Selasa, 24 Februari 2015

Jusuf Kalla: Presiden dan Wakilnya Harus Berada di Ibukota Negara



Presiden Jokowi di dampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla usai memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Rabu (18/2).

Jakarta - WARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa bulan mendatang akan lebih banyak melakukan kegiatan di Istana Kepresidenan Bogor. Terkait hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) berkomentar, presiden dan wakil seharusnya berkantor di Ibu Kota negara.

"Saya kira jangan lupa bahwa beliau itu untuk sementara waktu (di Istana Kepresidenan Bogor). Karena presiden dan wakilnya harus berada di Ibukota negara untuk pemerintahannya," kata JK di kantornya, Senin (23/2).

Namun, JK mengatakan adalah hak presiden untuk tinggal dan berkantor di Istana Kepresidenan Bogor. "Saya rasa ingin tenang-tenang saja beliau (Jokowi) ini. Tentu ingin lebih fokus," ujar JK.

Sebelumnya, JK memang kerap menyinggung perihal keputusan Presiden Jokowi yang akan sering berkantor di Istana Kepresidenan Bogor.

JK pernah mengatakan tidak mungkin setiap hari ke Istana Bogor karena akan mengalami kemacetan di jalan.

"Sudah semalam sampai pukul 23.00 WIB pulang dari Bogor. Masa setiap hari ke Bogor? Nanti macet di jalan," ujar JK usai membuka Munas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/2).

Sebelumnya, JK sempat menyinggung perihal kondisinya yang harus menempuh jarak sampai 70 kilometer (km) hanya untuk rapat kabinet. "Saya minta maaf tidak mengenakan pakaian seperti kalian semua karena hari ini di Bogor harus langsung Rapat Kabinet di Bogor. Wah, ini susah, untuk rapat saja harus naik mobil 70 km," kata JK sambil tersenyum saat membuka mukernas I Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Senin (16/2).

Seperti diketahui, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan, dalam beberapa bulan ke depan, Presiden Jokowi akan lebih sering menjalankan agenda kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Presiden memang akan lebih sering gunakan Istana Bogor selama tiga bulan ini. Memang ada pertemuan-pertemuan yang melibatkan jumlah pejabat relatif besar, misalnya dengan seluruh panglima Kotama TNI, dengan kepala satuan wilayah Polri, ‎dengan kakanwil Pajak, bea cukai, bupati, gubernur, dan walikota‎," ujar Andi beberapa waktu lalu.

Bahkan, Andi menyebut kemungkinan Presiden Jokowi akan lebih sering menginap di Istana Bogor. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar