Amsterdam – WARA - Dukungan terhadap
gerakan anti-Islam yang dipelopori oleh politisi Belanda pembuat film
kontroversial “Fitna”, Geert Wilders dari Partai Kebebasan (Freedom Party),
melonjak ke level tertinggi dalam setahun belakangan pasca serangan militan di
Paris.
Menurut jajak pendapat pada Minggu
(11/1), jika pemilu diadakan sekarang, partai Wilders akan menjadi pemenang
tunggal terbesar di Belanda, dengan 31 kursi di parlemen (150 kursi
keseluruhan), dua kali lebih banyak dari kemenangan mereka di pemilu terakhir.
Jajak pendapat yang memenangi partai
Wilders terjadi, imbas dari serangan (terorisme) di Paris. Merespon pertumpahan
darah di Perancis, Wilders mengatakan, Barat berada dalam “perang” dengan Islam
dan ia menyerukan tindakan keras terhadap hal itu.
“Jika kita tidak melakukan apa-apa,
itu akan terjadi di sini,” ujarnya dikutip oleh surat kabar Het Parool.
Lebih dari 80 persen responden jajak
pendapat yang diadakan De Hond menyebutkan, orang-orang yang meninggalkan
Belanda untuk berjihad di Suriah harus kehilangan kewarganegaraan Belandanya
dan orang-orang yang kembali dari pertempuran di Suriah atau Irak harus
menghadapi hukuman penjara yang panjang.
Serangan terhadap koran satire
Perancis Charlie Hebdo memiliki resonansi tertentu di Belanda. (bijaks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar