Jumat, 05 Desember 2014

Ichsanuddin Noorsy: "Jika Jokowi bertahan hingga Dua Tahun, Perekonomian Indonesia Tetap Sakit



Jakarta - WARA - Dalam peluncuran portal ekonomi-politik FASTNEWSINDONESIA.COM, pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy mengatakan bahwa gonjang-ganjingnya harga minyak sangat berhubungan peristiwa politik.
Seperti diketahui, harga minyak saat ini yang sudah jatuh ke angka 67 dolar per barel yang berpotensi terus meluncur ke angka 60 dollar per barel tersebut sangat dipengaruhi oleh politik negara-negara adikuasa.

"Ini dampak dari Amerika yang memukul Rusia. membuat negara Rusia terseok-seok juga negara-negara lainnya," jelasnya.

Menurut Noorsy hal tersebut dikarenakan pertarungan lanjutan China dan Amerika.
"Mereka tidak berhenti dengan pertarungan manufaktur, kurs, dan akhirnya pertarungan akan terus berlanjut ke perang pasar minyak," jelasnya.

Lebih lanjut mantan anggota DPR yang dikenal kritis ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika hanya akan tumbuh 3,5,  China bertahan di atas 7, dan Asia bergerak di antara 5,2 -5,7. "Angka ini bisa bertahan hingga 2018," jelasnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi seperti ini, membuat pemerintahan Jokowi-JK berada dalam posisi kritis.
"Jika Jokowi bertahan hingga dua tahun, perekonomian Indonesia tetap sakit," pungkasnya. (fastnewsindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar