Sabtu, 29 November 2014

Demo BBM di Surabaya, Mahasiswa Sebut Jokowi Buta, Tuli dan Bisu



Surabaya - WARA- Demo di Kantor SKK Migas Jalan Panglima Sudirman 62, Surabaya, Jawa Timur, Kamis siang (27/11), ratusan mahasiswa dari berbagai elemen sebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) buta, tuli dan bisu. Makian ini lantaran kebijakan yang diambil Jokowi yang menaikkan harga BBM.

Sebutan Jokowi, presiden buta, tuli dan bisu ini, diaplikasikan dalam gelar teatrikal oleh dua peserta aksi dari elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Satu orang berdiri mengenakan payung hitam dengan mulut, mata dan telinga tertutup rapat. Sementara satu orang berorasi memberi ilustrasi kondisi pasca-harga BBM naik.

"Bapak Jokowi itu buta, tuli juga bisu. Di kantor inilah (SKK Migas), Bapak Jokowi menghancurkan nasib rakyat. Di sinilah Indonesia dihancurkan. Payung ini, menunjukkan Bapak Jokowi dipayungi pemerintahan untuk menghancurkan masa depan rakyat. Mulutnya bisu, matanya buta telinganya tuli," teriaknya.

Usai menggelar teater, para mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Poros Pemuda Energi-Jatim, kembali menggelar orasi secara bergantian. Sebelumnya, para mahasiswa ini menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM pada 18 November lalu di Kantor SKK Migas di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya.

Datang ke Kantor SKK Migas, mereka long march dari Monumen Bambu Runcing. Sampai di lokasi, mereka menggelar orasi, yang dilanjutkan dengan membaca puisi secara bergantian.

Akibat aksi yang digelar ratusan mahasiswa se-Jawa Timur ini, Jalan Panglima Sudirman padat merayap. Sebab, separuh badan jalan diblokir para demonstran. Sementara aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur, sebagian menjaga ketat pintu masuk gedung, sebagian mengatur arus lalu lintas. (Merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar