Sabtu, 27 Desember 2014

FPI “Tercekik” Jokowi Menghapus Bansos


WARA - Satu lagi kebijakan Jokowi yang mendapat sorotan publik adalah dihapusnya dana Bansos atau bantuan sosial. Sebenarnya tidak dihapus semua. Dana bansos untuk rumah ibadah seperti pembangunan masjid masih ada. Namun bansos untuk peruntukan yang kurang bermanfaat dihapuskan.
 
Efeknya sangat bagus untuk penghematan anggaran walau Jokowi dihujat sana-sini. Terutama ormas yang biasanya  mendapatkan aliran bansos seperti FPI akan “lesu darah” karena tak akan mendapat transfusi dana bansos lagi. Demikian juga ormas-orams atau LSM fiktif buatan “oknum” kepala daerah akan kehilangan dana “siluman” untuk memperkaya dirinya.

Lihat saja efeknya nanti FPI tak banyak bikin demo-demo lagi di Jakarta. Puncaknya hanya demo saat mengangkat gubernur tandingan kemarin. Hal ini karena mereka tak punya dana lagi untuk membayar anggotanya yang melakukan demo-demo di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Memang sumber dana mereka yang terbesar ya dari bansos ini. Kalau dari infaq dan sadaqah jumlahnya tak seberapa karena umat FPI tak seberapa yang mau berinfaq dan sadaqah dengan “ikhlas”. Tapi kalau dari upeti tempat hiburan malam yang akan isweeping pun sudah berkurang karena hiburan malam sudah dijaga “oknum” Polisi dan TNI.

Jadi terpaksa mau tak mau FPI harus menghemat anggaran dengan mengurangi aksi-aksi demonya. Atau biar aman mereka akan mendekati pemerintah dan pro kepada pemerintah yang dianggap “thogut” biar bisa tetap eksis di Indonesia.

Kalau bantuan dari Arab Saudi sudah lama distop karena FPI dinilai tidak berhasil. Dana Arab Saudi banyak mengalir ke pesantren-pesantren milik kaum Wahabi/Salafy. Dan ini juga banyak disalahgunakan oleh “oknum” ustadznya yang sekarang pun sudah mulai tenggelam karena ajarannya tak bisa mempengaruhi umat Islam yang rata-rata sudah memiliki dasar keislaman berbasis NU dan Muhammadiyah yang merupakan pengejawantahan Islam rahmatan lil alamin di Indonesia.

Sekarang ini aksi para “loser” hanya melalui media sosial yang gratisan agar menghemat biaya seperti yang telah dilakukan jonruwan dan jonruwati. Pemerintahan Jokowi akan “cuek bebek” terhadap mereka. Bukan nya tidak bisa ditangkap atau ditindak. Nanti kalau mereka ditangkapi sama pak Jokowi, kasihan si Fadli Zon uangnya akan habis untuk menyantuni jonruwan dan jonruwati sebesar 35 juta tiap orang.

Pemerintahan Jokowi juga tak akan membubarkan FPI, nanti juga mereka akan bubar sendiri. Lagi pula nanti pak Jokowi akan dituduh sebagai “orba jilid 2″. Lagipula memang sekenarionya mereka akan tetap menyebar fitnah sampai ditangkap sehingga ini sebagai tonggak perlawanan mereka menetang Pemerintahan Jokowi. Dan hal ini tak akan pernah terjadi.(Kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar