Kamis, 25 Desember 2014

Pasca Tsunami, Hanya Jalan Buatan AS dan Jepang yang Mulus

Kerusakan di kota Banda Aceh akibat tsunami yang dipicu gempa bumi berkekuatan 9 SR, 26 Desember 2004

WARA - Meski sudah 10 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh berlalu.  Tapi, masih banyak infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya mulus.

Di wilayah Provinsi Aceh, hanya ada satu ruas jalan yang dinilai pembangunan fisiknya sangat baik dan tetap mulus meski telah dibangun pasca bencana gempa dan tsunami melanda.

Ruas jalan itu berada di jalan yang menghubungkan Banda Aceh dengan Lamno. Jalan sepanjang 240 kilometer itu saat ini dalam kondisi mulus dan nyaris tidak ada satu pun lubang.

Kondisi di jalan ini sungguh berbeda dengan ruas jalan lain yang dibangun pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Ruas jalan Banda Aceh - Lamno ini adalah hasil pembangunan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat melalui USAID. Konon Amerika menghabiskan dana sebesar US$ 245 juta untuk membangun jalan itu.

“Mungkin itu satu-satunya jalan yang bagus paska tsunami. Aspalnya bagus, tidak ada yang berlobang, mulus. Melaju dengan kecepatan kencangpun bisa,” ujar Bakhtiar, warga Meulaboh, Kamis 25 Desember 2014.

Tak hanya Amerika yang mengucurkan dana besar untuk membantu pembangunan fisik pasca bencana gempa dan tsunami menerjang Aceh.

Ada beberapa negara lain yang juga turut andil membangun Aceh, salah satunya Jepang. Negeri Sakura melalui badan bantuannya JICS menggelontorkan dana sebesa 2.651 miliar yen untuk membangun jalan sepanjang 122 kilometer di ruas Jalan Calang hingga Meulaboh, Aceh Barat.

Berkat bantuan pembangunan fisik dari dunia internasional itulah Aceh kembali bangkit dan menatap kehidupan baru yang lebih baik usai dirundung duka bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar