Selasa, 10 Februari 2015

Beropini, Kesaksian Hasto Kristiyanto Tak Diterima


Hasto Kristiyanto

Jakarta – WARA - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto tak layak bersaksi dalam sidang praperadilan Komjen Budi Gunawan (BG) melawan KPK. Alasannya, keterangan Hasto adalah opini bukan fakta hukum yang menguatkan dalil-dalil pemohon.

Keterangan Hasto dalam persidangan merupakan pengulangan-pengulangan pengakuannya mengenai pertemuannya dengan Ketua KPK Abraham Samad terkait Pilpres 2014. Lantas pihak termohon menyampaikan keberatannya kepada Hakim Sarpin Rizaldi mengingat, perkara Abraham juga tengah berproses di Bareskrim Mabes Polri. Tanpa berpikir panjang, hakim tunggal pun mengabulkan keberatan termohon.

"Keberatan diterima. Langsung saja ke pokok materi. Mereka-mereka yang ada di ruang sidang ini juga sudah tahu semua kok," kata Hakim Sarpin Rizaldi, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jaksel, Selasa (10/2).
Setelah hakim memberi penegasan, kuasa hukum pemohon kembali menanyai Hasto seputar siapa yang berinisiatif mengadakan pertemuan. Hasto menjawab inisiatif datang dari Abraham. Bahkan, hingga terjadi pertemuan ketujuh yang terjadi di kediaman Abraham.

Pihak pemohon juga menyinggung apakah dalam suatu pertemuan dengan Abraham, Samad menyinggung tentang bantuan penanganan perkara oleh Abraham agar mantan Bendahara Umum PDI-P Emir Moeis dituntut rendah hingga divonis tiga tahun pidana penjara dalam perkara gratifikasi PLTU Tarahan Lampung.

Anggota kuasa hukum KPK, Chatarina M Girsang kembali mengajukan keberatan mendengar pertanyaan tersebut karena tak relevan dengan kasus yang disidangkan. Lantas, Chatarina mengajukan pertanyaan kepada saksi apakah dirinya memahami mekanisme penetapan tersangka di KPK, Hasto menjawab tidak tahu.

"Tadi atas pernyataan kuasa pemohon, pada 20 Mei 2014, Pak Abraham Samad menjanjikan keringanan untuk kasus Emir Moeis, apakah saudara tahu kasus tersebut sudah diputus pada bulan April ?" tanya Chatarina.

"Saya tahu," jawab Hasto.

"Tahu berapa besar tuntutan ?" tanya Chatarina.
"Saya tidak tahu," kata Hasto lagi.

"Abraham Samad menaikkan atau menurunkan tuntutan tahu ?" kata Chatarina.

"Saya tidak tahu," jawab Hasto. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar