Selasa, 16 Desember 2014

Menko Sofyan : Rupiah Terpuruk Lebih Karena Faktor Global

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil
Jakarta - WARA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, menegaskan penyebab terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini bukan karena permasalahan dalam negeri. Tapi, lebih terpengaruh kondisi ekonomi global yang mengalami tekanan.

Di kantornya, Selasa 16 Desember 2014, Sofyan mengungkapkan, dolar AS saat ini sedang mengalami mega tren atau penguatan yang luar biasa karena beberapa faktor. Antara lain, karena perbaikan ekonomi yang signifikan, sehingga kemungkinan suku bunga acuan bank sentral AS akan dinaikkan tahun depan.

”Mega tren itu. Pemerintah akan lakukan segala upaya jaga stabilitas rupiah,” tegasnya.

Sofyan mengungkapkan, per posisi hari ini, rupiah telah terdepresiasi sebesar empat persen dari fundamentalnya. Nilai tersebut termasuk yang terkecil dibanding negara-negara berkembang lainnya yang mata uangnya mengalami tekanan.

Menurutnya, bahkan ada negara yang mata uangnya tertekan lebih dari 10 persen. “Rupiah dibanding negara lain not do less,” tambah Sofyan.


Pemerintah baru, tegasnya, berkomitmen untuk dapat mengatasi persoalan ini, sehingga tidak berdampak luas kepada masyarakat.

”Kabinet kerja luar biasa keras kerjanya, dan kami deliver, perbaikan sistem investasi. Kami kerja baru dua bulan, tapi Anda lihat dampaknya pemerintah begitu committed,” lanjut mantan Menteri BUMN itu. (Vivanews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar