Selasa, 27 Januari 2015

Kostum Nasional Indonesia Babat Habis Ajang Kecantikan Dunia



WARA - Tiga kontestan berbeda, tiga prestasi terbaik dalam kategori Best National Costume di ajang kecantikan dunia. Indonesia layak berbangga dengan apa yang diraih oleh wanita-wanita tercantiknya tahun ini. Credit tersendiri untuk desainer yang mampu menciptakan kostum-kostum yang diakui dunia ini, Dynand Fariz.

Elfin Pertiwi: Tale of Siger Crown

Yang pertama meraih prestasi gemilang adalah Elfin Pertiwi, Runner-Up I Puteri Indonesia 2014 dan juga Puteri Indonesia Lingkungan 2014. Ia berhasil masuk sebagai Top 10 Miss International 2014 dan meraih Best National Costume. Ajang kecantikan itu digelar di Grand New Price Takanawa Hotel, Jepang, Selasa 11 November 2014.

Saat itu Elfin memperkenalkan kostum Tale of Siger Crown, dan berhasil mengalahkan 73 kontestan lainnya. Kostum berwarna emas itu tampak sangat elegan, dengan desain yang terinspirasi dari budaya Lampung. Elfin lantas memulai rentetan prestasi dari dua sahabatnya.

Estelita Liana: Warrior of Princess Borneo
Kostum kedua yang juga meraih kesuksesan ketika ditampilkan di ajang kecantikan dunia diperkenalkan oleh Estelita Liana. Pada tanggal 5 Desember 2014, wanita yang akrab disapa Lily itu meraih gelar di Miss Supranational 2014 yang digelar di Warsawa, Polandia.

Kostum Lily tidak kalah menariknya dengan milik Elfin Pertiwi. Jika Elfin menghadirkan corak budaya Lampung, maka Lily menampilkan kostum ala perempuan Dayak yang gagah berani. Kostum itu dilengkapi 52 bulu di kepala dan tangan, dengan berat mencapai 14 Kg. Bukan hanya kostum biasa, setiap hal yang ditampilkan dalam kostum itu juga memiliki filosofi tersendiri.

Elvira Devinamira: Chronicle of Borobudur
Kostum ketiga yang tidak kalah indahnya dan menjadi prestasi puncak ditampilkan oleh Elvira Devinamira di ajang Miss Universe 2014. Ajang kecantikan ini digelar di Miami, Amerika Serikat pada mulai 4 - 25 Januari 2015.

Tema yang ditampilkan mengambil inspirasi dari cipta budaya masyarakat Jawa dengan nama Chronicle of Borobudur. Bentuk kostum Elvira memang dibuat mirip dengan sebuah candi, dengan sayap yang dihiasi corak bernuansa etnik berwarna emas serta candi di tiap layernya. Dengan berat mencapai 20 Kg, kostum itu membutuhkan tenaga ekstra ketika dipakai.

Tiga penghargaan bergengsi di ajang Internasional tentu merupakan pengakuan dan apresiasi dari masyarakat dunia. Indonesia memang memiliki kekayaan budaya hingga 500 etnis yang harus terus dijaga. Selamat untuk semuanya! (Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar