Bersikap Sebagai Orang Nomor Satu RI Saja Belum Bisa
WARA - Hingga saat ini Presiden Joko
Widodo (Jokowi) dinilai belum sanggup menggunakan kekuasaan dalam memimpin
Indonesia.Karena masih berada dalam lingkaran kekuasaan parpol.
Untuk itulah, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta agar Jokowi berani bertindak tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dua institusi hukum Indonesia, Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jangan salahkan Mega, Paloh, mereka bukan Presiden. Siapapun yang jadi Presiden yang namanya lobi, kepentingan dan ajakan datang. Maka harus siap jadi Presiden, harus berani ambil ketegasan," tukas Mardani saat dihubungi, Senin (26/1/2016).
Untuk itulah, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta agar Jokowi berani bertindak tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dua institusi hukum Indonesia, Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jangan salahkan Mega, Paloh, mereka bukan Presiden. Siapapun yang jadi Presiden yang namanya lobi, kepentingan dan ajakan datang. Maka harus siap jadi Presiden, harus berani ambil ketegasan," tukas Mardani saat dihubungi, Senin (26/1/2016).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu
kerap dituding berada dalam bayang-bayang Megawati Soekarnoputri dan Surya
Paloh. Hal itu semakin menguat merujuk pada komposisi pejabat di lingkaran
Jokowi.
Lebih lanjut Ketua DPP PKS Bidang Humas menginginkan agar Jokowi dapat bersikap kenegarawan sehingga tidak takut kepada kekuatan partai yang menyokongnya selama ini.
"Enggak usah takut Mega, Paloh, KIH, KMP. Takut cuma kepada Allah dan rakyat," tegasnya.
Presiden, tambah dia, harus melepas semua atribut kepartaiannya sesudah menjadi orang nomor satu di Indonesia. (suaranews)
Lebih lanjut Ketua DPP PKS Bidang Humas menginginkan agar Jokowi dapat bersikap kenegarawan sehingga tidak takut kepada kekuatan partai yang menyokongnya selama ini.
"Enggak usah takut Mega, Paloh, KIH, KMP. Takut cuma kepada Allah dan rakyat," tegasnya.
Presiden, tambah dia, harus melepas semua atribut kepartaiannya sesudah menjadi orang nomor satu di Indonesia. (suaranews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar