Rapat koordinasi BPJS |
Seperti apa revolusi mental yang diharapkan Menteri Puan?
Menurut Puan, sosialisasi yang dimaksud bukan hanya berdaya saing nasional. Tapi juga ke tingkat internasional serta menonjolkan karakter bangsa yang berbudaya.
"Karakter bangsa yang berbudaya, beretika, sopan dalam artian banyak sekali. Hal-hal hari ini mulai luluh seperti bagaimana kita budaya mengantre, bagaimana bendera merah putih harus dikibarkan dalam acara tidak resmi dan resmi, kemudian kita menyanyikan lagu Indonesia Raya," tutur Puan di usai mengikuti orasi kebangsaan dan pembukaan pelatihan Penulisan Karya Ilmiah DPP IMM di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (23/2).
Puan mengaku yakin program revolusi mental tersebut tidak akan berbenturan karena sudah direncanakan dan harus disinergikan bersama 33 kementerian lainnya. Program ini segera dilaksanakan sekaligus diumumkan kepada publik setelah Kemenko PMK menyelesaikan detail anggaran melalui Kementerian Keuangan.
"Revolusi mental adalah suatu gerakan pemerintah yang dilakukan kementerian bersama lembaga lain, dan bergotong royong dengan rakyat," papar politikus PDIP ini.
Puan enggan menjawab apakah dana sebesar Rp 140 miliar itu logis untuk diajukan atau tidak. Namun, dia memastikan bentuk sosialisasi yang dilakukan bakal mencapai tingkat sekolah.
"Nanti dilihat aja rincian program aksi dan sosialisasinya yang kita laporkan ke Kementerian Keuangan," kilahnya.
Ketika ditanya bentuk program aksinya, Puan pun hanya menjawab singkat. "Iya nanti lah, surprise kita lakukan," pungkasnya. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar