Senin, 02 Februari 2015

Jusuf Kalla Janjikan Masyarakat Kurang Mampu Dapat Jatah Kredit Rumah



Jakarta - WARA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi proyek properti berupa apartemen Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) di Puncak CBD kawasan Wiyung Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (31/1).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Ketua Umum Apindo Sofyan Wanandi, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Direktur Utama WIKA Gedung Ridwan Abdul Mutholib dan sejumlah tokoh nasional.

"Kita kan akan membangun 1 juta rumah per tahun, untuk di perkotaan dan di daerah-daerah, semua itu harus bertingkat, jadi rusunami, rumah susun milik, ada juga yang lebih kecil lagi rusunawa, yang sewa. Karena itulah contoh di sini harus kita kembangkan semuanya, harus cepat," papar Jusuf Kalla.

JK sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pemerintah memastikan memberikan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan minim agar dapat menempati tempat tinggal layak. Dari sisi bunga, perbankan menetapkan suku bunga KPR antara 11-12 persen per unit, namun masyarakat hanya dibebani bunga KPR sebesar 5 persen. Sisanya ditanggung pemerintah.

"Pemerintah akan mensubsidi uang mukanya dan bunganya. Harga dari pemerintah itu Rp 140 juta per unit. Dicicil antara 10-15 tahun. Bunga konsumen itu hanya bayar 5 persen saja," ucap JK.

JK sendiri menetapkan besaran angsuran tidak boleh lebih dari 30 persen pendapatan masyarakat yang layak mendapatkan fasilitas rusunami tersebut.

Untuk pengawasan agar penghuni Rusunami tepat sasaran, JK meminta Walikota Surabaya Tri Rismaharini membantu menyeleksi serta mengawasi pemanfaatannya.

"Pasti tidak ada orang yang mau mampu, mau tinggal di rumah yang hanya 21 meter. Ya itu urusan wali kota itu. Wali kota untuk mengecek KTP-ny cocok apa tidak," tutur JK. (Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar