisaat, Kabupaten Sukabumi berhasil menangkap seorang pelajar SMK Dwi Darma yang melakukan pembacokan kepada dua pelajar SMK lainnya di lokasi berbeda tetapi di hari yang sama.

"Dari hasil pengembangan dan laporan yang masuk ke kami pelaku pembacokan terhadap pelajar SMK di daerah Cibaraja, Kecamatan Cisaat pada 2 September lalu akhirnya kami berhasil menangkap tersangka berinisial Ir yang berusia 17 tahun merupakan pelajar kelas XII SMK Dwi Darma Parungkuda," kata Kapolsek Cisaat, Kompol Sumarta Setiadi kepada Antara, Sabtu (14/9).

Seperti diberitakan Antara, menurut Sumarta, tersangka yang merupakan warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit berhasil ditangkap tidak jauh rumahnya. Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan kepada tersangka, ternyata Ir dalam satu hari tersebut telah membacok dua pelajar SMK lainnya yang salah satunya adalah pelajar SMK Lodaya, Kabupaten Sukabumi.

Lebih lanjut Ir juga mengakui, setelah membacok pelajar yang dianggap musuh di daerah Cibaraja, kemudian melanjutkan aksinya di Kecamatan Cicurug saat tawuran antara pelajar SMK Dwi Darma dengan SMK Lodaya.

Pada kejadian tersebut diduga tersangka membacok Arif Sugilar (17) pelajar kelas 1 SMK Lodaya yang mengalami luka bacokan pada kepala, paha, dan pinggang yang menyebabkan pelajar tersebut harus mengalami beberapa kali operasi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi karena luka yang cukup parah.

"Pelaku saat ini sudah mendekam di ruang tahanan Polsek Cisaat, tetapi karena tersangka dalam melakukan pembacokan tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda dan berbeda wilayah hukum maka pihak Polsek Cicurug pun berkoordinasi dengan kami untuk bersama-sama mengembangkan kasus ini," tambahnya.

Dikatakan Sumarta, tersangka dikenakan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

 

Ini Tiga Musuh Utama Polisi


Ini tiga musuh utama polisi


Jakarta- Warta Nusantara : Ketua komisi III DPR Gede Pasek menyebut ada tiga musuh utama polisi. Diduga salah satu dari ketiga unsur tersebut bertanggung jawab dalam aksi penembakan yang kini menghantui setiap personel polisi.

"Kesimpulan bahwa musuh polisi bisa tiga kelompok penjahat, pesaing dan oknum atau korban yang pernah menjadi korban polisi dan dendam," kata I Gede Pasek di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (14/9).

Berbagai spekulasi antara pengamat dan anggota DPR ini terjadi. Pasek misalnya menduga penembak datang dari pesaing polisi dalam hal pengawalan.

"Kemungkinan persaingan bisa juga antara swasta dan formal sudah terbuka. Swasta itu kan jasa pengamanan juga, ada yang gaya jalanan dan perusahaan duitnya di situ saja," terang Pasek.

Di lain pihak pengamat kepolisian menyebut korban kesewenangan polisi pun bisa menjadi pelaku penembakan.

"Ada diantaranya di daerah daerah konflik, seperti perkebunan, polisi sering melakukan tindakan over. Menyakitkan hati," jelas pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.

Terakhir, kriminolog sekaligus komisioner kompolnas menilai dari kesamaan motif penembakan ada kemungkinan terorislah yang bertanggung jawab dalam penembakan tersebut.

"Kalau dikaitkan dengan modus. Agak beda memang yang di Kuningan. Tapi masih sama motifnya. Kalau diasumsikan pelaku teror yang membawa pesan pertama 'kami masih ada'," tutupnya.

 

Satu Dari Lima Pencuri Di Kompleks Marinir Tewas Ditembak Polisi


Satu dari lima pencuri di kompleks Marinir tewas ditembak polisi


Jakarta-Warta Nusantara : Satu dari empat pelaku pencuri di kompleks Marinir, Duren Sawit, Jakarta Timur yang berhasil ditangkap di Jatiwaringin, Pondokgede tewas usai ditembak petugas. Jimmy Sihombing atau JS tewas dengan luka tembak di dada kanan.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo menjelaskan, para pelaku merupakan pencuri spesialis rumah kosong. Mereka beraksi di komplek Marinir, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Setelah berhasil membawa barang milik korban yang diketahui bernama Dumoli Siahaan, pelaku lantas melarikan diri dengan membawa mobil Toyota Avanza B 1626 SQX.

"Saat anggota Buser Polsek Pondokgede melakukan observasi menggunakan kendaraan roda, mencurigai kendaraan Avanza yang bermuatan lima orang melintas di Jatiwaringin, ada warga berteriak maling," katanya di Bekasi, Sabtu (14/09) malam.

Petugas kata dia, sempat memberikan tembakan ke arah udara. Namun tak diindahkan. Akibatnya, satu orang pelaku ditembak di bagian dada kanan. Sedangkan, pelaku lainnya menjadi bulan-bulanan massa. "Pelaku JS (Jimmy Sihombing) meninggal, sekarang jasadnya di RS Polri," katanya.

Sementara itu, pelaku lain Tulus Parna S (53), Chandra T Sibuea (46), dan Jon Manalu berhasil diamankan dari amuk massa. Sedangkan satu pelaku lagi yang sudah diketahui identitasnya melarikan diri. Petugas saat ini tengah memburunya.

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan adalah satu buah celurit, dua golok, satu obeng besar, satu linggis, satu senjata mainan jenis revolver, tiga handphone, satu buah laptop, dan perhiasan emas mitasi, serta mobil Toyota Avanza B 1626 SQX.

Diberitakan sebelumnya, kawanan pencuri yang usai beraksi berhasil ditangkap di Jalan Raya Jatiwaringin, Kelurahan Jaticempaka, Pondokgede. Pelaku ditangkap setelah dikejar dari lokasi mencuri di Perumahan Marinir, Duren Sawit, Jakarta Timur.

 

Pergoki Curanmor, Tukang Pecel Lele Ditembak

Nasih nahas menimpa Suparmin, timah panas mengenai perut kirinya.

Suparmin yang berprofesi sebagai tukang pecel lele ditembak pelaku pencurian kendaraan bermotor.
Suparmin yang berprofesi sebagai tukang pecel lele ditembak pelaku pencurian kendaraan bermotor.  
Cimahi-Warta Nusantara -  Suparmin (42) terpaksa harus menjalani operasi pengangkatan proyektil di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi, akibat terkena timah panas yang dimuntahkan dari pistol pelaku percobaan kasus pencurian kendaraan bermotor. Peluru itu mengenai perut sebelah kirinya.

Informasi yang dihimpun VIVAnews, kejadian terjadi pada Sabtu 14 September 2013, sekitar pulul 15.45 WIB. Saat itu Suparmin sedang membersihkan lapak untuk berdagang pecel lele di sekitar rumahnya di Jalan Warung Contong RT 05/14 Kelurahan, Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Ia memergoki seorang yang hendak mencuri kendaraannya Honda Megapro bernomor polisi D 4198 SAA.

Berusaha menangkap pelaku, nasib nahas menimpa Suparmin. Pelaku yang dibekali senjata api berusaha kabur dan menembak Suparmin dan mengenai perut bagian kirinya.

"Saat itu korban mengejar pelaku, pada akhirnya terpojok saat ada mobil sedan yang menghalangi jalan pelaku, karena sudah tersudutkan ia menembak korban satu kali dan mengenai perut bagian bawah sebelah kiri," kata Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan saat dihubungi VIVAnews.

Setelah itu pelakupun melarikan diri dengan membonceng sepeda motor yang telah menunggu dengan sebelumnya melepaskan tiga kali tembakan ke atas.

Kapolres menambahkan, kini pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Kita sudah mengenali ciri-ciri pelaku, anggota sudah disebar, kita masih menyelidiki ini pemain lama atau pemain baru," ujar dia.

Erwin mengatakan, Suparmin telah selesai menjalani operasi yang dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB.

"Saat ini kondisi sudah membaik, dan tadi melakukan operasi untuk mengambil proyektil," tuturnya. (sj)