Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto |
Pontianak - WARA - Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto dikenal cukup
berani memerangi korupsi dan illegal logging di wilayahnya. Baru-baru
ini Brgjen Arief menangkap Budiono Tan, pengusaha sawit yang menjadi buronan
sejak tahun 2010. Mantan anggota MPR ini menggelapkan sekitar 1.535 sertifikat
petani sawit di Kabupaten Ketapang.
Arief menegaskan dia siap dicopot atas tindakannya ini. Yang penting hukum ditegakkan.
Arif mengakui, selama ini perang melawan korupsi memang tidak mudah. Berkali-kali dia mau dilengserkan gara-gara para penjahat merasa dirinya adalah ancaman.
"Saya lebih senang dimusuhi oleh penjahat, daripada disenangi penjahat. Sehingga tiga bulan saya bertugas di Kalbar banyak yang akan melengserkan saya, karena aktivitas ilegal mereka terganggu," kata Brigjen Arief saat menjadi pemateri pada seminar anti korupsi Fakultas Hukum Untan Pontianak dengan tema 'Generasi Muda Lawan KKN' di Pontianak, Senin (23/2).
Menurut Kapolda Kalbar kolaborasi antarpenegak hukum, yakni KPK, Polri, dan kejaksaan akan semakin kuat dalam memberantas korupsi, karena memang tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, katanya.
Arief mencontoh jalan di Kalbar cepat rusak karena dikorupsi oleh para pelaksana proyek sehingga perlu bersama-sama untuk pengawasannya.
Dalam kesempatan itu, Arief menyatakan dukungannya agar para koruptor dihukum mati saja, seperti di Tiongkok, sehingga memberikan efek jera.
"Saya juga setuju, para koruptor itu dimiskinkan, sehingga harta-hartanya dari hasil korupsi dirampas untuk negara. Karena kalau tidak dimiskinkan, ketika dia bebas nanti, maka akan melakukan korupsi lagi," tegasnya. (Merdeka.com)
Arief menegaskan dia siap dicopot atas tindakannya ini. Yang penting hukum ditegakkan.
Arif mengakui, selama ini perang melawan korupsi memang tidak mudah. Berkali-kali dia mau dilengserkan gara-gara para penjahat merasa dirinya adalah ancaman.
"Saya lebih senang dimusuhi oleh penjahat, daripada disenangi penjahat. Sehingga tiga bulan saya bertugas di Kalbar banyak yang akan melengserkan saya, karena aktivitas ilegal mereka terganggu," kata Brigjen Arief saat menjadi pemateri pada seminar anti korupsi Fakultas Hukum Untan Pontianak dengan tema 'Generasi Muda Lawan KKN' di Pontianak, Senin (23/2).
Menurut Kapolda Kalbar kolaborasi antarpenegak hukum, yakni KPK, Polri, dan kejaksaan akan semakin kuat dalam memberantas korupsi, karena memang tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, katanya.
Arief mencontoh jalan di Kalbar cepat rusak karena dikorupsi oleh para pelaksana proyek sehingga perlu bersama-sama untuk pengawasannya.
Dalam kesempatan itu, Arief menyatakan dukungannya agar para koruptor dihukum mati saja, seperti di Tiongkok, sehingga memberikan efek jera.
"Saya juga setuju, para koruptor itu dimiskinkan, sehingga harta-hartanya dari hasil korupsi dirampas untuk negara. Karena kalau tidak dimiskinkan, ketika dia bebas nanti, maka akan melakukan korupsi lagi," tegasnya. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar