Sabtu, 14 September 2013

Bisnis

Di Balik Batalnya Rencana Hary Tanoe Kuasai antv

Di balik batalnya rencana Hary Tanoe kuasai antv

Jakarta- Warta Nusantara : Akhirnya Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo membeberkan alasannya membatalkan rencana akuisisi saham stasiun televisi antv yang merupakan anak usaha PT Visi Media Asia (VIVA). Awalnya memang sempat beredar kabar Hary Tanoe akan membeli saham VIVA, namun ternyata hanya antv saja.

Biang keroknya di balik batalnya ambisi Hary Tanoe menguasai antv adalah gejolak yang mengguncang ekonomi nasional dua bulan terakhir. Disinggung apakah kubu Bakrie meminta tawaran lebih tinggi atau perusahaannya yang sedang limbung akibat saham rontok sehingga tak punya cukup dana, dia enggan menjelaskan detail.

"Itu kan karena kondisi ekonomi berubah, kurs-nya sudah berubah, jadi asumsinya berubah, sehingga wajar kalau akhirnya perhitungan lain, itu sudah otomatis," kata Hary, usai mengisi seminar Auditorium Magister Bisnis UGM, di Jakarta, Sabtu (14/9).

Sebelumnya, pembatalan ini juga sudah diketahui melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Dalam situasi pasar sekarang yang serba tidak pasti, prioritas kami adalah untuk disiplin dan konservatif dalam mengelola keuangan perseroan," ujar HT dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa waktu lalu.

HT memandang bahwa cara yang lebih baik sekarang ini untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham adalah dengan melakukan pembelian kembali saham (shares buyback).

Sekadar mengingatkan, rencana aksi akuisisi Hary Tanoe mencuat selepas muncul kabar keluarga Bakrie bersedia menjual perusahaan yang terdiri dari stasiun TV berita tvOne, antv dan portal berita VIVA.co.id itu di kisaran USD 1,2 miliar (Rp 11,5 triliun) hingga USD 2 miliar. Namun, rencana ekspansi bos MNC Grup ini terhenti di tengah jalan. Saat itu, HT menyebut bahwa tvone dan antv batal dijual oleh Bakrie.

Kabar terakhir HT hanya akan membeli antv terlebih dahulu, baru kemudian tvOne setelah 2014. Sumber merdeka.com sempat menyebutkan bahwa sudah terjadi kesepakatan antara Hary Tanoe dan Bakrie. Bakrie menggadaikan antv demi mendapat utang sebesar Rp 2 triliun dari bos MNC tersebut.

Sebenarnya, tidak hanya Hary Tanoe yang kepincut menguasai VIVA. CT Corp yang berada di bawah kendali Chairul Tanjung (CT) juga terang-terangan menyatakan keinginannya membeli saham perusahaan media milik Aburizal Bakrie tersebut.

Dana yang disiapkan CT disebut-sebut mencapai USD 1,8 miliar untuk membeli saham VIVA. CT Corp saat ini sudah menjadi pengendali beberapa media, diantaranya adalah stasiun Trans 7, Trans TV, dan media online detik.com.

Kini, rencana HT sudah dipastikan berakhir antiklimaks. Belum diketahui apakah Chairul Tanjung juga masih meneruskan penawaran kepada Kubu Bakrie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar