Sabtu, 31 Januari 2015

Masjid Dibom Saat Salat Jumat, 35 Tewas


Pihak keamanan Pakistan memeriksa lokasi terjadinya ledakan bom di masjid kaum Syiah,di propinsi Sindh Pakistan, pada 30 Januari 2015.
Islamabad - WARA – Sebanyak 35 orang tewas seketika dan puluhan lainnya luka-luka saat sebuah bom menghantam masjid milik kaum Syiah di Pakistan bagian selatan ketika jemaah tengah salat Jumat.
 
Pejabat keamanan setempat menyebutkan, ledakan itu merupakan rangkaian serangan sektarian mematikan yang melanda Pakistan dalam beberapa bulan ini. Peristiwa itu dikabarkan sebagai lanjutan aksi brutal yang sebelumnya juga terjadi yakni tragedi serangan sekolah di Peshawar yang menewaskan 150 orang pada Desember lalu.

Kelompok militan Sunni Jundallah mengaku bertanggung jawab atas serangan Jumat siang itu. Peristiwa itu terjadi di Kota Shikarpur, Provinsi Sindh, sekitar 500 kilometer sebelah utara dari Karachi.

Selama ini, daerah itu aman dari serangan konflik sektarian yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Hal ini menunjukkan tantangan terorisme di negara itu bisa meluas ke wilayah baru.

Sementara itu, Sain Rakhio Mirani, wakil inspektur jenderal wilayah Shikarpur menjelaskan, sebanyak 31 jenazah dievakuasi ke rumah sakit Shikarpur. Sedangkan empat korban terluka tewas saat perjalanan ke rumah sakit di kota terdekat dari Sukkur.

Peristiwa bom di masjid itu dikabarkan sangat serius. Bahkan, Dr Shaukat Ali Memon, yang memimpin rumah sakit di Shikarpur muncul di stasiun televisi pemerintah dan mengimbau warga Pakistan untuk menyumbangkan darah mereka bagi korban yang terluka.

Televisi Pakistan memperlihatkan bagaimana warga Sukkur panit dan puluhan jemaah histeris mengangkut korban yang tewas dan terluka ke rumah sakit. Media lokal melaporkan bahwa bagian atap masjid runtuh dan menimpa jemaah yang tengah salat. Sejumlah jemaah masih ada yang terperangkap di bawah reruntuhan. Laporan awal menunjukkan bahwa bom itu ditanam di masjid.

Sementara itu, Fahad Mahsud, juru bicara kelompok militan Sunni Jundullah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pengakuan itu ia sampaikan melalui pembicaraan telepon kepada The Associated Press. Namun, ia tidak memberikan rincian tentang bagaimana hal itu dilakukan.

Sebelumnya, kelompok militan itu juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kaum Syiah dan minoritas agama lainnya, termasuk serangan terhadap sebuah gereja di kota barat laut Peshawar pada tahun 2013 yang menewaskan 85 orang.

Berdasarkan catatan, banyak ekstremis Sunni tidak menganggap Syiah sebagai Muslim sejati. (BS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar