Kamis, 11 Desember 2014

JK Bicara Soal Hukum Cambuk: Beda Zaman, Sekarang Sudah Tidak Pantas



WARA - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal Pondok Pesantren (Ponpes) Urwatul Wutsqo di Jombang yang memberlakukan hukum cambuk untuk muridnya. JK menilai hukuman itu sudah tidak lagi layak diterapkan pada zaman ini.

"‎Tentu itu zaman (tahun) 50-an boleh, saya masih dapat, tapi sekarang zamannya beda, itu hukuman pada murid tidak pantas," kata Jusuf Kalla di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Kamis (11/12/2014).

JK mengakui kedisiplinan harus menjadi dasar kehidupan sehari-hari manusia. Namun pembinaannya tak harus dengan cara mencambuk.

"Bagus disiplin, tentara bisa berjalan karena disiplin, anak-anak sekolah juga bagus. Kalau belajar, belajar, kalau bermain, bermain, tapi tidak melanggar," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, praktik hukum cambuk di Ponpes Urwatul Wutsqo terungkap setelah rekaman video eksekusi hukum cambuk terhadap 3 orang santri menyebar luas di Jombang. Dalam video berdurasi 5 menit 21 detik itu, terlihat 3 orang santri dipukuli dengan rotan oleh beberapa pria yang memakai busana muslim secara bergiliran. Ketiga santri dicambuk dengan mata tertutup dan diikat di pohon.

Mereka dicambuk dengan mata dan diikat di pohon. Mereka tampak kesakitan saat punggung mereka dihantam bilang rotan yang diayun 'sang algojo' dengan dua tangan. Dalam kondisi tak berdaya, setiap santri yang memakai pakaian hitam dan sarung kotak-kotak itu menerima total sekitar 35 kali pukulan. detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar