Sabtu, 21 Februari 2015

Kisah Ruki Sikat Para Musuh KPK Sampai Puntung Rokok



Taufiequrachman Ruki
Jakarta - WARA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat lumpuh setelah dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto ditetapkan sebagai tersangka. Samad terjerat kasus pemalsuan dokumen dan Bambang terseret kasus mempengaruhi saksi di MK saat dia bertugas sebagai pengacara.

Penetapan dua tersangka ini membuat KPK hanya menyisakan dua pimpinan. Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain. Sementara Busyro Muqoddas sebelumnya sudah habis masa tugasnya terlebih dahulu pada Desember tahun lalu.

KPK lumpuh di tengah kisruh dengan Polri. Praktis dalam sebulan hubungan Polri dengan KPK memanas. Konflik sedikit mereda dan KPK mempunyai kekuatan baru setelah Presiden Joko Widodo menunjuk tiga pimpinan sementara KPK.

Ketiga Plt tersebut adalah Taufiequrachman Ruki, Johan Budi dan Indriyanto Seno Adji. Ada yang menarik dari sosok ketiga pimpinan baru KPK itu. Dia adalah Taufiequrachman Ruki. Bagi Ruki, KPK sudah tak asing. Dia adalah Ketua KPK periode 2003-2007.
Setelah resmi dilantik sebagai Plt Ketua KPK menggantikan Abraham Samad, Ruki punya seabrek pekerjaan. Salah satunya adalah menyelesaikan kisruh Polri dan KPK.

Pada Jumat (20/2) kemarin sore, Ruki dan pimpinan KPK lainnya sudah menyambangi Mabes Polri. Ruki bertemu pimpinan Polri, Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti dan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso. Usai pertemuan, Ruki menegaskan tak ada konflik antara Polri dengan KPK. "Tidak ada konflik, yang ada hanya gesekan," ujar Ruki.

Ruki bicara blak-blakan di samping para pimpinan Polri. Bahkan gaya bicaranya masih lantang seperti mengisyaratkan tak ada perseteruan antara Polri dengan KPK. Sebagai purnawirawan Polri, Ruki sepertinya akan mudah menyelesaikan kisruh antara KPK dan Polri.

Dengan kembalinya ke KPK, mengingatkan kembali pada sisi lain Ruki selain garang pada koruptor. Ada cerita menarik dan patut dicontoh dari seorang Ruki.

Peristiwa ini terjadi pada 2007 lalu. Saat itu Ruki hendak masuk Gedung KPK di Jalan Rasuna Said, Jakarta pada pagi hari. Ternyata, di bawah tangga pintu masuk Gedung KPK ada beberapa puntung rokok yang dibuang sembarangan. Puntung rokok itu berserakan di mana-mana.

Padahal di depan pintu masuk sudah terpampang jelas pengumuman dilarang merokok di Gedung KPK. Tapi masih saja ada yang bandel dan membuang puntung rokok sembarangan.

Ruki yang melihat puntung rokok berserakan langsung memungutnya dan membuang ke sampah. Ruki seolah tak sungkan meski statusnya sebagai ketua KPK kala itu. Dia pungut kemudian membuangnya ke tempat sampah sendiri. Setelah itu, Ruki masuk ke Gedung KPK. Ruki juga tak marah pada orang yang tengah duduk di tangga yang sebelahnya ada puntung rokok tapi tak memungutnya.

Dari peristiwa di atas, Ruki seperti mengajarkan pada kita. Dia tak hanya membersihkan negeri ini dari koruptor, tapi juga membersihkan lingkungan di sekitar agar tak kotor meski hanya sepuntung rokok. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar