Jumat, 28 November 2014

Hampir Tiap Hari Ada Yang Tewas Dianiaya

Manado – WARA,
Keamanan dan kenyamanan tinggal di Kota Manado semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, hampir setiap hari ada saja warga yang dianiaya, bahkan ditikam hingga menyebabkan korban meninggal.

Terakhir Andre Rakian, korban tewas ditikam sekelompok orang tak dikenal di samping rumah makan cepat saji Texas, Jumat (27/11/2014), sekitar pukul 02.00 Wita.

Ketika itu, korban turun dari sepeda motor yang dikendarai temannya. Entah apa persoalan yang mengawali tiba-tiba ada sekelompok pemuda mengejar korban.

Begitu berhasil mengejar korban, sekelompok pemuda yang berjumlah sekitar lima orang ini memukul, menginjak dan menikam bagian punggung atas korban. Andre pun melarikan diri untuk mencoba mencari pertolongan. Namun, darah yang terus mengucur membuat korban tergeletak bersimbah darah di depan Hotel Aston, Jalan Sudirman. Ditengarai korban kehabisan darah, sehingga langsung meregang nyawa di TKP.

Ibu korban Lily Morong, tak menyangka anaknya akan meninggal secara tragis ditikam sekelompok orang. Dia pun tak mampu menahan tangisnya menyaksikan anaknya terbujur kaku di peti jenazah, di rumah duka, Kelurahan Kombos Barat, Lingkungan IV, Kecamatan Singkil.

Saat Tribun Manado menyambangi rumah duka pada Keluarga Rakian-Morong, Jumat, sekitar pukul 16.00 Wita, tempat ini telah dipenuhi keluarga dan kerabat korban yang melayat dan menyatakan belasungkawa.
Lily, ibu korban tampak berulang kali mengelus-elus kepala anaknya yang sudah tak bernyawa. Begitu juga ayah kandung korban, Maxi John Rakian sangat terpukul dengan kehilangan anak lelaki satu-satunya. Tatapan kosong tampak terlihat, air mata berderai bercucuran. “Kasiang kita pe anak kenapa jadi begini, ‘’ ujar ibu korban sambil terus menangis.

Lily pun menceritakan beberapa hari sebelum anaknya meninggal. Anaknya, Andre sempat meminta mereka ke Motoling akhir bulan ini. Menurutnya, anak lelakinya ini tak pernah mengeluh dan menuntut.

“Dia (Andre) tidak pernah minta ini dan itu. Saya sempat mau memberikan uang Rp 500 ribu sama dia, tapi dia tolak dan bilang masih ada baju kita Mam, nanti jo kita beli sendiri. Uang itu bisa dipakai untuk lain-lain,” ujar Lily mengutip anaknya saat itu.

Dia mengaku, tak ada tanda-tanda anaknya akan meninggalkan mereka selamanya. Hanya memang, Selasa (25/11/2014), anaknya sempat mengatakan, dia gelisah.

“Saya tidak ada perasan lain saat dia gelisah. Saya bilang sama Andre kalau bapontar kasiang iko pulang, ngana tau to kejadian sekarang,” kata Lily sembari menambahkan ketika putranya akan keluar, Rabu (26/11/2014) pukul 13.00 wita sempat pamit untuk makan siang. Kemudian pukul 19.00 Wita, dia melihat anaknya sudah mandi, berpakaian rapi dan wangi harum.

“Dia tampak rapi deng wangi, pas keluar rumah, Andre sempat bilang, Ma nanti kita pulang,” kata Lily menirukan kata-kata anaknya saat terakhir keluar rumah.

Setiap malam Lily mengaku mendoakan keselamatan anaknya. “Adoh kasiang torang sangat terpukul, cuma dia laki-laki, kita sayang karena anak laki-laki kong nyanda banyak mengeluh. Mungkin ini jalan Tuhan,” tambahnya lagi.

Lily mengatakan, selalu memasak mujair Saus, karena makanan ini merupakan makanan kesukaan korban.”Terakhir saya beli mujair Andre makan lahap dan banyak,” ujarnya sambil mengenang saat itu dia makan bersama anaknya.

Novalin Rakian, kakak kandung Andre tak percaya, adiknya itu pergi begitu cepat. Dia menilai adiknya itu anak manis, pendiam tidak nakal dan suka bergaul. “Saya beberapa minggu lalu masuk gereja bersama Andre, terus saya sempat tanya kepada dia, mau dibelikan apa? Andre jawab, beli kemeja jo kak buat pake ke ibadah,” tutur Novalin menirukan percakapan dia dengan adiknya saat itu.

Novalin mengaku tambah sedih, karena belum sempat membelikan adiknya kemeja, adiknya sudah meninggal dengan cara tragis.

Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto melalui Kasubag Humas, AKPJohny Kolondam mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Menurut Sunarto, motif pembunuhan ini belum diketahui secara pasti. Kepolisian katanya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Secepatnya kami akan temukan pelakunya,” ujar Kolondam sembari menambahkan, dari hasil otopsi, Korban mengalami satu tikaman di daerah punggung kanan. (TRIBUNMANADO.CO.ID)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar