Jumat, 28 November 2014

Pemimpin Yang Selalu Dibenarkan Tindakannya Akan Jadi Diktator



Jakarta – WARA,
“Sesungguhnya hidup ini universitas yang abadi. Mari kita saling belajar, saling berbagi dan saling menasihati.”
Begitu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Jumat (28/11/2014).

“Dalam dunia politik, kekuasaan menjadi yang utama. Raihlah kekuasaan itu dengan cara yang benar & gunakan pula secara benar,” kicau Presiden RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu.

Menurut SBY kekuasaan sangatlah menggoda. Karena itu, gunakanlah secara tepat dan bijak. Jangan sewenang-wenang dan melampaui kewenangannya. “Besar hendak melanda, panjang hendak melindih.”

“Tidakkah Allah SWT memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang dikehendaki,” kata SBY, sementara “Kebenaran mutlak adalah milik Tuhan. Karenanya, jangan selalu membenarkan yang kuat, tetapi perkuatlah kebenaran.”

SBY menyarankan agar pemimpin negeri ini dapat memetik pelajaran di dunia. Tidak cuma ingin dituruti perkataan dan tindakannya.

“Petik pelajaran di dunia. Pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan dan tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran,” ujarnya.

SBY sendiri meyakini setiap pemimpin ingin berbuat yang terbaik. Tidak ingin jadi diktator atau tiran yang kemudian harus jatuh, seperti yang sering terjadi. Karenanya, dengan tetap menghormati pemimpin, rakyat bisa menyampaikan kritik dan sarannya. Pemimpin kata SBY harus sabar mendengarkan.

“Kritik itu laksana obat. Jika dosis dan cara meminumnya tepat, badan menjadi sehat. Mengkritik pemimpin haruslah beretika dan patut,” kata SBY. (TRIBUNNEWS.COM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar