Minggu, 07 Desember 2014

SBY Pernah Tegur Pembakaran Kapal Asing Ilegal


Sebuah Kapal Ikan berbendera Vietnam ditenggelamkan di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal tersebut dilakukan dengan cara diletakkan bom oleh tim Kopaska, karena mencuri ikan di perairan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

Jakarta - WARA - Presiden Joko Widodo merupakan presiden pertama yang secara gamblang memberikan dukungan terhadap pembakaran kapal asing ilegal. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya Purnawirawan Freddy Numberi memuji ketegasan Jokowi dalam hal ini. "Dulu saya pernah ditegur Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) karena membakar kapal asing ilegal," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014.

Ia menuturkan, pada saat menjabat menteri pada periode 2004-2009, ia mengeluarkan keputusan membakar kapal asing ilegal asal Vietnam. Namun pembakaran tersebut ditegur oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, menurut Freddy, SBY tengah akrab dengan Perdana Menteri Vietnam. "Takut keakraban itu terganggu, mungkin," kata Freddy.


Selain itu, ia juga pernah ditegur dalam kaitan dengan kasus tumpahan minyak dari kapal tanker Montara milik Thailand-Australia pada 21 Agustus 2009. Kerugian yang timbul di 14 desa di Pulau Rote sebesar Rp 40 triliun akibat insiden itu tak kunjung diganti hingga saat ini. "Saat itu Pak SBY bilang jangan dulu usik Thailand karena politiknya sedang bergejolak," kata Freddy.

Namun, hingga saat ini, ganti rugi tak kunjung diberikan. Ia mengatakan sudah menyampaikan hal ini kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, dan berharap ada tindakan yang dapat diambil. (TEMPO.CO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar