Jakarta
- WARA,
Menteri Sosial Khofifah Indar
Parawansa mengatakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 2.000
memunculkan enam juta angka kemiskinan baru jika tanpa intervensi pemerintah.
“Intervensi pemerintah berupa
kompensasi sebesar Rp200 ribu sebenarnya itu sudah lebih dari cukup,” kata
Khofifah di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, hitungannya jika
BBM naik Rp500 akan ada tambahan kemiskinan baru 1,5 juta jika tidak ada
intervensi. Agar tidak terjadi penurunan daya beli maka intervensi pemerintah
untuk satu keluarga dengan hitungan 4,5 jiwa maka membutuhkan intervensi
sebesar Rp 155 ribu per bulan.
Presiden Joko Widodo mengumumkan
kenaikan harga BBM pada Senin (17/11) malam yang mulai berlaku pada pukul 00.00
WIB. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter sedangkan solar
menjadi Rp 7.500 per liter dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.
Untuk mendukung daya beli
masyarakat, pemerintah mengeluarkan bantuan yaitu Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS) dengan nominal Rp200 ribu per bulan yang dapat diambil sejak 18 November
hingga 2 Desember 2014.
Bagi
pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang belum memiliki KKS dapat juga
langsung mencairkan uang tersebut ke Kantor Pos sesuai dengan undangan dari
RT/RW setempat. “Jangan khawatir uang akan hangus karena berbentuk simpanan
giro pos, jadi tidak akan hangus jika tidak diambil. Jadi tidak perlu
berdesak-desakan antri di Kantor Pos,” kata Khofifah. (REPUBLIKA.CO.ID)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar