Labora Sitorus |
Jakarta – WARA - Setara Institute
menduga terpidana Labora Sitorus adalah martir atau pahlawan yang dikorbankan
untuk menutup dugaan rangkaian kejahatan yang melibatkan petinggi Polri.
Praktik seperti itu harus dibongkar dengan memberikan perlindungan kepada
Sitorus untuk membuka praktik kotor tersebut.
"Ketidakmampuan aparat hukum mengeksekusi Labora Sitorus menunjukkan buruknya akuntabilitas kinerja aparat hukum mulai dari Polri, Kejaksaan hingga Lembaga Pemasyarakatan. Labora yang menjadi ’pelindung’ praktik kotor petinggi-petinggi Polri adalah martir yang dikorbankan untuk menutup dugaan rangkaian kejahatan," kata Ketua Setara Insitute Hendardi di Jakarta, Rabu (11/2).
Ia menjelaskan, dalam situasi seperti sekarang, mengeksekusi Labora bukan satu-satunya prioritas. Justru yang utama adalah memberikan perlindungan terlebih dahulu kepada Labora untuk menjadi whistleblower atau pembuka atas dugaan kejahatan yang sesungguhnya.
"LPSK harus responsif sehingga Labora bisa membuka tabir kejahatan yang sesungguhnya terjadi," tegasnya. (SP)
"Ketidakmampuan aparat hukum mengeksekusi Labora Sitorus menunjukkan buruknya akuntabilitas kinerja aparat hukum mulai dari Polri, Kejaksaan hingga Lembaga Pemasyarakatan. Labora yang menjadi ’pelindung’ praktik kotor petinggi-petinggi Polri adalah martir yang dikorbankan untuk menutup dugaan rangkaian kejahatan," kata Ketua Setara Insitute Hendardi di Jakarta, Rabu (11/2).
Ia menjelaskan, dalam situasi seperti sekarang, mengeksekusi Labora bukan satu-satunya prioritas. Justru yang utama adalah memberikan perlindungan terlebih dahulu kepada Labora untuk menjadi whistleblower atau pembuka atas dugaan kejahatan yang sesungguhnya.
"LPSK harus responsif sehingga Labora bisa membuka tabir kejahatan yang sesungguhnya terjadi," tegasnya. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar