Jakarta - WARA - Aparat kepolisian beda pendapat soal pengemudi Outlander
Christopher Daniel Sjarif mengonsumsi narkoba. Belakangan Polda Metro mengaku
menyebut Christopher pemadat hanya berdasarkan pengakuan.
Polres Metro Jakarta Selatan menegaskan jika Christopher negatif dari obat-obatan terlarang. Hasil ini diketahui berdasarkan pemeriksaan urine dan darah dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Jadi info yang disampaikan tersangka kami tidak begitu saja percaya makanya kami lakukan lebih lanjut," ujar Kabidokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di kantornya, Rabu (28/1).
Menurutnya, selain sampel darah dan urine, secara fisik Christopher juga diperiksa. Hasilnya didapatkan penekanan darah 140 denyut nadi meningkat dan kecemasan tak bergairah.
"Memang hampir mirip gejala orang memakai LSD dan siapa pun. Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan berkeringat," katanya.
Lalu apakah bisa Christopher dijerat dengan keterangan palsu? "Masih didalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul .
Sebelumnya, menurut polisi Christopher mengaku mengkonsumsi LSD. Dari pengakuan itu Kombes Martinus menyebut Christopher positif. Namun pernyataan itu sekarang dibantah.
"Saya meralatnya tapi saya benar mendapatkan info pemeriksaan sikis dan keterangan yang bersangkutan pemakai, saya juga hadir di Polres Jaksel untuk mendapat info yang bersangkutan, tanpa sadar mengemudi, pengeruh narkoba, alkohol dan adanya keributan gangguan jiwa," katanya.
Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadinigrat mengatakan hasil pemeriksaan tidak terbukti Christopher menggunakan narkoba.
"Pihak labfor BNN telah melakukan pengujian sampel urine dan darah dari tersangka Christopher, dan temannya yaitu Ali, serta satu orang saksi, di mana hasil pemeriksaan oleh BNN terhadap Christopher adalah negatif, kemudian hasil pemeriksaan BNN terhadap Ali juga negatif," kata Wahyu dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (27/1) malam. (Merdeka.com)
Polres Metro Jakarta Selatan menegaskan jika Christopher negatif dari obat-obatan terlarang. Hasil ini diketahui berdasarkan pemeriksaan urine dan darah dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Jadi info yang disampaikan tersangka kami tidak begitu saja percaya makanya kami lakukan lebih lanjut," ujar Kabidokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di kantornya, Rabu (28/1).
Menurutnya, selain sampel darah dan urine, secara fisik Christopher juga diperiksa. Hasilnya didapatkan penekanan darah 140 denyut nadi meningkat dan kecemasan tak bergairah.
"Memang hampir mirip gejala orang memakai LSD dan siapa pun. Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan berkeringat," katanya.
Lalu apakah bisa Christopher dijerat dengan keterangan palsu? "Masih didalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul .
Sebelumnya, menurut polisi Christopher mengaku mengkonsumsi LSD. Dari pengakuan itu Kombes Martinus menyebut Christopher positif. Namun pernyataan itu sekarang dibantah.
"Saya meralatnya tapi saya benar mendapatkan info pemeriksaan sikis dan keterangan yang bersangkutan pemakai, saya juga hadir di Polres Jaksel untuk mendapat info yang bersangkutan, tanpa sadar mengemudi, pengeruh narkoba, alkohol dan adanya keributan gangguan jiwa," katanya.
Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadinigrat mengatakan hasil pemeriksaan tidak terbukti Christopher menggunakan narkoba.
"Pihak labfor BNN telah melakukan pengujian sampel urine dan darah dari tersangka Christopher, dan temannya yaitu Ali, serta satu orang saksi, di mana hasil pemeriksaan oleh BNN terhadap Christopher adalah negatif, kemudian hasil pemeriksaan BNN terhadap Ali juga negatif," kata Wahyu dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (27/1) malam. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar