Selasa, 23 Desember 2014

Basuki : DKI Gusur Permukiman Liar Warga Bukan Tanpa Alasan


Aktivitas warga di bantaran kali Ciliwung.

Jakarta - WARA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui angka penggusuran di DKI cukup tinggi. Namun hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Warga yang digusur biasanya menduduki lahan milik pemerintah.
 
"Pengalaman kami, kalau ada 500 rumah yang digusur, kami menyediakan dulu 500 rusun. Ternyata ini lebih dari setengahnya penyewa dan sama mereka dijual lagi, lalu disewakan lagi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta, Selasa (23/12).

Basuki mengatakan, banyak dari mereka yang ingin penggusuran ditunda, supaya penyewa rusun keluar, oknum warga tersebut memasukkan saudara atau kerabatnya yang ber-KTP DKI, dengan harapan mereka mendapatkan jatah.

Bahkan, katanya, setelah unit rusun didapatkan, mereka tetap tidak ingin mengisi rusun tersebut dan tetap tinggal di bantaran, dengan tujuan supaya mendapatkan rusun untuk disewakan kembali.

"Selama ini, kalau kamu punya 10 rumah, disewakan, kamu miskin atau kaya? Yang teriak tuh kamu (yang kaya), yang miskin sekarang tidak pernah dapat rusun, dapat rumah susun dia jual, ditipu melulu," pungkasnya. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar