Pembantaian Rakyat Sipil Oleh Oknum TNI dan Polri di Papua

Tampak para korban penembakan TNI/POLRI terhadap 19 orang Papua Barat di Paniai.

WARA - Pihak TNI/POLRI di Paniai telah melakukan penembakan secara brutal terhadap semua orang Asli Papua Barat yang berada di sekitar TKP. Ada orang yang ditembak di depan Kantor Polsek, Koramil, di kebun, dan di jalan raya saat melarikan diri dari TKP karena takut. TNI tidak membedakan terhadap semua orang asli Papua yang sempat ketemu di dalam Kota Enarotali selama kurang lebih 30 menit, dari pukul 09:41 pagi WPB di TKP. 

Salah satunya adalah siswa SMA Negeri I Paniai Timur, Enarotali, yang bernama saudara Alpinus Gobai. Tidak ketinggalan juga, ibu dan anak-anak juga telah tertembak mati di tempat. 

Menurut infomasi sementara hingga saat ini, kurang lebih 10 orang telah ditembak mati di tempat. Sedangkan yang lainnya (17 orang) lebih sedang dirawat di rumah sakit. 

Masih banyak OAP yang tertembak di sepanjang jalan dalam Kota Enarotali dengan menggunakan pistol, masih belum diketahui hingga saat ini.

Peristiwa tersebut berawal dari tadi malam kurang lebih pukul 11.00 WPB, mobil patroli telah mendatangi posko Natal 25 Desember 2014 yang telah dibangun oleh masyarakat di Togoo Kotuu, Enarotali, Paniai yang terletak antara Kampung Madi dan Enarotali, West Papua. 

Pada pagi harinya, antara pihak koran (Orang Asli Papua) di seputar Kampung Madi dan TNI/Polri telah mulai saling kejar dari arah Madi menuju ke Kantor Polsek Paniai Timur, Enarotali, West Papua. 

Pihak TNI / POLRI yang ditugaskan di Paniai telah kurung masa dan semua orang asli Papua yang sempat berarada di TKP. Baik anak sekolah, pegawai negeri, ibu-ibu maupun anak-anak telah ditembaki TNI secara brutal.

Menurut isu yang sedang berkembang hingga saat ini, semua mayat akan dikumpulkan di lapangan sepakbola Enarotali untuk dipublikasikan, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional pada kesempatan pertama. Karena alasan penembakannya kurang jelas hingga saat ini. 

Mengapa pihak TNI ko bisa melakukan penembakan masal di Kompleks Polsek, Koramil, Airport Enarotali dan lain-lain? Mengapa pihak TNI tidak mencari musuhnya saja? Siapa sebenarnya musuh utama TNI/Polri di Paniai dan sekitarnya?

Kurang lebih pukul 12.00 WPB, permintaan Kapolres Paniai telah ditolak oleh Bupati Kabupaten Paniai Hengki Kayame, SH di depan Polsek Paniai Timur Enarotali. 

“Kami adalah pihak yang lemah dan terima resiko korban tembakan TNI di tempat. Mengapa Kapolres dan Koramil Paniai keluarkan perintah kepada anggotanya untuk habiskan secara masal? Apakah mereka ini ditembak karena melakukan pengibaran Bintang Kejora untuk lepaskan Papua dari NKRI? “ tanya Bupati Paniai, Hengki Kayame, SH

“Saya sedang takut karena kalian perintahkan anggota TNI untuk habiskan orang asli Papua secara masal di depan Pos Polisi dan TNI di Enarotali pada siang hari,” ujar Hengki. 

“Kau sudah tidak bedakan antara rakyat, PNS, Guru, Anak Sekolah, petani di Kebun, Ibu dan anak2 saat melakukan operasi penembakannya, lanjut bupati. Percuma kita habiskan uang rakyat Papua (OTSUS) untuk membiayai kegiatan militer di Papua,” tambahnya. 

“Untuk apa kita bicara diantara kita sendiri yang masih belum mencintai rakyat Melanesia di Paniai? Lebih baik, kita tunggu saja kehadiran Kapolda, Panglima, Gubernur Papua dan Presiden Republik Indonesia di TKP bicarakan langsung kepada keluarga korban,” tegas Bupati Paniai. (YLSM-ELSHAM Papua Barat News)