Jakarta – WARA,
Belum lama ini pemerintahan Joko
Widodo dan Jusuf Kalla mengalihkan alokasi anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang dinilai terlalu besar. Caranya dengan menaikkan harga BBM
bersubsidi.
Setelah mengeluarkan kebijakan itu,
pemerintah membidik alokasi pos anggaran subsidi lain yang juga cukup besar dan
selama ini jarang terekspose yakni subsidi LPG.
"Pada waktunya nanti akan
dievaluasi lagi," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantornya, Jakarta,
Selasa (25/11).
Namun dia tidak secara tegas
mengatakan apakah akan menaikkan harga LPG 3 kg atau tidak. JK sapaan akrabnya
justru menceritakan, harga LPG naik di Arab Saudi. Namun itu lebih baik
dibandingkan menggunakan minyak tanah.
"Yang terjadi adalah harga LPG
di Saudi tidak turun, malah naik, tetapi masih jauh lebih murah daripada pakai
minyak tanah. Ada kenaikan (subsidinya) karena harga naik," jelasnya.
Sekadar diketahui, selain subsidi
untuk BBM dan listrik yang mencapai hampir Rp 300 triliun, subsidi LPG juga
cukup besar, yakni Rp 60 triliun.
LPG yang disubsidi adalah LPG ukuran
3 KG. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 9.000 per KG dari harga
keekonomian Rp 12.800 per KG. LPG 3 KG dijual ke masyarakat dengan harga Rp
3.800 per KG. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar