Jumat, 13 Februari 2015

Kelakuan Lucu Para Demonstran Pendukung Komjen Budi Gunawan



Aksi massa dukung BG jadi Kapolri
Jakarta - WARA - Ratusan demonstran yang tergabung dalam koalisi masyarakat pengawal konstitusi (Kompak) berunjuk rasa di depan Istana Negara menuntut Presiden Joko Widodo untuk segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Dalam aksinya, yang berlangsung pada Rabu (11/2), mereka tampak seragam dengan mengenakan pakaian putih sambil membawa poster bertuliskan 'Save KPK. Laksanakan konstitusi. Lantik BG sebagai Kapolri. Kompak.'

Para demonstran terdiri dari beragam masyarakat, mulai dari remaja, laki-laki, perempuan, ibu rumah tangga hingga sales promotion girl (SPG) tampak satu suara meneriakkan tuntutannya. Di tengah demonstrasi, mereka menyanyikan dukungan terhadap Presiden Jokowi.

Meski ratusan demonstran ini terlihat kompak dan terdengar lantang dalam menyuarakan tuntutannya, namun saat diwawancara satu per satu, mereka tampak kebingungan tentang tuntutan mereka. Bahkan ada yang mengatakan jika dirinya mendesak agar Jokowi segera dilantik sebagai Kapolri.

Ternyata, kelucuan demonstran pendukung Budi Gunawan tersebut tidak berhenti sampai di sini. Saat ditanyakan apakah mereka mendapat bayaran saat berunjuk rasa, salah seorang membenarkan, meski awalnya sempat berkelit.

Semua kelucuan tersebut terekam dalam video berjudul 'Demo Bayaran ?' yang diunggah ke YouTube. Mau lihat seperti apa saja demonstran bayaran pendukung Budi Gunawan, berikut di antaranya.

Meminta agar Jokowi segera dilantik sebagai Kapolri

Salah seorang demonstran perempuan yang ikut dalam aksi unjuk rasa mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri melakukan kesalahan yang sangat besar. Wanita yang enggan menyebutkan namanya tersebut malah mendesak agar Jokowi segera dilantik sebagai Kapolri. Padahal yang seharusnya dilantik sebagai Kapolri adalah Budi Gunawan.

"Mendukung jokowi untuk lantik jadi polri, udeh."

Saat ditanyakan, mengapa Jokowi harus dilantik sebagai Kapolri, perempuan yang mengenakan kaos putih tersebut mengaku tidak tahu apa-apa. Dia mengaku hanya ikut-ikutan berdemo.

"Enggak tahu. Saya ga pernah nonton tv. Saya disuruh ikut gini, saya ikut-ikut aje."

Demonstran dibayar Rp 30 ribu

Salah seorang demonstran perempuan secara terang-terangan mengaku jika dirinya mendapat bayaran saat mengikuti aksi unjuk rasa. Perempuan yang enggan menyebutkan namanya tersebut dibayar Rp 30 ribu.

"Dapat duit, dikasih uang cape. Dikasih 30 rebu. Saya tahunya mah cuma digusur-gusur aje. Saya dibawa Ibu Eli, Elizabeth," ujar perempuan tersebut sambil menunjuk orang yang disebutnya sebagai Ibu Eli.

Dalam aksinya, sejumlah demonstran tampak membawa sejumlah poster bertuliskan, 'Save KPK. Laksanakan konstitusi. Lantik BG sebagai Kapolri. Kompak'. Unjuk rasa tersebut dilakukan di depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

SPG pendukung Budi Gunawan lari saat minta diwawancara

Aksi demonstrasi yang dilakukan koalisi masyarakat pengawal konstitusi (Kompak) berunjuk rasa di depan Istana Negara menuntut Presiden Joko Widodo untuk segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Aksi unjuk rasa tersebut dihadiri ratusan orang yang sebagian besar mengenakan pakaian putih.

Yang menarik, dalam aksi unjuk rasa tersebut, terdapat beberapa sales promotion girl (SPG) cantik berpakaian minim. Sambil menenteng poster, dengan lantang mereka meneriakkan, 'hidup BG. BG harus dilantik.'

Anehnya, saat diwawancarai terkait aksi unjuk rasa yang mereka ikuti, para SPG ini selalu berlari mengelak. Tidak ada satu pun dari mereka yang mau diwawancarai.

"Enggak ah, saya enggak mau," ujar salah seorang SPG sambil berlari saat diwawancarai.

Mematok tarif unjuk rasa sebesar Rp 50 ribu

Sejumlah demonstran yang berunjuk rasa mendesak agar Presiden Joko Widodo segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri awalnya selalu berkilah jika mereka demonstran bayaran. Namun setelah melalui pendekatan persuasif, akhirnya mereka mengakui jika mereka mendapat uang.

Namun ada juga dari mereka yang mematok ongkos satu orang demonstran sebesar Rp 50 ribu. Dalam sebuah video berjudul 'Demonstran Bayaran ?' yang diunggah ke YouTube, salah seorang demonstran yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, 'upah' tersebut sudah dianggap layak.

"Yang penting untuk kebaikan Indonesia, Gocap (Rp 50 ribu) lah, kalau bisa lebih. Kita rakyat kecil, namanya untuk ongkos aja sulit. Bukannya kita minta... Yah pemerintah kan duitnya banyak. Mendemo untuk kebaikan, kita dukung aja lah kasih aja lah, kasian," ujar wanita berkaos putih tersebut. (Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar