Minggu, 28 Desember 2014

Gara-gara Jadi Sosialita, Janda Miliarder ini Jatuh Miskin



WARA - Sekaya apapun Anda, jika terlalu boros tetap akan jatuh miskin. Kisah Patricia Kluge, bekas miliarder patut jadi pelajaran agar lebih hemat dalam membelanjakan uang.

Patricia merupakan janda dari John Kluge, miliarder dunia berlatar belakang pengusaha media televisi. John diceraikan pada tahun 1990. Dari perceraian itu, Patricia mendapat harta gana-gini senilai sekitar US$ 100 juta. Sebagian harta dijual untuk membeli perkebunan anggur seluas 960 hektare. Perkebunan ini ternyata ditujukan bagi orang-orang kaya yang ingin berpesta anggur.

Bisnis perkebunan anggur menjadi awal kebangkuran Patricia. Mengurus kebun anggur butuh biaya mahal dan jauh dari prakiraan sebelumnya. Melalui bisnis anggur itu, dia terjebak dalam kehidupan sebagai sosialita dan membelanjakan juga uangnya untuk kegiatan peragaan busana.

Gaya hidup ini berbanding terbalik dengan gaya hidup John yang gemar berhemat. Patricia rela menghabiskan jutaan uangnya agar dinikmati sesama kalangan sosialita. Jika uangnya habis, dia rela meminjam di bank.

Tahun 2008, bisnisnya terkena dampak krisis ekonomi dan dililit utang. Dia ternyata ternyata tak mampu menyelamatkan perusahaannya. Akhirnya pada tahun 2011, perusahaannya dinyatakan pailit dengan utang mencapai US$ 47,5 juta.

Patricia lalu menjual kebun anggurnya seharga US$ 500 juta. Pembelinya adalah taipan Donald Trump. Kini, Patricia bekerja di kebun yang pernah dimilikinya itu karena jatuh miskin.(Tribun)

Presiden Perintahkan Menhub Lakukan Studi Kereta Api di Papua


Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Sabtu (27/12) pukul 14.35 WIT. Jokowi disambut tari-tarian Adat Papua. Gubernur Papua, Ketua DPRP, Pangdam, Kapolda dan Danlamtamal.

Jayapura - WARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah memerintahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk melakukan studi pembangunan prasarana kereta api di Papua.
 
"Saya sudah perintahkan Menhub mulai tahun depan melakukan studi kereta api di Papua," kata Jokowi saat bertatap muka dengan Barisan Relawan (Bara) Jaringan Perubahan (JP) Provinsi Papua di GOR Waringin Kota Jayapura, Papua, Sabtu (27/12) petang.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Gubernur Papua Lukas Enembe, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, dan pejabat terkait lainnya di Tanah Papua.

Presiden ke-7 RI itu bahkan menegaskan bahwa perintah studi kelayakan kereta api di Papua itu harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata terkait pembangunan jaringan kereta api.

"Setelah studi dilakukan, jangan berhenti, harus dimulai, ada uang berapa ya mulai. Studi itu butuh waktu 6-8 bulan," ujarnya yang disambut sorak gembira warga Papua yang hadir dalam pertemuan tatap muka itu.

Hanya saja, Jokowi meminta Gubernur Papua beserta bupati dan wali kota agar membantu membebaskan lahan yang hendak dipergunakan untuk membangun jaringan kereta api.

Menurut Presiden, di banyak daerah, kendala utama pembangunan infrastruktur yakni pembebasan lahan.
"Jadi, saya minta gubernur, bupati, wali kota turut membantu membebaskan lahan, setelah itu yakin akan jalan dengan baik (terlaksana sesuai harapan)," ujarnya.

Wacana pembangunan jaringan kereta api di Papua, cukup lama didengungkan para pihak, mengingat sejauh ini untuk menjangkau sebagian besar kabupaten/kota di Pulau Papua, lebih banyak mengandalkan pesawat terbang. (BeritaSatu)

Keliling Gereja, Aher Ucapkan Selamat Natal

Bandung - WARA - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jendral Mochamad Iriawan, dan jajaran pimpinan daerah lainnya mengunjung beberapa gereja di Kota Bandung pada malam Natal, Rabu, 24 Desember 2014.

Saat mengunjungi Gereja Katedral Santo Petrus, Aher mengucapkan selamat Natal kepada jemaat yang hadir. “Selamat merayakan Natal, semoga selalu damai,” kata Aher.

Di Katedral Santo Petrus, Aher bertemu dengan Kepala Keuskupan Kota Bandung Uskup Antonius. Aher menyatakan, jaminan keamanan untuk para umat kristiani yang merayakan Natal. “Saya datang untuk meyakinkan warga kristiani yang merayakan natal bahwa ada jaminan keamanan dari pemerintah,” ujar Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Untuk mengamankan Natal dan Tahun baru 2015, Kepolisian Daerah Jawa Barat mengerahkan seratus personel Brigade Mobil dan Satuan Penjinak Bom ke sejumlah gereja dan pusat keramaian. Kapolda Mochamad Iriawan mengatakan secara keseluruhan wilayah Jawa Barat masih aman.

Namun, kata Iriawan, ada beberapa gereja di Kabupaten Bandung yang terendam banjir. Akibatnya, para jemaat diungsikan ke tempat alternatif untuk merayakan malam misa Natal. “Kami sudah siapkan tempatnya,” ujar Iriawan.(tempo)

Jokowi Berharap Natal Membawa Damai Bagi Seluruh Umat Kristiani


Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat Peringatan Natal Nasional tahun 2014 di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Sabtu (27/12).

Jayapura - WARA - Momentum perayaan Natal Nasional 2014 di Jayapura, Papua, Sabtu (27/12) diharapkan dapat membawa damai bagi seluruh umat Kristiani.
 
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan sambutannya pada perayaan Natal Nasional yang bertempat di Stadion Mandala, Jayapura.

"Perayaan Natal kali ini kita harapkan benar-benar dapat membawa suasana damai kepada siapa saja yang merayakannya termasuk di Tanah Papua," kata Jokowi.

Puluhan ribu masyarakat Papua yang menghadiri Natal tersebut menyambut pernyataan Presiden itu dengan memberikan tepuk tangan meriah.

"Saya ingin ucapkan selamat hari Natal disertai salam hormat dan bahagia kepada seluruh umat Kristiani, di Jayapura, Tanah Papua, serta di seluruh pelosok Tanah Air," ujar Jokowi.

"Semoga perayaan Natal dapat memberikan kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan bagi saudara-saudara semuanya," pungkas Jokowi yang mengenakan batik coklat bermotif burung Cendrawasih.

Dari pantauan SP, tampak hadir di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, dan Gubernur Papua Lukas Enembe. ‎(SP)

Jokowi Bentuk Tim Investigasi Usut Penembakan di Paniai



Jayapura - WARA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasan dirinya belum dapat berkomentar terkait penembakan di Paniai. Menurutnya, perlu data yang valid untuk mengungkap kasus penembakan tersebut.

"Buat apa saya bicara, jika saya belum bisa menyelesaikan masalah di Papua? Sehingga saya membentuk tim kecil dan mencari akar masalah, sehingga kejadian serupa tak terjadi lagi di Papua,"" kata Jokowi di hadapan ratusan tokoh adat dan masyarakat yang digelar di Gelanggang Olahraga Waringin Kotaraja, Jayapura, Sabtu (27/12/2014).

Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) Pastor Neles Tebay mengatakan, pembentukan tim investigasi yang dirancang Jokowi adalah hal positif, sebab tim tersebut akan mencari tahu permasalahan di Papua. Tidak hanya masalah penembakan Paniai, Jokowi juga secara positif ingin mencari akar masalah di Papua, agar kejadian serupa tak kembali terjadi.

"Presiden mau mengidentifikasikan penyebabnya apa dan berharap tidak ada kejadian serupa lagi. Ini komitmen beliau dan perlu didukung semua pihak," ujar Neles.

Awal Desember 2014 lalu, 5 warga sipil tewas tertembak di Paniai. TNI/Polri telah melakukan investigasi terkait kasus tersebut, namun hingga kini belum diketahui siapa penembaknya. 

"Yang paling penting bagi saya adalah kejadian ini jangan terjadi lagi. Karena saya ingin bangun Tanah Papua," tegas Jokowi. (Liputan6.com)

Nasir Sudah Dua Tahun Sopiri Truk Ganja

Satuan Reskrim Polsek Kalideres Jakarta Barat menyita ganja kering siap edar seberat 1,2 ton yang senilai Rp 3 Milyar, di Kawasan Pluit, Jakarta Utara, Rabu (24/12). Diketahui barang haram tersebut rencananya akan diedarkan se-Jabodetabek, pada pergantian malam tahun baru.
Jakarta - WARA -  Muhammad Nasir, pelaku pengantar ganja sebesar 1,2 ton yang ditaksir sekitar Rp. 3 M, mengaku sudah dua tahun menjadi sopir truk box pengantar ganja.

“Sudah dua tahun bawa ganja,” ucapnya singkat di Polsek Kalideres, Rabu (24/12/2014).

Dirinya yang tertangkap saat melintas di Kawasan Jembatan Tiga Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara oleh polisi megatakan, dirinya terpaksa menjadi supir pengantar ganja lantaran himpitan ekonomi. “Kebutuhan ekonomi aja. Saya menyesal berbuat begini,” katanya.

Dirinya mengatakan, dirinya yang tertangkap saat tengah beristirahat di Kawasan Jembatan Tiga Pluit. “Saya jalur lintasnya disitu. Lagi istirahat aja,” ujarnya pelan.

Tambah Nasir, ia mengaku hanya ia seorang diri yang mengantarkan ganja tersebut. Namun, ketika ditanyai soal diantar kemana dan siapa pemilik ganja tersebut, dirinya hanya bisa diam.

“Mau nganter barangnya (Ganja) dari Aceh ke Jakarta sendiri,” singkatnya.

Sementara itu, Kapolsek Kalideres, Kompol Dermawan Karosekali, menuturkan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam mengenai keterangan tersangka. “Masih dalam pemeriksaan untuk pengembangan kasus,” tutup Dermawan. (Gema News.com)

115 Murid SD di Medan Ditangkap Karena Konsumsi Narkoba


WARA - Jumlah pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam kasus narkoba di Medan, Sumatera Utara, terus mengalami peningkatan. Sepanjang 2014 ini, tidak kurang dari 1.390 pelajar dan mahasiswa diamankan karena terlibat narkoba. Yang mengejutkan, terdapat 115 siswa SD yang ditangkap karena mengkonsumsi barkoba.

Menurut Kasat Reserse Narkoba Polresta Medan, Kompol Dony Alexander, jumlah penyalahgunaan narkoba di Medan ini meningkat 72 orang dibandingkan tahun 2013 lalu yang mencapai 1.318 orang.

Tahun lalu kita amankan siswa sekolah dasar (SD) berjumlah 123 orang, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 292 orang, Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 863 orang, dan mahasiswa 40 orang. Tapi tahun ini ada 115 siswa SD, kemudian SMP 335 orang, SMA 874 orang dan mahasiswa 70 orang,” paparnya, Jumat (26/12) seperti dikutip okezone.

Dony juga mengatakan kenaikan angka ini merupakan bahaya yang harus ditanggapi secara serius. Menurut dia, perlu pula penanganan secara terintegrasi dan berkesinambungan, guna menyelamatkan generasi masa depan di Kota Medan.

Ini akan jadi fokus kita tahun depan. Kita berharap dukungan semua pihak. Karena kalau hanya penindakan dari kita tentu tidak akan efektif,”jelasnya. (Gema News.com)