Selasa, 25 November 2014

Tommy Soeharto : Dengan Dukungan Masyarakat, Siap Mengambil Alih Dan Mengembalikan Fungsi Partai


Jakarta - WARA,
Rapat pleno Partai Golkar untuk membahas Munas XI Golkar di Graha Widya Bhakti I Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat Senin malam (24/11) terpaksa ditutup. Sebab, mantan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai membuat onar rapat.

Karena itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical memutuskan menskors atau menunda rapat pleno. Dia menilai rapat tersebut sudah tidak kondusif lagi.

Sementara itu jauh hari sebelum terjadi kericuhan di DPP Golkar Senin (24/11), putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy) angkat bicara mengenai keretakan di tubuh Partai Golkar lewat akun Facebook pribadinya.

Tommy yang memposting tulisannya pada tanggal (19/11) mengaku kecewa terhadap ulah kader (Partai Golkar-Red) yang tidak ikut menanam dan memupuk pohon yang selama ini menjadi tempat mereka bernaung dan belajar politik.

“Harusnya belajar dari apa yang terjadi selama ini, sudah waktunya pemberi pupuk-pupuk kadaluarsa itu untuk sadar diri bahwa selama ini apa yang di tabur untuk pohon tersebut hanya membawa keretakan dan kekeringan pada setiap dahannya,” ketus Tommy di akun pribadi Media Sosial Facebook, Hutomo Mandala Putra (19/11).

Lebih lanjut Tommy mengatakan, anda yang berebut apa anda semua lupa siapa yang menanam dan membesarkan pohon tersebut.

“Kalau merasa senior harusnya bisa menunjukkan kedewasaan berpolitik, apa sudah tidak pada memilik rasa malu di lihat masyarakat seolah anda sedang berebut sesuatu yang bukan hak milik,” tulisnya.

Bahkan Tommy juga menyindir bahwa pohon itu ditanam untuk menaungi masyarakat petani dan nelayan, bukan untuk di perebutkan orang seperti yang merasa sedang berebut.
Di akhir curahan hatinya, Tommy juga menyatakan bahwa sebagai kader muda Partai Golkar, dirinya siap untuk mengambil alih kembali dan mengembalikan fungsi Partai sesuai yang diinginkan pendiri partai dan masyarakat.

“Saya sebagai kader muda dengan dukungan masyarakat, siap mengambil alih kembali dan mengembalikan fungsi partai sesuai yang diinginkan pendiri dan masyarakat, bukan karena ambisi namun karena prihatin dengan perilaku orang-orang yang lupa akan tugas pokok dan tanggung jawab sebagai kader tua dan pengayom,” tegasnya. (Suarasenayan.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar