Jakarta - WARA - Sejumlah kalangan menyayangkan penunjukan Komjen Budi
Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Apalagi, proses penunjukan itu dilakukan
Presiden Joko Widodo tanpa melibatkan KPK dan PPATK untuk menelisik rekam jejak
mantan ajudan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Presiden menunjuk orang yang dianggap berjasa dalam proses ini," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/1).
Kedua, lanjut Muzani, ada dua pendekatan berbeda yang digunakan Presiden Jokowi dalam menunjuk kabinet dan Kapolri.
Saat kabinet, Muzani menegaskan, Presiden Jokowi bilang bahwa rekam jejak dari calon menteri adalah penting. Karena itu presiden perlu masukan dari KPK dan PPATK.
"Tapi kemudian pada kali ini Presiden beri pendekatan yang berbeda, hak prerogatif presiden. Dua-duanya sangat baik tapi lihat nanti," sindirnya.
Oleh karena itu, Muzani menambahkan, partainya akan memanggil kader-kadernya di Komisi III mengenai Budi Gunawan yang diusulkan sebagai calon tunggal Kapolri. Apalagi, kata dia, ada kontroversi soal rekening gendut yang tentunya harus diklarifikasi oleh Budi Gunawan.
"Kami akan panggil anggota kami di Komisi III untuk dapat masukan," tandasnya. (Merdeka.com)
"Presiden menunjuk orang yang dianggap berjasa dalam proses ini," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/1).
Kedua, lanjut Muzani, ada dua pendekatan berbeda yang digunakan Presiden Jokowi dalam menunjuk kabinet dan Kapolri.
Saat kabinet, Muzani menegaskan, Presiden Jokowi bilang bahwa rekam jejak dari calon menteri adalah penting. Karena itu presiden perlu masukan dari KPK dan PPATK.
"Tapi kemudian pada kali ini Presiden beri pendekatan yang berbeda, hak prerogatif presiden. Dua-duanya sangat baik tapi lihat nanti," sindirnya.
Oleh karena itu, Muzani menambahkan, partainya akan memanggil kader-kadernya di Komisi III mengenai Budi Gunawan yang diusulkan sebagai calon tunggal Kapolri. Apalagi, kata dia, ada kontroversi soal rekening gendut yang tentunya harus diklarifikasi oleh Budi Gunawan.
"Kami akan panggil anggota kami di Komisi III untuk dapat masukan," tandasnya. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar