Sabtu, 20 Desember 2014

Yenny Wahid : Ucapan Natal Tak Lunturkan Keyakinan


Yenny Wahid putri dari Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid saat menghadiri Haul Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim, Jakarta (28/12).

Jakarta - WARA - Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan bahwa pemberian ucapan Natal kepada masyarakat nasrani tidak akan melunturkan keyakinan yang dimiliki seseorang.

"Kita, kan, harus percaya diri dengan keyakinan kita. Ucapan Natal tidak melunturkan keyakinan seseorang, kan," katanya, saat dihubungi, 20 Desember 2014.

Yenny mengatakan setiap orang memiliki hak untuk memiliki keyakinannya masing-masing. Ia pun meyakini dalam kitab suci, Tuhan sudah menuliskan bahwa akan ada banyak perbedaan suku, tradisi, dan keyakinan.

Yenny sendiri meyakini bahwa jalan kebenarannya adalah melalui agama Islam. Dengan mengucapkan Natal, ia menghormati kaum nasrasi yang meyakini jalan kebenarannya masing-masing. 


"Aqidah kita, kan, tidak akan luntur karena ucapan Natal. Memang FPI aqidahnya luntur, ya, dengan mengucapkan natal?" katanya

Menurut putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini, Indonesia adalah negara mayoritas Islam di dunia. Karena itu, Indonesia harus bisa mengayomi warga yang memiliki keyakinan minoritas.


Hal itu sama dengan kelompok masyarakat muslim yang diayomi oleh masyarakat negara nonmuslim di negara lain. "Indonesia harus memberikan cerminan kepada dunia dengan kelembutan dan kedamian. Muslim Indonesia harus jadi inspirasi bagi yang dunia," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan menghadiri Perayaan Natal Nasional di bumi cendrawasih, Papua, pada 27 Desember 2014. Ketua Dewan Syura Front Pembela Islam Misbachul Anam meminta Presiden Joko Widodo tidak mengucapkan selamat Natal. Sebab, kata Misbach, Jokowi murtad atau keluar dari Islam, jika mengucapkan selamat kepada umat Kristiani yang merayakan momen kelahiran Yesus Kristus tersebut.

"Haram hukumnya mengucapkan selamat Natal bagi orang Islam. Tak terkecuali bagi Presiden Jokowi," kata Misbach, Kamis, 18 Desember 2014.

Misbach mengatakan ucapan Natal membuat orang Islam murtad, karena berarti mengakui eksistensi agama lain. Sebab, Natal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kelahiran Yesus Kristus. 


"Jadi, ketika ada orang Islam yang mengucapkan Natal, artinya mereka memberi selamat atas kelahiran Yesus," ujarnya. (Tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar