Rabu, 31 Desember 2014

Bangunan dan Kios Liar di Pasar Minggu, Dibongkar


Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor
Jakarta – WARA - Lahan di kiri dan kanan rel kereta api Stasiun Pasar Minggu arah selatan, di Jakarta Selatan selama ini dipenuhi oleh gubuk-gubuk dan kios liar milik warga, bangunan tersebut memenuhi tepian rel kereta.


Hari ini, petugas gabungan Satpol PP membongkar bangunan dan kios milik warga dan pedagang yang berdiri di antara rel kereta api dan jalan raya.. Pembongkaran dikawal aparat TNI dan Polri. Selasa (30/12) pukul 08.00, petugas meratakan bangunan yang ada mulai pintu perlintasan depan Jalan Pertanian III, arah Lenteng Agung hingga pintu perlintasan KA Volvo, arah Pancoran.

Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor yang memimpin pembongkaran menyatakan, bahwa penertiban ini dibarengi dengan penertiban yang dilakukan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI). Bangunan yang berada di tepi Jalan Raya Pasar Minggu berdiri di atas lahan milik PT KAI.  Sedangkan yang berada di kawasan RW 08, Kelurahan Pejaten Timur adalah lahan milik Pemprov DKI Jakarta.

“Hari ini kita melakukan pembongkaran sebanyak 201 bangunan liar di kiri kanan rel kereta api yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Pejaten Timur, tepatnya di kawasan RW 08, di RT 01, RT 02, RT 08, RT 10 dan RT 11," kata Syamsudin, di lokasi penertiban, Selasa (30/12)

Menurut Syamsuddin, bangunan liar yang berdiri di kawasan itu sudah lebih dari 10 tahun. Sementara surat peringatan sudah diberikan lebih dari 3 kali. "Kita sudah peringatkan untuk segera pindah, namun mereka belum juga pindah, akhirnya kita tertibkan," tuturnya.

Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Selatan, Sulistiarto mengatakan, bahwa 300 personel dari pihaknya diturunkan untuk membantu pembongkaran. Sementara 100 personel gabungan dari Sudin Kebersihan, Sudin Perhubungan, TNI, dan Polisi juga ikut ambil bagian.

"Keseluruhannya ada 400 personel, dibantu dengan 2 unit excavator dan 1 unit buldozer untuk mempermudah dan memcepat pembongkaran serta guna pengangkutan puing-puing bangunan yang dibongkar," ujarnya.

Selain 201 bangunan tersebut, lanjut Sulistiarto, ada 138 kios yang berdiri di atas lahan PT KAI juga bersamaan dibongkar. "Itu kios milik PT KAI yang sudah habis masa sewanya sejak November ada 138 kios, nanti setelah kita selesai akan bantu mereka," tandasnya. (Goesti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar