Jumat, 13 Februari 2015

Demokrat: Apakah Revolusi Mental Itu Angkat Tersangka Jadi Kapolri?


Benny K Harman usai diperiksa KPK.

Jakarta - WARA - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Benny K Harman mengkritik permintaan anggaran Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani terkait anggaran revolusi mental. Puan meminta persetujuan DPR mengalokasikan duit Rp 149 miliar.

Benny menilai, konsep revolusi mental miliki Puan Maharani tidak jelas. Menurut Benny, yang dibutuhkan saat ini bukan revolusi mental melainkan pemimpin yang bermental revolusioner.

"Tanya Puan saja apa itu revolusi mental sebetulnya. Konsepnya saja enggak jelas, yang dibutuhkan mental revolusioner, enggak jelas itu revolusi mental. Angkat saja Jokowi jadi pemimpin besar revolusi mental," ujar Benny di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/2).

Wakil Ketua Komisi III DPR ini bahkan mengaitkan dengan kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi yang terlihat tidak sejalan dengan revolusi mental. Misalnya saja, soal pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri yang berlarut-larut dan tak kunjung selesai sampai sekarang.

"Revolusi mental seperti apa, apa sejalan dengan mengangkat tersangka jadi kapolri? Apa sejalan dengan revolusi mental mengambil keputusan berbulan-bulan? mana revolusi mental?" tegas dia.

Benny mempertanyakan apa maksud revolusi mental itu. Belum jelas konsepnya, namun sudah meminta anggaran miliaran untuk revolusi mental.

"Jadi apa revolusi mental itu? apa revolusi mental itu? yang konsisten dong," pungkasnya. (Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar