Jumat, 27 Februari 2015

Said Aqil: Aspek Kemanusiaan Bukan Alasan Hentikan Eksekusi Mati



Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj

Bogor - WARA - Terpidana mati kasus narkotika dinilai sudah sepatutnya dieksekusi mati dan aspek kemanusiaan bukanlah sebuah alasan menghentikan eksekusi mati.

"Kita malah lihat kemanusiaan itu lihat 250 juta orang (penduduk Indonesia). Orang bikin pabrik sabu-sabu, apa niatnya? Akan menghancurkan bangsa ini," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/2).

"Nah daripada miliki kemanusiaan untuk (bela) satu orang, 64 orang itu (terpidana mati) atau (pilih) kita bela kemanusiaan 250 juta masyarakat," ujarnya.

Terkait adanya tekanan terhadap pemerintah Indonesia dari Brasil dan Australia, menurut Said hal tersebut bukanlah permasalahan.

"Enggak apa-apa (intervensi), silakan saja nekan-nekan. Kata beliau (Presiden), di Australia dan Brasil, rating politik (pemimpin kedua negara itu) lagi mengalami tekanan. Suapaya bisa terdongkrak, makanya sikapnya keras terhadap warga negaranya yang akan dieksekusi mati," tegasnya.

Dia mengingatkan bahayanya menggunakan narkotika. "Berapa korban (narkotika), korban keluarganya.

Orangtua yang anaknya pakai narkoba, betapa sedihnya. Kalau dibiarkan, ratusan juta orang terutama kaum muda jadi korban," ujarnya. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar