Para tetangga mengaku kaget dengan
ditangkapnya Rani 14 tahun lalu dan berujung eksekusi mati. Rani berdasarkan
pengamatan tetangga dikenal baik dan saleh. Bahkan menurut Dul Alam salah
seorang warga Gang Edi, Rani saat remaja merupakan perempuan yang rajin
mengaji.
"Rani itu jago mengaji, rumah
guru ngajinya 100 meter dari sini," ujar Dul, sabtu (17/1/2015). Sayang
ketika Tribunnews mau mengonfirmasi, guru ngaji Rani tersebut telah meninggal
dunia beberapa tahun lalu.
Hal senada juga diutarakan Rohim,
tetangga yang rumahnya persis di sebelah rumah Rani sewaktu remaja. Menurut
Rohim hampir setiap hari Rani pergi mengaji. Selepas magrib Rani selalu lewat
depan rumahnya untuk membaca Alquran.
"Setiap hari lewat sini, untuk
mengaji di rumah ustaz," ujarnya.
Menurut Rohim, saking sudah pintarnya, Rani pernah diminta untuk mengajar ngaji anak-anak di lingkungan rumahnya. Namun entah kenapa, Rani enggan untuk mengajar. "Pernah diminta ngawuruk (mengajar) cuma enggak mau," katanya.
Kepribadian Rani tersebut membuat
Rohim tidak heran, ketika mendengar kabar selama di LP Nusakambanan Rani
menjadi sosok yang religius. Menurut Rohim perilaku Rani tersebut lantaran
bekal agama sewaktu remaja.
"Wajar apabila Rani sering
puasa ketika ditahan, menurut pengakuan saudarnya juga yang pernah menjenguk
Rani, selama ditahan Rani menjadi pengajar ngaji di LP Nusakambangan,"
tuturnya.
Selain pintar mengaji, di lingkungan
tempat tinggalnya juga Rani dikenal sebagai sosok yang aktif di organisasi
kepemudaan. Meski sedikit tertutup, Rani menurut Rohim selalu menjadi pengurus
ketika ada kegiatan di tingkat RT hingga Desa.
"Meski agak pendiam dan
tertutup, Rani aktif di karang taruna, setiap 17 agustus, acara rajaban dan
muludan (acara keagamaan), Rani selalu menjadi pengurus," katanya.
Rohim menyayangkan eksekusi mati
Rani. Menurutnya, Rani hanyalah kurir yang dijebak oleh saudara sepupunya.
"Seharusnya yang dihukum mati
adalah Ola, sepupunya yang mengajak, bukannya Rani, ini malah sebaliknya,"
ujar Rohim.
Rohim berharap keluarga Rani tabah dan sabar menjelang eksekusi mati. Meski tidak dimakamkan di lingkungan rumahnya, warga masyarakat Gang Edi 2 akan menggelar doa bersama.
"Meski tidak dimakamkan di sini (Gang Edi 2), namun masyarakat akan menggelar doa bersama," pungkasnya. (Trb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar