Jumat, 26 Desember 2014

Momen Toleransi di Perayaan Natal 2014



Jakarta  - WARA - Ribuan umat Kristiani terlihat memadati Gereja Katedral di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Rabu sore, 23 Desember 2014 untuk menghadiri misa malam Natal. Ini merupakan ritual tahunan yang dilakukan umat Kristiani jelang perayaan hari kelahiran Yesus Kristus. 

Pantuan VIVAnews jelang misa pertama yang digelar pukul 17.00 WIB tadi, mereka umat Kristiani telah memenuhi kursi yang disediakan oleh panitia. Menurut Juru Bicara Panitia Perayaan Natal Gereja Katedral Jakarta, Handes, pihaknya telah menyediakan 800 kursi untuk di dalam gereja, 500 kursi di aula dan 2.500 kursi di pelataran Katedral. 

"Biasanya umat yang hadir jauh lebih banyak dibandingkan kursi yang disediakan," ungkap Handes. 

Hal itu terbukti, karena hingga pukul 17.30, umat masih terus membanjiri gereja, sementara fasilitas kursi sudah terisi penuh. Alhasil, jemaat yang tidak bisa ditampung terpaksa mengikuti misa di luar sambil berdiri. 

Kemacetan lalu lintas pun tidak terelakan akibat banyaknya jemaat yang mencari tempat parkir. Arus lalu lintas sudah tersendat di Jalan Lapangan Banteng Utara dari arah Gambir. 

Menurut Handes, untuk misa yang digelar hari ini terdapat tiga sesi yaitu pukul 17.00, 19.30 dan 22.00. Sementara, untuk hari Natal tanggal 25 Desember, terdapat lima sesi misa yakni pukul 06.00 WIB, 07.30 WIB, 09.00 WIB, 11.00 WIB dan pukul 18.00 WIB. 

Dalam misa Natal kali ini, ujar Handes, pihak gereja mengangkat tema Berjumpa dengan Allah Dalam Keluarga.Tema tersebut, kata dia, menjadi pengingat akan kehadiran Yesus di tengah-tengah keluarga. 

Animo misa Natal yang besar juga terlihat di gereja Katedral Denpasar, Bali. Dalam pantauan VIVAnews, misa sesi pertama yang digelar pukul 18.00 WITA dipadati oleh umat Kristiani. Sebanyak 5.000 tempat duduk yang disediakan pun terisi penuh. 

Mengetahui tidak memperoleh tempat duduk, jemaat tidak kecewa terhadap panitia, melainkan menggerutu sendiri, karena tidak datang lebih awal. 

"Mohon permakluman umat sekalian, tempat sudah penuh. Mohon menunggu misa kedua yang dilaksanakan pukul 21.30 WITA atau silahkan mengikuti misa di Gereja Kepaon, Gereja Emanuel yang dimulai pukul 20.30 WITA," ungkap koordinator pengamanan internal Gereja Katedral, Rosali Sinarta melalui pengeras suara. 

Pengamanan Ketat
Tingginya animo umat Kristiani menghadiri misa malam Natal, membuat polisi memberlakukan pengamanan ketat. Mereka tidak ingin kecolongan terhadap oknum tertentu yang memanfaatkan malam Natal untuk beraksi. 

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, momen Natal dan Tahun Baru biasanya digunakan para pelaku teror untuk menjalankan aksinya. Dalam apel Operasi Lilin di Mapolda Metro Jaya Selasa kemarin, Sutarman membenarkan masih terdapat ancaman teroris. "Tapi, ancaman itu tidak signifikan," kata dia. 

Bahkan, untuk mengatasi aksi teror, lanjut Sutarman, personel polisi di seluruh Tanah Air sudah melakukan berbagai tindak pencegahan. 

"Sebelum teroris berhasil meledakkan bom, jajaran Polri sudah berhasil menangkapnya. Polisi saat ini lebih hebat," tuturnya. 

Intelijen, ujar Sutarman, terus bergerak untuk memantau orang-orang atau kelompok tertentu yang dicurigai sebagai teroris. Kelompok teroris di kantung-kantung tertentu akan terus dipantau. 

Untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2015, Sutarman mengerahkan 80.560 anggota polisi. Mereka terdiri dari 696 personel Mabes Polri dan 79.862 polisi Polda. 

"Ada 1.000 titik pengamanan Natal di seluruh Indonesia, termasuk di gereja-gereja. Selain itu, masalah kecelakaan lalu lintas dan kejahatan konvensional, keamanan distribusi bahan bakar minyak, sembilan bahan pokok, tetap menjadi fokus pengamanan," kata dia. 

Untuk pengamanan Gereja Katedral di Jakarta, polisi menerapkan tiga ring lapis pengamanan. Koordinator Keamanan Keuskupan Agung, Thomas Bambang, menjelaskan tiga ring itu terdiri dari komplek Gereja Katedral yang diamankan pamdal (pengamanan dalam). Ring 2 yakni putaran di Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Pos. 

"Sementara, untuk ring 3, ada di tempat parkir yang dikelola oleh tiga pihak yakni kantor pos besar, Santa Ursula dan Masjid Istiqlal," kata Thomas. 

Pada ring pertama dijaga oleh  65 anggota keamanan pamdal selama setiap sesi misa ditambah 90 anggota polisi. Sedangkan untuk ring 2, Gereja bekerja sama dengan Polri dan TNI yang mengerahkan 225 personel dan ditambah Satpol PP DKI dari kecamatan dan Pemprov sekitar 40 sampai 50 orang.

Semangat Toleransi
Namun, dalam pengamanan malam Natal tahun ini, polisi tidak bekerja sendiri. Mereka turut dibantu oleh beberapa organisasi kemasyarakan lintas agama. 

Seperti yang terlihat saat apel siaga pengamanan Natal dan Tahun Baru 2015 di markas Kepolisian Resor Ambon pagi tadi. Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid (Irma) turut bergabung bersama polisi dan TNI. 

Menurut Kapolres Ambon, AKBP Kamaruz Zaman, Irma menerjunkan sekitar 120 anggota untuk bergabung bersama polisi dan TNI dalam operasi pengamanan di 48 gereja di Ambon. Sementara, pengamanan Natal dan Tahun Baru di Depok, kerja polisi dibantu oleh beberapa ormas, antara lain Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dari Nahdatul Ulama. Bahkan, Front Pembela Islam (FPI) juga disebut siap membantu. 

"Tapi, kami belum berkoordinasi dengan FPI. Jika berkenan, maka kami akan lakukan koordinasi juga," ungkap Kapolresta Depok, Komisaris Besar Ahmad Subarkah. 

Selain di Depok, Banser Ansor juga bergerak di Solo. Sebanyak 300 personel disiagakan di delapan gereja. Salah satunya adalah Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton yang pernah dijadikan lokasi bom bunuh diri tahun 2011 lalu. Akibatnya pelaku bom bunuh diri tewas dan melukai 28 orang. 

"Kami ikut menjaga keamanan teman-teman Nasrani yang merayakan Natal. Kami akan bergabung dengan para personel dari kepolisian," ungkap Ketua Gerakan Pemuda Ansor (organisasi induk Banser) Solo pada Rabu ini. 

Gereja yang dijaga Banser, kata Anwar, berdasarkan pemilihan dari organisasi itu sendiri. 

Selain terlibat dalam pengamanan Natal, solidaritas juga disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj. Dia mengatakan, tidak ada larangan bagi masyarakat yang ingin memberikan ucapan selamat Natal bagi umat Kristiani. Said turut mengucapkan salam Natal kepada mereka yang merayakan. 

Dia berharap, pada perayaan Natal pada hari Kamis, masyarakat bisa saling mendukung dan menjaga situasi kondusif. 

Pesan Natal Dunia
Natal turut dirayakan oleh warga internasional, termasuk di Inggris. BBC edisi Rabu, 24 Desember 2014, sekitar empat juta warga Inggris akan bepergian ke luar negeri antara tanggal 19 Desember 2014 hingga 3 Januari 2015. 

Mereka lebih memilih bepergian dengan pesawat terbang dibandingkan kereta api. Menurut data, bandara paling sibuk di Inggris, Heathrow, akan melayani 87.782 penumpang yang pergi dan 77.719 penumpang yang tiba di Inggris. 

Sementara, di Bandara Glasgow, telah melayani sekitar 120 ribu penumpang antara Kamis pekan lalu hingga Selasa. BBC mencatat terdapat kenaikan jumlah penumpang sekitar 10 persen dibandingkan Natal tahun 2013. 

Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyampaikan melalui Natal ini, dia ingin menekankan nilai-nilai Kristiani dalam pesannya kepada publik. Cameron menyebut nilai berbagi, memberi dan saling menjaga satu sama lain di Inggris dan di seluruh dunia, adalah sesuatu yang dibanggakan oleh warganya. 

Pesan Natal berbeda disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, Tony Abbott. Dilansir dari stasiun televisi SBS hari ini, Pemimpin Partai Liberal itu mengatakan, Natal tahun ini menjadi momen sulit, karena Negeri Kanguru baru saja melalui insiden sulit. Salah satunya penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney pada dua pekan lalu. 

Dia turut mendorong kepada warga Australia agar menggunakan momen Natal ini untuk membantu orang lain dan berkontribusi kepada mereka yang telah menunaikan tugasnya. 

"Kita harus menghormati pasukan pengamanan, khususnya mereka yang bertugas jauh dari rumah pada Natal tahun ini. Mereka rela mengorbankan jiwa untuk melindungi orang lain dan kita harus berterima kasih untuk pelayanan yang mereka berikan," ujar Abbott. (VIVAnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar