Rabu, 04 Februari 2015

Dinobatkan Jadi Walikota Terbaik Ketiga, Risma Kebanggaan Surabaya


Risma temui OJK.

Surabaya - WARA - Setelah beberapa kali menerima penghargaan, Walikota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini kembali menyabet gelar pemimpin terbaik ketiga versi World Best City Mayor edisi Tahun 2014, seperti dilansir situs www.worldmayor.com, Selasa (3/2).

Walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini, dianggap pemimpin paling moncer di Indonesia setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh lembaga kajian yang bergerak di bidang studi pembangunan kota. Oleh lembaga yang berpusat di London, Inggris itu, Risma diposisikan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia.

Berada di posisi teratas adalah Walikota Calgary, Kanada, Naheed Nenshi dan Walikota Ghent, Belgia, Daniel Termont di posisi kedua, sedangkan nama Risma di urutan ketiga.

Dalam situs www.worldmayor.com, Risma mengungguli sederet kepala daerah negara lain, seperti Carloz Oscariz (Walikota Sucre, Venezuela), Jed Patrick Mabilog (Walikota Iloilo City, Filipina), Albrecht Schroter (Walikota Jena, Jerman), dan Annise Parker (Walikota Houston, Amerika Serikat).

Menanggapi prestasi yang diraih wali kota berjuluk 'Singa Betina' ini, Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto mengaku senang atas penghargaan dunia yang diraih pimpinannya itu.

"Kabar baik ini, jelas akan berdampak pada rasa percaya diri warga Surabaya. Prestasi ini, juga menunjukkan bahwa Kota Surabaya ternyata mampu bersaing dengan kota-kota lain yang ada di negara-negara maju dunia, sepeti Amerika dan lain sebagainya," kata Ifron bangga, Selasa (3/2).

Menurut Ifron, catatan prestasi Risma sebagai wali kota terbaik ketiga dunia versi World Mayor ini akan mampu meningkatkan reputasi Kota Pahlawan di mata dunia. Terlebih lagi menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.

Ifron mengatakan, dalam situs worldmayor.com juga dijelaskan, kalau sosok Risma adalah pemimpin atau figur enerjik yang antusias mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi dan lingkungan secara nasional maupun internasional.

"Beliau (Risma) juga dinilai berhasil memanfaatkan lahan mati dan menyulapnya menjadi taman-taman kota," katanya lagi.

Tak hanya itu, World Mayor juga mengapresiasi langkah Risma di sektor pembangunan kesehatan dan pendidikan. "Saat memimpin Kota Surabaya, beliau juga berhasil menyelenggarakan kesehatan gratis, serta peningkatan fungsi Puskesmas, serta mengalokasikan 35 persen dari APBD Kota Surabaya untuk biaya pendidikan," ucapnya menceritakan.

Sekadar informasi, Jokowi mendapat penghargaan yang sama pada 2013 lalu untuk kinerjanya memimpin Surakarta. Lembaga City Mayors Foundation menyoroti keberpihakan Risma pada area hijau di perkotaan. Imbasnya, Surabaya kini relatif bebas banjir dibanding masa lalu.

"Sekarang ada 11 taman besar di Surabaya, semuanya memiliki tema masing-masing. Banyak taman juga sudah dilengkapi wi-fi, perpustakaan, alat kebugaraan, hingga fasilitas olah raga. Ruang terbuka di Surabaya kini pun sangat luas sehingga bisa menjadi kawasan penyerap air," tulis pernyataan City Mayors Foundation.

Prestasi lain Risma adalah berhasil menutup kawasan pelacuran Dolly relatif tanpa konflik berdarah. Respon cepatnya mendampingi korban penerbangan AirAsia QZ 8501 pun diapresiasi oleh tim juri.

Pemikiran Risma mengenai kota sebagai hunian layak bagi warganya juga menjadi poin tersendiri, sehingga Risma terpilih sebagai pemenang ketiga di bawah Naheed Nenshi dan Daniel Termont. (Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar