Jakarta – WARA,
Politisi Partai
Demokrat, Benny K Harman menanggapi ringan surat edaran Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengenai larangan sementara para menteri menghadiri rapat-rapat di
DPR.
Menurut Wakil
Ketua Komisi III DPR ini, parlemen tidak dirugikan dengan sikap Pemerintah
tersebut.
“Yang butuh DPR
itu kan Presiden. DPR itu wakil rakyat, dipilih rakyat untuk melaksanakan
kekuasaannya. Jadi yang butuh DPR itu adalah presiden,” ungkap Benny usai
menjadi pembicara pada Peluncuran Buku “Akal Akal AKil”, karya seorang Jurnalis
Kompas, Budiman Tanuredjo, Selasa (25/11/2014) di Gedung Peradi Grand Slipi
Tower, Jakarta.
Karena itu,
Politisi Demokrat ini meminta kepada presiden Jokowi tidak ikut memperkeruh
polemik yang ada di parlemen.
“Jadi kalau DPR
sakit, presiden juga ikut sakit. Oleh karena itu, presiden jangan ikut membuat
DPR sakit. Karena kalau DPR sakit, dia juga akan kena dampaknya,” tegas Benny.
Sebelumnya saat
bertemu wartawan di sela-sela rapat koordinasi dengan Gubernur seluruh
Indonesia di Istana Bogor, Senin (24/11/2014), Presiden Jokowi mengatakan,
munculnya larangan dari dirinya kepada para menteri untuk memenuhi undangan
DPR-RI itu berkenaan dengan konflik yang terjadi di DPR.
“Kalau kita
datang nanti keliru, datang ke sini keliru, datang ke sana keliru. Biar di sana
sudah rampung, sudah selesai, baru silakan,” ujar Jokowi.
Presiden juga
mengingatkan, bahwa para menterinya baru bekerja selama sebulan, sehingga tidak
tepat jika sudah harus bertemu DPR.
“Kan baru
sebulan kerja. Manggil-manggil untuk apa? Sekali lagi kerjanya baru sebulan.
Manggil apanya?” kata Jokowi dengan nada bertanya.
Meski demikian,
Presiden Jokowi mempersilahkan para menterinya memenuhi undangan rapat
DPR, jika konflik yang terjadi di DPR
sudah rampung.
“Karena
menteri-menteri kabinet kerja juga baru bekerja dalam satu bulan, jelas belum
ada ukuran yang bisa diperdebatkan,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi,
pemanggilan bisa saja kalau memang urusan internal DPR sendiri sudah selesai.
Dan waktu kerja menteri sudah layak untuk diukur dalam periode yang pantas.
“Dalam
melaksanakan tata negara kita juga harus menggunakan akal sehat,” tegas Jokowi.
Presiden
berharap, DPR bisa bisa segera menyelesaikan problem internal secepatnya, agar
pihak eksekutif tidak bingung dalam proses komunikasi politik dengan DPR.
(TRIBUNNEWS.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar