Minggu, 08 Februari 2015

Rekan-rekan Terpidana Mati 'Bali Nine' Kirim Surat ke Jokowi


Surat dari rekan Bali Nine.

Bali - WARA - Lebih dari 11 narapidana di lingkup Lapas Kerobokan, Bali bersurat pada Presiden Joko Widodo. Mereka menginginkan agar eksekusi terhadap terpidana mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, dibatalkan.

Menariknya, surat yang digoreskan dalam tulisan tangan ini dibuat tidak hanya oleh para napi asing tapi juga para napi lokal penghuni lapas.

"Dalam 1,4 tahun mereka berkumpul di sini (Lapas Kerobokan) baik Andrew dan Myuran banyak memberikan pelajaran kebaikan dan kebijakan. Dia motivator kami untuk bisa bangkit dan berubah setelah keluar nanti," terang Narapidana kasus narkoba Rizky Pratama (21) yang divonis lebih dari 5 tahun di Lapas Kerobokan, Minggu (8/2).

Rizky bersama rekan-rekan lainnya di Lapas Kerobokan, berharap Presiden Jokowi mendengar permohonannya. Bahkan, katanyaini bisa dibuktikan dari perubahan sikap Myuran dan Andre.

"Silakan datang bapak Jokiwi untuk melihat sendiri bagaimana Andre dan Myuran di sini (Lapas Kerobokan)," tuturnya.

Menurutnya, Isi surat permohonan yang dikirim per hari ini Minggu 8 Januari 2015, itu dilayangkan melalui email salah seorang rekannya di luar yang tak disebutkan namanya. Isi suratnya hampir sama, membatalkan rencana eksekusi oleh Jaksa Agung Prasetyo yang diperkirakan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kita titip ke kawan lewat email, mas. Isi suratnya yah tentang permohonan penolakan eksekusi," tegasnya.

Dirinya berharap mungkin dengan surat ini (para napi), pintu hati Presiden Jokowi bisa terketuk. "Dia telah banyak memulihkan dan membangkitkan orang ke jalan yang benar. Banyak sekali, semoga surat yang kami buat ini bisa diterima," Harap Rizky.

Francois Jacques Giuly (49) yang juga dibui karena membawa sabu dari Prancis ke Bali, mengatakan, Andrew merupakan teman baiknya di LP Kerobokan. Francois menyebut Andrew, orang dengan spiritualitas tinggi dan banyak membantunya selama di LP.

Rizky dan Francois pun menegaskan bahwa mereka menulis ini dalam keadaan sehat dan sadar. Tidak ada paksaan dari pihak manapun. "Murni surat ini kami buat sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Ini sebagai langkah dukungan supaya Andrew dan Myuran tidak dieksekusi mati," ungkapnya. (Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar