Sabtu, 06 Desember 2014

Budiman Sudjatmiko : Bedakan Politisi dan Manusia Politik



Kudus - WARA - Sosok pemimpin yang baik, tak bisa dipisahkan dari pendidikan karakter yang baik pula. Namun demikian, seorang pemimpin yang baik, juga tak bisa dilepaskan dari bakat alamiahnya.

"Bakat alami seorang pemimpin, harus diasah dan dididik. Sehingga ia menjadi cerdas, memiliki daya ingat bagus, dan punya metode penyelesaian masalah yang mumpuni," kata Romo A Setyo Wibowo, dalam diskusi dan bedah buku karyanya, 'Mendidik Pemimpin dan Negarawan, Dialektika Filsafat Pendidikan Politik Platon dari Yunani hingga Indonesia', di Gedung Rektorat Universitas Muria Kudus (UMK), Kamis (4/12/2014).

Disampaikan dia, pemimpin tak bisa dilepaskan dari kekuasaan. Menurut dia, setidaknya terdapat tiga hal mengapa orang ingin berkuasa. "Uang, kehormatan, dan juga hukuman," ujar dia.

Dijelaskan, hukuman di sini dalam arti, dia dihukum menjadi pemimpin lantaran tak ada orang lain yang lebih bagus. "Fenomenanya, di Indonesia didominasi oleh pemimpin yang ingin berkuasa karena uang dan kehormatan," lanjut Romo Setyo.

Turut hadir dalam diskusi tersebut, anggota DPR RI dari PDIP Budiman Sudjatmiko, dan pengamat sejarah di Kudus Edy Supratno.

Dalam uraiannya, Budiman mengatakan penguasa lahir dari proses politik. Namun, menurutnya, harus dibedakan antara politisi dan manusia politik.

"Pemimpin yang baik haruslah seorang manusia politik, bukan politisi," ujarnya.

Seorang manusia politik, jelasnya, adalah orang yang mencintai dan mereproduksi ide, punya empati yang besar terhadap rakyat jelata, punya tradisi berorganisasi, dan punya hasrat berkuasa.

"Sementara politisi, hanya punya hasrat berkuasa tanpa dibarengi oleh reproduksi ide dan empati kepada rakyat," jelasnya.

Sementara itu, Edy Supratno, mengatakan dunia politik Indonesia masih sebatas memenuhi kebutuhan banal, epithometikum atau unsur bawah.

"Masih sekitar urusan makan, minum, kesenangan dan seks. Sehingga, tak heran iklim demokrasi di Indonesia sangat kental akan nuansa politik uang," ujar dia. (Tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar