WARA - Pengunggah video aksi kristenisasi di kegiatan Car free Day (CFD) Jakarta, Rateka Winner Lee merasa tidak takut dengan adanya ancaman-ancaman yang dialamatkan kepada dirinya pasca videonya itu mengguncang dunia maya. Baginya sudah menjadi risiko yang harus dirinya tanggung ketika ada beberapa pihak keberatan dan mengecam langkahnya tersebut.
“Sebelum saya mengupload video ini, saya sudah berpikir pasti akan menuai kontroversi dan saya sudah siap dengan segala risikonya,” ujar Rateka menjawab pertanyaan Islampos.com pada acara diskusi di markas DPP PBB jalan raya Pasar Minggu Jakarta Selatan yang mengangkat tema “Membongkar Kedok Kristenisasi dengan Berbagai Modus” Rabu sore kemarin (17/12/2014).
Rateka mengakui aksi pembullyan terhadap dirinya di dunia maya khususnya di jejaring sosial Facebook dan Kaskus marak setelah video kristenisasi di CFD semakin tersebar dan membuat beberapa pihak menjadi gerah.
“Jadi saya iseng-iseng membuat thread di Kaskus dengan judul aksi kristenisasi di Car Free Day, eh ga sampai satu jam thread itu sudah dihapus dengan alasan SARA. Sejak itu saya sudah berpikir video saya ini akan menuai kontroversi dan terbukti. Saya dibully secara psikologis di dunia maya. Saya dituduh macam-macam di di dunia maya. Tapi anehnya, giliran banyak orang bikin thread membully saya di Kaskus terkait video kristenisasi di CFD, tidak ada yang menghapus thread tersebut,” jelas pemuda keturunan Tionghoa lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
Ketika ditanya apakah sudah ancaman terhadap dirinya yang bersifat fisik, Rateka menjawab bahwa sejauh ini dia belum mendapat ancaman fisik tapi lebih kepada keancaman psikologis di dunia maya. “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada ancaman fisik, tapi apapun ancaman itu saya sudah siap, sudah menjadi resiko saya,” pungkas Rateka.[fq/islampos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar