Sabtu, 06 Desember 2014

Kebijakan Menteri Anies Bikin Guru di Malang Kelimpungan



Malang - WARA - Keputusan Pemerintah membatalkan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Jumat (5/12/2014) malam, membuat sejumlah guru kebingungan. Ini disebabkan pola dan materi mereka mengajar akan berubah, termasuk juga merubah kolom pengisian rapot siswa.

Salah seorang guru di sekolah menengah negeri Kota Malang mengungkapkan kekhawatiran itu pada Surya, Sabtu (6/12/2014) pagi. “Sekarang siswa sedang ujian. Materi ujiannya pun sudah di cetak, lalu kalau kurikulum ini dibatalkan, maka ujiannya pun harus berubah,” papar sumber yang menolak disebutkan namanya.

Begitu juga dengan kolom pengisian raport siswa. Menurutnya, kolom pengisian raport ini juga harus berubah seiring pemberlakuan aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. “Kalau mendadak, semua ini susah dilakukan,” paparnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Malang, Tri Suharno. “Pendapat saya, ini akan membuat guru keribetan. Saat mereka sedang menyesuaikan kurikulum 2013, tiba-tiba diminta kembali ke Kurikulum 2006. Ini tidak mudah,” kata Tri.

Karena itu Tri, mewakili sepuluh SMA Negeri di Kota Malang memastikan akan melanjutkan kurikulum 2013. Ini disebabkan ke sepuluh sekolah ini sudah menjalankan kurikulum terbaru itu selama 3,5 smester. “Apabila melihat keputusan yang dibacakan kemarin, maka kami tidak perlu memutus kurikulum itu,” tegas Tri.

Alasan yang lain juga disebabkan buku-buku kurikulum 2013 semester genap di seluruh jenjang sudah terlanjur tiba di Kota Malang. Buku-buku tersebut kini sudah disimpan masing-masing sekolah.

Begitupun dengan SMP Negeri dan SD Negeri. Kedua jenjang sekolah ini juga memastikan untuk melanjutkan kurikulum 2013, karena sudah berjalan 3,5 semester. "Saya pikir setiap SMP sudah siap untuk melanjutkannya," kata Wadib Su’udi, Ketua MKKS SMP Negeri, Sabtu.

Walaupun demikian, pernyataan Kepala sekolah SMPN 3 Kota Malang ini belum bisa menjadi acuan karena Dindik Kota Malang belum memutuskannya. “Kami masih menunggu keputusan dari Diknas,” kata Wadib.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindik Kota Malang, Sri Atika menambahkan 196 SD Negeri di Kota Malang sebenarnya sudah siap melanjutkan kurikulum 2013, namun masih terkendala guru. Walau begitu, ini bukan masalah yang serius karena mereka masih didampingi oleh pembimbing Kurikulum 2013.

Sementara itu, Kasi Kurikulum DIndik Kota Malang, Budiono berharap seluruh sekolah bisa melanjutkan kurikulum 2013. Ini disebabkan Kurikulum 2013 adalah kurikulum masa depan, serta seluruh sekolah di Malang juga sudah menerapkan kurikulum ini selama hampir 2 tahun.

“Ini hanya persoalan waktu saja. Semua sekolah pada akhirnya akan menerapkan kurikulum 2013,” katanya. Walau demikian, Budiono memastikan keputusan dari pusat hingga kini belum mereka terima. Oleh karena itu, seluruh sekolah kini diminta melanjutkan kurikulum 2013 sampai ada pertemuan lebih lanjut.

“Semua sekolah saat ini diminta melanjutkan kurikulum 2013 hingga ada putusan resmi dari Dindik Malang,” katanya. (Tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar