Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon (kiri) usai mengunjungi rumah orang tua pelaku penghina Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), M Arsyad (23), di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (31/10/2014). |
Politikus Partai
Gerindra Fadli Zon menganggap pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan
Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno tak masuk akan karena melarang Munas IX Partai
Golkar di Bali demi alasan keamanan.
“Itu bodoh
sekali. Ini tidak ada urusannya dengan masalah pariwisata. Dia pernah ke Bali
enggak? Nusa Dua itu terisolasi. Datang dulu ke Bali, lihat di sana enggak ada
masalah,” kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Wakil Ketua DPR
RI itu menambahkan, persoalan keamanan merupakan kewajiban petugas keamanan. Ia
menilai pernyataan Menkopolhukam juga melanggar konstitusi karena dinilai
menghambat proses demokratisasi partai politik.
Sebelumnya Tedjo
mengatakan, sejumlah pihak, utamanya Polri dan DPP Partai Golkar mau memikirkan
nasib sektor pariwisata Indonesia. Kalau Munas IX Golkar di Bali melahirkan
insiden bentrokan lebih besar akan memperburuk sektor pariwisata di sana.
“Hal-hal inilah
yang saya ingtkan kepada mereka untuk berhati-hati dalam melaksanakan munas di
Bali,” terang Tedjo kepada wartawan di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat,
Rabu (26/11/2014).
Kalau
harus tetap dilaksanakan pada akhir bulan ini, kata Tedjo, lebih baik Partai
Golkar mencari tempat yang tidak ramai wisatawan mancanegara. “Cari saja tempat
lain yang sepi, tidak ada orang. Silakan saja. Saya ak ada masalah,” imbuhnya.
(TRIBUNNEWS.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar