Pak Modin Pimpin Doa Syukuran di Pastoran Kebon Dalem Semarang

Sejumlah ummat muslim makan bersama setelah acara doa bersama dalam gereja Pastoran Kebon Dalem Semarang, Jumat 12 Desember 2014. Acara doa dalam gereja ini dipimpin oleh Modin dan Takmir Masjid. 

Semaranga - WARA - Semangat Bhinneka Tunggal Ika tercermin dalam syukuran di Pastoran Kebon Dalem, Semarang. Pada Jumat malam (12/12/2014), ruang khusus bagi para romo dipenuhi oleh sejumlah warga dan tokoh dari berbagai agama.


Ya, mereka datang dalam acara peringatan syukuran guna menyambut HUT ke 77 Pemberkatan Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Kebon Dalem, Semarang. Acara digelar di ruang pertemuan pastoran, yang notabene biasa dipergunakan sebagai tempat bagi para romo untuk berkumpul, bersapa dan berdiskusi.

Acara syukuran dibalut dalam budaya tradisional yaitu kendurenan. Kenduri syukuran ini dipimpin oleh modin di Kulitan, bernama Kamidi. Modin itu memimpin doa syukuran di gereja Kebon Dalem. Hadir dan turut pula memberi sambutan dalam acara ini yaitu Pengurus Takmir Masjid At Taqwa Kulitan, Zaeni.

Dalam sambutannya, Zaeni mengungkapkan bahwasanya kesempatan ini merupakan tanda keindahan dan kedamaian umat manusia. "Mari kita saling menoleh ke kiri dan ke kanan, saling memberi senyum, satu sama lain." kata Zaeni.

Sekitar 120 warga muslim setempat membaur bersama tokoh masyarakat dalam suasana keakraban, serta pengurus dewan Paroki Kebon Dalem tampak dalam suasana gembira.  Seusai sambutan dari Zaini, Kamidin modin Kalitan memimpin doa secara Islam.

Setelah doa, Pastor Paroki Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Kebon Dalem, Romo Aloys Budi Purnomo Pr.memainkan musik untuk mengiringi tembang Tombo Ati.  Budi, yang juga menjabat Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang mengajak semua hadirin yang beragama Islam melantunkan tembang "Tombo Ati yang dipimpin oleh Modin dan Zaeni."  Budi pun memainkan saxofon untuk mengiringi Keroncong Kapuk dari Mranggen, Demak. (Tribun)