Selasa, 10 Februari 2015

Semarakkan Puncak Hari Jadi Bulukumba Ke-55, Disbudpar Gelar Festival Dara & Daeng



Bulukumba - WARA - Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulukumba ke 55 tahun 2015 yang jatuh pada hari, Rabu (4/2) kemarin kembali dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan diantaranya Festival Dara dan Daeng.

Festival Dara dan Daeng diselenggarakan di depan rumah pejabat Bupati Bulukumbapada hari Sabtu, (31/1) dengan melibatkan dua puluh empat pasangan peserta dara dan daeng. Kegiatan Festival Dara dan Daeng disusun Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bulukumba dalam rangka untuk menyemarakkan Peringatan Hari Jadi ke 55 daerah yang berjuluk Butta Panrita Lopi tersebut. 

Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Djunaidi Abdillah, SE. M.Si sangat berharap, agar kegiatan Festival Dara dan Daeng betul-betul-betul dapat menyerap pendaftar dari unsur masyarakat Kota Bulukumba. 

Djunaidi mengungkapkan, bahwa pihaknya akan berjuang dengan segenap kemampuan untuk dapat memasukkan kegiatan Festival Dara dan Daeng, Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu agenda pokok program pengembangan kalender pariwisata tahunan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan pemerintah pusat. 

"Kegiatan Dara dan Daeng diyakini akan semakin eksis, bahkan para juaranya dipastikan akan mampu untuk berkompetisi dan meraih juara di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional," jelasnya dengan nada optimis. 

Secara terpisah, staf bidang pemasaran dan promosi Disbudpar Kabupaten Bulukumba, Ubayd Mantsur menambahkan, selain Festival Dara dan Daeng, beberapa agenda kegiatan lain juga telah dipersiapkan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bulukumba setelah diperingatinya puncak hari jadi Kabupaten Bulukumba ke 55. 

Rangkaian kegiatan tersebut salah satunya dituangkan Disbudpar Kabupaten Bulukumba melalui penyelenggaraan event wisata “Festival Dato Tiro”. Agenda ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mengangkat dan mengembalikan keragaman citra seni budaya religius Kabupaten Bulukumba. 

Event budaya bertajuk "Festival Dato Tiro" ini dilaksanakan secara terpusat bertempat di kawasan makam Dato Tiro, salah satu penyiar Agama Islam yang secara kebetulan bermakam di Bonto Tiro, Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba. Rangkaian acara ini dipersiapkan secara khusus oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu strategi pasar untuk mempromosikan keanekaragaman potensi pariwisata yang terdapat di daerah berjuluk Butta Panrita Lopi tersebut. 

Ubayd menuturkan, potensi pariwisata merupakan salah satu sektor terpenting yang membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam upaya untuk memacu denyut nadi perekonomian daerah. Sektor ini dinilai sebagai penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) yang bergantung pada intensitas kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.

"Oleh karenanya, seluruh stoke holder pemerintahan di Kabupaten Bulukumba diharapkan dapat bersinergi dalam menjalankan manajemen promosi dan pengelolaan sektor parwisata sebagai salah satu strategi pemasaran inovatif," pungkas Ubayd kepada wartawan. (fadly syarif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar