Kamis, 11 Desember 2014

Alasan Buruh Terus Melakukan Unjuk Rasa Meski Sering Dicibir Masyarakat



Massa buruh mendorong sepeda motor dalam unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2014)
Jakarta – WARA - Para buruh tetap melakukan unjuk rasa menyuarakan tuntutan mereka, meski capek dan harus meninggalkan pekerjaan serta keluarga demi kepentingan bersama, yaitu pemenuhan hak-hak buruh.

"Kami tidak mau sebetulnya aksi begini, capek, meninggalkan kerja, keluarga, dan tidak enak dengan perusahaan," kata salah seorang buruh, Marseno, yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Namun, demi kepentingan bersama, yaitu menyuarakan tuntutan mereka atas hak-hak para buruh dan masyarakat, aksi-aksi unjuk rasa tetap dilakukan agar pemerintah merespons dan segera bertindak. "Kita tidak akan pernah lelah untuk aksi-aksi seperti ini," tambah Marseno.

Namun, para buruh juga menyayangkan masih adanya respons negatif dari masyarakat terhadap aksi mereka. "Kadang-kadang saya tidak mengerti masih ada masyarakat yang menganggap kami penyebab hal-hal negatif, misalnya bikin macet. Padahal, aksi ini juga kami lakukan untuk mereka," kata Marseno.
Senada dengan itu, Rusli, pekerja yang juga tergabung dalam FSPMI, melihat sikap dan tanggapan masyarakat atas aksi buruh sebagai sesuatu yang ironis.

"Mereka sebetulnya ikut menikmati. Sebenarnya gerakan kita banyak membantu mereka yang di-PHK. Kita yang dari Cikarang bergerak ke Jakarta, jika aksi berhasil, itu juga akan dinikmati oleh yang bekerja di Jakarta," kata Rusli.

Mereka mengaku, aksi yang dilakukan bukan atas kehendak pribadi atau golongan, melainkan untuk semua orang.

"Pemerintah diam terhadap ketidakadilan bagi buruh dan masyarakat, jadi kita tidak bisa diamkan saja," tambah dia.

Ribuan buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat pekerja berunjuk rasa di ibu kota Jakarta untuk menuntut beberapa hal, antara lain kenaikan upah minimum dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Aksi mereka dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Kepresidenan, dan berlanjut ke Balai Kota DKI Jakarta. (KOMPAS.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar